KM- 2 🦋

37 9 0
                                    

Jika saja aku bisa bersamamu, aku tidak akan pernah sungkan untuk membisikan "kamu adalah istimewa yang pernah kutemui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika saja aku bisa bersamamu, aku tidak akan pernah sungkan untuk membisikan "kamu adalah istimewa yang pernah kutemui." di telingamu.

🦋🦋🦋

Selepas menyetrika seragam sekolah miliknya, Bindara mengambil kamera yang diberikan Sartika sebagai hadiah ulang tahun untuknya di tahun kemarin.

Bindara menggantungkan kamera tersebut di leher, saat rambutnya terikat karena tali kamera, ia membebaskan rambutnya lagi.

Ia mengenakan baju TyeDye dan celana jeans yang dilipat ke dalam di bagian bawah.

Bindara menghampiri Sartika, kali ini Bundanya itu sedang membuat salad buah. Itu sebabnya meja dapur sangat berantakan sekarang. Ada dua buah keju, mayonais, yogurt, buah-buahan dengan bentuk dan warna yang berbeda, juga susu cair.

"Bunda, Bindara izin keluar, ya," ucap Bindara seraya memakai topi polos berwarna putih milik Hanzel yang ia ambil diam-diam di balik pintu kamar adik laki-lakinya.

"Mau ke mana, Bin?" tanya Sartika menatap Bindara sekejap.

"Biasalah, Bun. Mau menikmati alam luar," jawab Bindara.

Sartika mendongak, menatap jam dinding berwarna hitam putih yang terpajang di dapurnya. Jam sudah menunjukan pukul empat sore.

"Bukannya terlalu cepat, Bin?" tanya Sartika kini, ia melanjutkan tangannya yang tadi sempat terhenti, lalu menuang kembali susu cair dalam campuran yogurt dan mayonais.

Bindara memperbaiki letak topinya. "Enggak, senja 'kan kelihatan jam empat," jawab Bindara.

"Oh, iya. Tapi, saladnya belum selesai. Gimana, dong?"

"Nggak usah, Bunda. Bindara nggak terlalu suka. Nanti di sana, Bindara beli kue kering aja kalau singgah ke toko kue. Bindara pergi ya, Bun." Bindara menyalim tangan Sartika.

"Hati-hati. Jangan lupa nanti fotonya kasih lihat ke Bunda. Bunda udah lama nggak lihat alam luar, karena sibuk masak terus," ucap Sartika lalu tertawa kecil bersama dengan Bindara.

"Iya, Bunda."

🦋🦋🦋


Bindara menaiki sepeda miliknya. Meskipun ia memang keluarga yang berada, Bindara sungguh menyukai hal-hal yang sederhana.

Bindara menaiki sepeda ontel milik Kakaknya dahulu yang masih bisa digunakan sampai sekarang. Kakek Bindara sudah meninggal empat tahun yang lalu.

Bukan sesuatu yang perlu ditanyakan lagi kalau Bindara sangat menyukai alam luar. Ia suka angin sejuk, pohon rindang, langit cantik, senja, pelangi, perkebunan.

Pokoknya semua yang bisa membuat hatinya tentram, Bindara suka.

Bindara adalah gadis yang mempunyai banyak tujuan dalam hidupnya. Salah satunya menjadi seseorang yang berguna untuk orang lain. Yang bermanfaat bagi orang terdekat. Dan menjadi panutan bagi orang banyak.

Konsekuensi MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang