7▪︎We Only See Each Other at Weddings and Funerals - part 2

1.4K 223 27
                                    

Author POV

Di dapur terlihat klaus duduk dengan memeluk sebuah gitar listrik, allicya terduduk dan merunduk menenggelamkan wajah nya di meja dan lengannya, five sibuk mencari sesuatu di setiap lemari. Allison memasuki dapur dan menanyakan keberadaan vanya.

"dimana vanya" "ah dia pergi"

Five mendekati meja sambil memegang sebuah toples di tangan nya "sayang sekali" "ya?" allison memandang five dengan bingung

"seluruh rumah, mempunyai 42 kamar tidur, 19 kamar mandi tapi tak ada setetes pun kopi"

"dad hates caffein"

"yaa dia juga membenci anak-anak dan dia punya banyak dari kita" jawaban klaus memang selalu terdengar konyol, allison memandang datar klaus.

"aku bawa mobilnya" "aku ikut!" allicya menyambar cepat kali ini, dia tau kalau five ingin membeli sebuah kopi di griddy's dan kopi adalah yang sangat iya butuh kan kali ini berharap caffein bisa membuat pikirannya lebih jernih.

"mau kemana?" klaus menurun kan kaki nya dan menaruh gitar yang dari tadi dipeluknya memandangi five dan allicya bergantian "mencari kopi yang layak" "aku butuh asupan caffein yang banyak" jawaban secara bersamaan datang dari five dan allicya.

allicya mulai berdiri berjalan lemas ke arah pintu belakang rumah ini dimana mobil biasanya terparkir disana.

"kau tau cara mengemudi" allicya mendengar perkataan allison namun tak berniat menjawab nya karena merasa pertanyaan itu bukan untuk nya. "aku tau cara melakukan apa pun" five mengghilang setelah menjawab pertanyaan allison.

"harus kah kita mecegah nya, tapi aku juga ingin lihat apa yang terjadi" klaus mulai berdiri, allison melirik ke arah luar saat mendengar suara mobil melaju meninggal kan halaman belakang.

"baiklah, aku akan bertemu kalian 10 tahun lagi saat pogo mati" "tidak jika kau mati duluan" allison terlihat jengah menjawab perkataan diego "ya aku juga menyayangimu sist. Dimana allie"

"ikut five mencari kopi" klaus menyambar jawaban "kuharap dia akan baik-baik saja"

"semoga beruntung untuk film mu, semoga lebih baik dari pernikahanmu" diego mendekatkan wajah nya ke arah allison dan berjalan menjauh disusul allison yang meninggal kan dapur.

"kita pergi?" "tidak, aku akan pergi sendiri" "hebat! Aku akan mengambil barang ku" kalus meninggal kan diego disana mengambil barang nya. Diego mengabaikannya dan berjalan pergi kearah mobil nya di halaman belakang.

"hai!" klaus terburu masuk kedalam mobil diego "Kau tau setiap kumenutup mataku aku melihat badak yang ingin kencing di wajahku" klaus merangkul bahu diego dari belakang dengan kedua tangannya "mengerikan" "bersandarlah" mobil diego mulai meninggal kan halan belakang.

Allicya POV

Aku menunggu five di dalam mobil, aku duduk di sebelah kemudi melirik sedikit lubang kuci di sana. Kuncinya bahkan sudah terpasang begitu saja. Five tiba tiba muncul di tempat kemudi memandang ku yang sedang menutup mata dan menyandarkan kepala ku di jendela mobil.

"kau yakin? Kopi bisa merusak pemulihan mu" "aku tak perduli, aku pernah merasakan mati sekali. Jadi merasakan mati untuk ke 2 kali nya tak begitu buruk. jalan kan saja mobil nya, aku sangat butuh caffein saat ini" five menghela nafasnya dan mulai menjalan kan mobilnya meninggal kan halam belakang rumah. Aku masih setia menutup mata.

"bagaimana kabar mu" "not bad" aku akhirnya membuka mata ku dan merilik five yang tetap fokus dengan jalanan di depannya.

"bagaimana masa depan?" aku tak punya topik lain selain ini. "tak ada yang menarik" aku memandang five dan sedikit terkekeh dengan jawaban nya. "tak ada yang menarik yaa, kasihan sekali dia" five melihat ku bingung dan kembali fokus ke jalanan

Another World || 1 (The Umbrella Academy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang