PART 8

2.3K 316 13
                                    

"Apa yang ingin kau katakan kepadaku Jeon?" tanya Hyecha yang dengan tenangnya menutup maniknya sembari menikmati pijatan lembut dikepalanya akibat ulah Jungsoo yang dengan senang hati memijat kepala Hyecha sehabis memandikan wanitanya itu.

Hanya dengan berbalut bathrobe berwarna putih, Jungsoo dapat menyaksikan bagaimana Hyecha menikmati pijatan di kepalanya melalui cermin yang berada didepannya, Jungsoo dapat melihat pantulan dirinya yang bertelanjang dada dengan Hyecha yang duduk didepan tubuhnya dengan rambutnya yang basah sehabis keramas tadi.

"Jeon, aku berbicara padamu!" cercah Hyecha yang kini sudah membuka kedua maniknya dan menatap Jungsoo lewat cermin yang berada didepannya.

Pria itu tersenyum manis sembari menatap Hyecha yang menukik alisnya, ia pun berucap, "Nanti akan kukatakan setelah, membereskan ini semua." jawab Jungsoo.

Hyecha pun hanya mengangguk patuh, ia terlalu ingin tahu apa yang ingin Jungsoo bicarakan padanya, sepertinya amat penting dilihat dari cara bicaranya barusan. Lenyapkan saja Jungsoo yang masih saja dengan lambatnya mengeringkan rambut basah Hyecha dengan handuk kecil setelah pria tersebut memijatnya barusan.

Bukannya apa-apa tetapi, Hyecha benar-benar ingin tahu sungguh! Rasa keingin tahuannya sudah mencapi oktaf tertinggi.

"Baiklah, sudah selesai. Sekarang pakai dulu pakaian tidurmu lalu, carilah aku diruang kerjaku mengerti?" ujar Jungsoo setelah meletakkan handuk kecil tersebut di tempat khusus pakaian kotor.

"Jeon..." panggil Hyecha begitu manja.

"Kenapa? Aku sudah memandikanmu dan juga mengeringkan rambut basahmu ditambah sebuah pijatan lembut dikepalamu, apa ada yang kurang? Apa perlu aku membantumu untuk berpakaian hm?" penjabaran yang Jungsoo ucapkan membuat Hyecha tersipu malu.

Jungsoo yang berdiri di belakang tubuh Hyecha pun terkekeh gemas, "Kau begitu manja, aku menyukainya. Sering-seringlah seperti ini agar aku bisa membuka hatiku untukmu dan memulai kisah cinta yang begitu romantis bersamamu." ujar Jungsoo dengan kekehan sehingga memperlihatkan giginya yang tersusun rapih dengan gigi kelinci yang begitu kentara dimata Hyecha saat ini.

Jangan tanyakan bagaimana ekspresi Hyecha saat ini, pipi yang bersemu merah menahan malu dan juga dirinya yang begitu salah tingkah setelah Jungsoo menatapnya begitu dalam dengan senyuman manis lewat cermin yang berada didepannya. Jujur saja, Hyecha menyukai senyuman gigi kelinci yang dipunyai oleh Jungsoo,  pikirnya itu sangat manis dan memabukkan.

"Ti--tidak," jawab Hyecha salah tingkah. "Pergilah, aku akan menyusulmu sesudah memakai pakaianku," lanjutnya berucap setelah, ia beranjak berdiri dan berjalan melewati Jungsoo.

"Baiklah," jawab Jungsoo dengan kedua bahu yang ia angkat acuh.

***

Suara ketukan pintu mengalihkan atensi Jungsoo yang sibuk memperhatikan layar komputernya sembari sesekali membaca unit-unit huruf yang berada dilayar monitor tersebut.

"Masuklah," perintahnya dengan suara yang mengalun begitu halus.

Hyecha pun masuk secara perlahan lalu, membalikkan kembali tubuhnya untuk menutup pintu ruangan tersebut. Setelahnya, Hyecha pun menggerakkan tungkainya satu-persatu menuju meja kerja Jungsoo dimana pria itu sekarang tengah melebarkan senyum termanisnya kepada Hyecha.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan kepadaku Jeon?" tanya Hyecha sedatar mungkin setelah mendudukkan tubuhnya diatas sofa di sebrang meja kerja Jungsoo.

Wanita itu melipat tangan didepan dada dengan angkuh dan menerawang keseluruhan sudut-sudut yang berada diruangan kerja Jungsoo. Ini pertama kalinya Hyecha memasuki ruang kerja Jungsoo yang menurutnya begitu rapi nan klasik, Hyecha suka itu, pikirnya.

MY TIMEWhere stories live. Discover now