🌹19| Resmi?

684 140 16
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.

========================

Can I call you baby?
Can you be my friend?
Can you be my lover up until the very end?
Let me show you love, oh, I don't pretend
Stick by my side even when the world is givin' in, yeah

🎵 Pink Sweat$ - At My Worst🎵

Cukup mudah bagi Rafa untuk melupakan Audrey

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Cukup mudah bagi Rafa untuk melupakan Audrey. Sakit hati sudah jelas, tapi Rafa tidak terlalu memikirkan pengkhianatan yang dilakukan Audrey. Hadirnya Raysha cukup membuat suasana hatinya lebih membaik.

Rafa menghindari Audrey, laki-laki itu memutus semua akses kontaknya bersama Audrey. Berulangkali Audrey mengirimkan pesan padanya, tapi Rafa hanya membacanya saja tanpa niat membalas. Telepon dari Audrey juga bolak balim rafa reject.

Hubungannya bersama Audrey sudah berakhir selama satu minggu. Dan selama satu minggu itu juga, Rafa semakin dekat dengan Raysha.

Selama satu minggu ini, Rafa kerap kali mencari arti kedekatannya dengan Raysha. Mencari jati diri perasaan yang sesungguhnya. Terhitung setiap hari Rafa bertemu dengan Raysha, terkadang dia juga mengantarkan Raysha ke rumah sakit untuk chek up. Padahal Raysha tidak memintanya, namun rafa yang menawarinya. Bukan tanpa alasan Rafa melakukan itu semua, Raysha berhasil menduduki tempat tersendiri di hatinya.

Semua berubah, kepemilikan hatinya juga berubah.

“Raf,” panggil Ben. Cowok itu baru saja siap mengerjakan soal latihan matematika dan Nial langsung merebut buku Ben. Mau bagaimana lagi, nggak dikasih gimana. Nanti dikatain pelit.

“Hm?” Sedangkan Rafa, dia sudah siap menyelesaikan tugasnya dan kini fokus dengan ponselnya.

Ada sesuatu hal yang ingin dia bicarakan pada Rafa. Karena Ben duduk sebangku dengan Nial, dia mengajak Sean untuk bertukar posisi sebentar.

“Kenapa?” tanya Rafa dengan mata yang masih tertuju ke layar ponsel.

“Lo ada masalah ya sama Audrey?” tanya Ben.

Rafa menghentikan fokusnya ke layar ponsel, kini menatap Ben. “Tau dari mana?”

“Cewek lo chat gue terus nanyain lo. Gue heran aja gitu.”

“Gak usah dibales. Gue juga udah gak ada hubungan apa-apa lagi sama Audrey,” balas Rafa enteng.

Seketika Ben syok. “Hah? Yang bener aja lo? Kok tiba-tiba? Bukannya seminggu yang lalu lo masih bareng dia ya? Dia juga bela-belain dateng ke sekolah kita untuk dukung lo.” Untung saja tidak ada guru di kelas, jadi Ben bebas mengekspresikan keterkejutannya.

Love or Pity | JAEROSÉ ✔Där berättelser lever. Upptäck nu