PART 1

6.3K 562 98
                                    

Halo, bagaimana kabar kalian semua?

Udah siap belum dengan kadar kebucinan Hyecha dan Jungsoo di setiap part nanti? Atau belom nih?

"HYECHA TENGAH MENGANDUNG ANAKKU! DARAH DAGINGKU SENDIRI!"

Hyecha tahu hal ini sangat tidak mudah bagi Jungsoo mengucapkan kejujuran seperti itu, sangat sulit memang menerima keadaan seperti ini, tetapi mau bagaimana lagi jika takdir sudah membuat jalan kehidupannya seperti ini. Hyecha tidak menyalahkan siapapun, ia sebenarnya sangat bijak dalam memikirkan kehidupannya yang seperti ini, Hyecha akui bahwa ia pantas menerima semua ini. Itulah resiko besar yang ia terima jika menjadi manusia serba pas-pas san seperti ini---bukan, tetapi serba kekurangan.

Setelah, Jungsoo mengucapkan kejujuran tersebut secara emosional dan penuh penekanan di setiap kata yang ia ucapkan. Disitulah dunia yang penuh dengan duri tajam menghantam benteng pertahanan Hyesoo dan juga yang lainnya disana.

"Hyung kau..." ucap Soojung dan Hyungsoo terputus seolah tidak mempercayai sedikitpun apa yang diucapkan oleh Jungsoo barusan.

Seakan bagi Hyesoo, apa yang diucapkan oleh Jungsoo itu adalah candaan semata ia pun tertawa renyah lalu berucap, "Sayangku, candaanmu tidak lucu sama sekali," sarkah Hyesoo dengan senyumnya.

"Kau tahu, kau sangat payah dalam hal membual seperti tadi. Itu tidak lucu sama sekali, iya kan Dad?" seakan ingin apa yang diucapkan oleh Jungsoo adalah bualan semata, Hyesoo pun bertanya kepada ketiga suaminya mengenai hal ini adalah kebohongan atau kejujuran dari sang anak.

Bukannya mendapat anggukan persetujuan dari sang suami, Hyesoo malah melihat Jungkook sudah berwajah merah padam menahan amarah, dengan kedua telapak tangan mengepal kuat, dan juga rahang yang mengeras disertai air mata yang luruh dari kedua manik sang suami yang sedang menatap tajam Jungsoo yang berada tak jauh darinya. Tidak, bukan hal ini yang Hyesoo inginkan, ini---ini tidak mungkin.

"Apa yang kukatakan barusan, itulah kebenarannya..." ujar Jungsoo. "Aku telah menghamilinya, Jeon Jungsoo kesayangan kalian ini telah menghancurkan masa depan seorang gadis remaja." lanjutnya dengan suara yang begitu pelan menahan tangisan.

Tepat saat Jungsoo mengucapkan kejujuran tersebut, disanalah Hyesoo membeku dengan mata yang terbuka lebar. Bulir-bulir air mata yang jatuh diatas lantai dingin tersebut, menjadi sanksi bisu seorang Hyesoo membenci kenyataan ini.

Hyesoo tahu anak pertamanya ini, tidak akan pernah berbohong dalam mengenai hal apapun itu, itu berarti apa yang diucapkan oleh putra dari Jungkook ini telah menyatakan kejujuran yang sebenarnya. Sungguh, Hyesoo benar-benar merasa bersalah atas apa yang menimpa Hyecha.

Tepat saat Hyesoo ingin menghampiri putranya tersebut, tiba-tiba saja bahunya sedikit terdorong kedepan karena Jungkook melewatinya dengan sangat cepat. Mulut Hyesoo menganga seiringan dengan telapak tangannya menutup mulutnya tidak percaya.

Bogem mentah itu mendarat cepat di rahang tegas Jungsoo akibat Jeon Jungkook, sang Ayah yang sudah sangat kesetanan menerima kenyataan ini semua.

"Jungkook, hentikan! Kau bisa membunuh anakmu itu!" cekam Taehyung yang mulai menghampiri Jungkook sedang memukul perut Jungsoo.

"Jungkook, apa yang kau lakukan hah?! Berhentilah memperkeruh suasana menjadi lebih runyam," kata Taehyung setelah berhasil memisahkan Jungkook yang akan memukul wajah Jungsoo.

"Biarkan saja Hyung, sangat baik jika keparat yang berdosa ini mati sekarang juga!" ucap Jungkook yang masih mendaratkan atensinya menatap tajam Jungsoo yang terkapar dibawah penuh luka di sekujur tubuhnya. Air mata dengan wajah memerah itu menjadi sanksi bagaimana hancurnya hati seorang Ayah akibat perlakuan dari sang anak.

MY TIMEWhere stories live. Discover now