Part 21

974 130 19
                                    

Ceklek!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ceklek!

Felix memasuki kamar Jisung dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air. Sebenarnya Felix masih memikirkan perihal ucapan Jisung yang memanggilnya Yongbok.

“Sudah agak mendingan Ji?” tanya Felix sembari mendudukan tubuhnya di pinggir ranjang. Jisung menggeleng pelan.

“Kepalaku masih pusing, dan aku mimpi buruk.”

“Mimpi apa?”

“Aku mimpi...,“
Jisung menahan kalimatnya, apa tidak apa-apa ia cerita pada Felix soal Hannie dan Yongbok. Apa Minho tidak akan marah.

“Mimpi apa?” Felix gemas karena Jisung tak kunjung melanjutkan kalimatnya.

“Mimpi tentang ...., “

“Apa?”

“Kedua orang tuaku.”
Felix mengangguk pelan. Bukannya ia tidak percaya hanya saja gelagat Jisung memperlihatkan bahwa pemuda itu tengah berbohong.

“Aku bawakan bubur untuk mu, ayok makan!”
Felix menyuapi Jisung yang masih melamun, membuat dirinya semakin Curiga.

“Ji?"

“Hmm?”
























“Siapa Yongbok?”

DEG!

“B-bagaimana kau tau nama itu?”
Ternyata dugaan Felix benar, Minho pasti sudah menceritakan semuanya pada Jisung. Jadi, ia harus lebih waspada dan hati hati.
“Kau memanggilku dengan nama Yongbok saat kau bangun, memang siapa dia?” Jisung hanya diam. Apa yang harus ia katakan pada Felix. Apa dirinya memang harus bercerita?

“D-dia...,"
Belum saja Jisung berbicara tiba-tiba Minho datang, berdiri di depan Pintu kamar Jisung.
“Kau tidak sekolah?” tanya Minho.

“Dia sakit, aku akan menemaninya. Kau berangkatlah dengan Changbin!” tak berniat menoleh ke arah Minho, Felix melanjutkan kegiatannya menyuapi Jisung.

“Tidak! aku yang akan menjaganya, kau bersiaplah sebelum terlambat masuk sekolah.”Minho Merebut semangkuk bubur yang ada di tangan Felix. mengisyaratkan agar Felix berdiri dari tempatnya duduk. Namun pemuda berambut blonde itu tak kunjung berdiri.

“Kau tak dengar?”

“Aku sahabatnya Jisung, aku tidak mungkin meninggalkannya saat dia sakit!” Felix tentu saja tak mau kalah.

“Tapi Jisung milikku, dia menjadi tanggung jawabku sekarang.” Ucapan Minho membuat Felix mulai tersulut emosi. Ia menatap Minho dengan tatapan tajamnya, tidak terima dengan ucapan Minho. Karena Jisung hanyalah miliknya.

Dan sialnya aura iblis Felix sedikit tersebar dalam ruangan itu akibat emosinya.

Grebb!!

[✔︎] 1. Run So Far With You Where stories live. Discover now