O4 - Athaya vs Shila

244 97 89
                                    

4. Athaya vs Shila

"Kalau memang tidak bisa memilikinya, jangan merebutnya dari orang lain."

---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---

Gudang belakang sekarang dipenuhi oleh para siswa dan siswi yang sedang menyaksikan adu mulut antara dua saudara tiri ini. Athaya berdiri di hadapan Shila dengan perasaan kesal, ia juga ditemani oleh teman-temannya. Tadinya Keisya dan Davia sudah mencoba mencegah Athaya untuk tidak meladeni Shila, tapi Athaya bilang bahwa cewek ini akan semakin menjadi-jadi jika ia hanya diam saja.

"Mau lo apasih La? Emang masih kurang ayah gue lo ambil? Keluarga gue lo hancurin, apa masih kurang?" Tanya Athaya muak. Mendengar fakta mengejutkan ini, semua siswa yang menonton berbisik tidak percaya.

"Ya gimana ya, gue gak suka aja ngeliat lo hidup enak gini. Ya awalnya biasa aja sih, sampe lo bikin malu ibu gue didepan keluarga besar, sok jagoan banget jadinya." Jawab Shila dengan sinis. Shila disini tidak sendiri, ia datang dengan satu temannya, Rinjani Wardana, jagoan sekolah ini yang hobi nyari ribut sama adik kelas.

"Lah, sirikan banget hidup lo. Lagian salah ibu lo juga lah, ngapain bawa-bawa almarhum ibu gue, ngejelek-jelekin almarhum ibu, selain gak punya harga diri ternyata gak punya attitude juga. Mungkin sifatnya nurun juga kali ya ke anaknya." Tepis Athaya.

Shila yang tidak terima mendengarnya, maju beberapa langkah dan langsung menampar Athaya dengan cukup keras. Athaya terdiam marah, memegang pipinya yang sudah nyeri. Keisya yang tidak terima temannya diperlakukan seperti itu langsung baju beberapa langkah dan menarik paksa Shila.

"Gak usah sok jago, lo pikir gue bakalan takut sama cabe kayak lo? Jangan mentang-mentang kakak kelas lo bisa bersikap kayak gini. Attitude lo jaga, jangan sirikan sama hidup orang." Tekan Keisya lalu melepas cengkramannya.

"Eh gak usah sok ngancem-ngancem. Lo cuma anak baru disini, lo gak ada hak buat ngancem kakak kelas lo, hormat dong!" Ketus Rinjani yang sudah mulai mengibarkan bendera perangnya.

"Gila hormat banget. Lagian kakak kelas kayak lo gak pantes di hormatin, kerjaannya cuma sirikin sama orang, ngancem-ngancem adek kelas, apanya coba yang mau di hormatin?" Jawab Davia yang kali ini angkat bicara.

"Sialan lo Shila." Umpat Athaya yang sudah tidak tahan.

"Ngomong apa lo barusan? Oh udah mulai berani ya sekarang."

"Lo sialan. Kerjaannya cuma ngerebut kebahagiaan orang. Ibu lo udah ngambil ayah gue, ngerusak keluarga gue, terus sekarang anaknya mau ngambil dan ngerusak apalagi?" Tanya Athaya, matanya tak mau berpaling dari menatap Shila dengan tajam dan penuh amarah.

"Mana kakak kesayangan lo? Udah gak minta perlindungan lagi dari dia?" Sambung Athaya. Shila terdiam, dia sudah di skakmat oleh semua perkataan Athaya.

MEMORIES OF THE PASTWhere stories live. Discover now