"Uda cakep Nyonya Bramantyo Nugroho." Sebuah kepala menyembul dari balik pintu kamar dengan cengiran."Sandraaaa!" Kurentangkan kedua tanganku, hari ini dia memakai kebaya modern warna pink pastel, rambut panjangnya digelung cantik.
"Mbak Karin sumpah cakep bangeeeeet, "jeritnya histeris. Memelukku dan mendaratkan pipinya di kedua pipiku bergantian." Sorry baru dateng, tadi mobil Papanya Johan sempet mogok. "
Aku tertawa. Juga terharu. Johan meminjam mobil tua papanya hanya untuk menghadiri lamaranku. Kupeluk lagi Sandra yang hari ini memakai kebaya warna senada dengan Mey.
Jantungku berdebar. Aku komat kamit membaca sholawat, beberapa kali meletakkan tangan di jantungku. Apalagi membaca namaku dan namanya di salah satu kotak berisi seperangkat perhiasan.
YaAllah, aku beneran Lamaran Maaak.
"Bram guwanteng banget lho Mbak, ojo grogi," goda Nana sambil mencolek lenganku, begitu dia selesai meletakkan hantaran yang tadi di bawanya.
"Doh kamu iki Na, gemeter aku malahan."
Mas Bram berdehem, kami menjadi pusat perhatian."Karin," panggilnya kemudian, aku mengangguk dengan menahan debaran jantung, " Boleh pinjam tanda tanganmu?"
Aku mengerutkan alis, "Kok tanda tanganku Mas?" tanyaku bingung.
"Iya, pinjam tanda tanganmu, untuk buku nikah kita nanti."
Thanks sudah mampir membaca, komen dan klik tanda ⭐ nya kak. 🤗 Mohon maaf, sepertinya mau hiatus dulu sebentar.
YOU ARE READING
Jodoh Pasti Bertamu [TERBIT]
Romance"Kartu Keluarga saya masih banyak yang kosong Rin, cuma berdua dengan Ibu." "Terus?" "Saya mau nulis nama kamu disitu." 😛😛😛 Namaku Karina Putri, tepat di usiaku yang ke-32 tahun, Puguh Bahrudin -lelaki pujaan hatiku- tiba-tiba menghilang tanpa...