PART 7

2.2K 328 11
                                        

"Kau dari mana saja?"

Hampir saja Hyecha berteriak karena terkejut dengan suara maskulin Jungsoo yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada sembari mengusap rambut basahnya dengan handuk putih kecil. Sepertinya, ia baru saja keramas, tercium jelas aroma coklat mint shampoo yang Hyecha sering gunakan. Ternyata pria itu diam-diam menggunakan shampoo kesukaannya, mengingat-ingat Jungsoo pernah berkata bahwa ia menyukai aroma rambut Hyecha  yang berbau coklat dan mint.

"Kau membuatku terkejut," kata Hyecha sembari mengelus dadanya lalu, berjalan kearah kamar mandi.

Jungsoo pun tersenyum tipis menggelengkan kepalanya lirih dan kini ia menyusul Hyecha yang berada di kamar mandi.

"Aku bertanya padamu Han, ini hampir malam dan kau baru saja pulang. Kukira kau tengah beristirahat dikamar, ternyata tidak ada. Kata Mommy kau keluar sejak tadi, aku menghubungimu namun, ponselmu tidak aktif. Kemana kau pergi hm?" tanya Jungsoo setelah meletakkan handuk yang ia gunakan tadi di keranjang khusus pakaian kotor.

Hyecha yang sibuk membuka satu-persatu pakaiannya pun menghela nafas kasar lalu menolehkan kepalanya kearah Jungsoo yang berdiri disampingnya tengah menggosok giginya.

"Aku hanya pergi ke supermarket untuk membeli roti gandum, anakmu yang minta bukan aku." ujar Hyecha begitu malas entah kenapa mood nya berubah-ubah tak tentu arah.

Jungsoo tertawa renyah setelah berkumur dan membersihkan sikat giginya, ia pun menatap pantulan dirinya dan juga Hyecha didepan cermin yang berada dihadapannya saat ini. Hyecha sangat sexy dengan pakaian dalam atas dan juga bawah berwarna hitam, apalagi perutnya yang terlihat buncit namun, tidak besar.

"Kenapa lama sekali? Apa kau mempunyai rencana ingin menginap di supermarket itu lalu, kau batalkan karena tidak tega membuatku tidur sendiri tanpamu begitu? Dan, kenapa kau tidak menelfonku saja, aku bisa membawakanmu roti gandum nantinya, jangan membuatku khawatir Han." cakap Jungsoo seolah memberi omelan kepada anaknya sendiri.

Hyecha hanya diam dan menatap malas Jungsoo lewat cermin, Jungsoo begitu gemas dengan sikap Hyecha saat ini. Dia seperti anak kecil berumur 5 tahun saja, padahal umurnya akan menginjak 17 tahun, di awal tahun berikutnya.

"Han, kau baik-baik saja?" tanya Jungsoo sambil menahan tawanya.

"Tidak," jawabnya singkat.

"Terus kenapa?" tanya Jungsoo semakin menjahili sosok Han Hyecha.

"Tidak ada," jawab Hyecha.

"Kalau begitu katakan padaku, apa yang tengah kau pikirkan hm?" tanya Jungsoo begitu lembut dengan nada jahilnya.

Tiba-tiba saja Hyecha mempoutkan bibirnya kedepan dengan pandangan berkaca-kaca seperti anak kecil yang tidak dibelikan permen kesukaannya oleh sang Ibu. Berakhirlah Hyecha menangis histeris sambil membalikkan tubuhnya kesamping menghadap Jungsoo lalu, memeluk pria itu begitu erat.

Jungsoo yang terkejut pun menerima pelukan Hyecha yang begitu erat lalu, menggoyangkan pelukan itu kesamping kanan dan kiri. Astaga, Jungsoo begitu gemas dengan sikap Hyecha saat ini, wanitanya seperti bayi besar yang ingin dimanja. Jungsoo yakin, bahwa hormon wanita hamil cenderung berubah-ubah.

"Yaampun, manisku kau kenapa hm?" tanya Jungsoo begitu lembut sambil mengelus rambut Hyecha.

Bukannya tangisannya mereda tetapi, semakin histeris dan memeluk Jungsoo begitu erat dan membenamkan kepalanya di dada bidang milik Jungsoo. Astaga, pelukannya begitu kuat, dia seorang wanita atau sejenis hulk, sih?

"Astaga, Hye kau seperti mau membunuhku saja. Pelukanmu begitu kuat, titisan hulk, ya?" canda Jungsoo mencoba menghibur Hyecha.

Hyecha yang mendengar itupun melepas pelukan tersebut secara kasar lalu, memukuk dada Jungsok begitu keras hingga pria itu mengaduh kesakitan. Hyecha pun keluar dari dalam kamar mandi dengan sesegukan yang begitu lucu.

MY TIMEWhere stories live. Discover now