21▪︎I Heard A Rumor - Part 2

671 124 11
                                    

Mobil kami berhenti di dapan bar bernama irish republic. Klaus bilang luther pasti berada disni. "klaus kau yakin?" "ayolah allie percaya padaku" "iya maksudku ada banyak bar di kota ini, dan kau langsung menunju kemari?"

"karena ini satu-satu nya bar yang buka 24jam" oke aku akan percaya dan mengikuti diego, kalus, dan five. Aku memandang five dari belakang dan mengingat perkataan ben. Tidak allicya ini bukan saat nya memikirkan itu.

"lihat" klaus menunjuk luther yang duduk sendirian disana "mencoba minum alkohol, kan?" "pergilah" "beri kami waktu sebentar" diego menyuruh klaus, five dan aku pergi

"oke ayo, mungkin mereka akan saling menegrami hingga mati" kami ber 3 beralih ke bangku lain lain tak jauh dari mereka.

"dengar, dad salah sudah bohong padamu. Pada kita semua" "aku mengorbankan waktuku. Oke? Empat tahun di atas sana, melihat, menunggu karena dia bilang dunia butuh aku. Empat tahun hanya tempelan tanah dan udara, karena aku cukup naif percaya bahwa dad tak membohongi anaknya. Tapi kau tau? Leluconnya ada padaku" diego memandang kami dan beralih lagi ke luther.

"aku berhenti dengan semua ini. Dengannya. Denganmu. Dengan keluarga ini. Kau mau selamatkan dunia, silahkan saja aku duduk disini, menghabiskan birku" klaus menunjuk pergelangan tangannya menandakan waktu. Aku membuang napasku dengan kasar, klaus benar kita tak punya waktu. Aku berjalan mendekati luther.

"kau mau menolak ku, menolak semuanya. Tapi allison pantas dapat yang lebih baik" "allison? Apa maksudmu?"

"allison dalam bahaya.." diego dan luther mengalihkan pandangannya padaku. aku menahan beban tubuhku dengan menggenggam meja dengan sangat kencang. Sakit kepala ini mulai lagi

"luther aku tau kau menyukai allison, tidak maksudku kau mencintainya. Kau mencintai allison. Allison sedang dalam bahaya sekarang dan kau akan diam saja?"

"allie stop jangan paksakan dirimu" five berdiri di sebelahku dan memegang bahuku. "luther dengarkan aku, dalam beberapa jam lagi allison akan terlibat pertengkaran dengan vanya dan dia.." "stop allie stop, jangan lanjutkan lagi cukup"

"guys bukan kah seharusnya kita pergi sekarang?" klaus menunjuk jarinya kearah luar. Luther menganggukkan kepalanya dan berdiri dari bangkunya "ayo cari allison" aku tersenyum memandang luther. Diego menyusul luther yang sudah berjalan keluar bar, dan five berjalan tepat di sebelahku. Memastikan aku baik-baik saja.

☂️☂️☂️☂️☂️

Allison pergi kerumah sakit bersama polisi yang menagani tempat kejadian dimana vanya kehilangan kontrolnya. Mereka menemui korban kejadian yang baru saja sadar. "mr. Luntz? Mr. Luntz, kau bisa dengar aku?" polisi yang bersama allison memanggil nama pasien yang ada di depan mereka.

"kau siapa?"

"aku sersan cheddar dan ini.. ini rekan kerja ku" polisi itu mengenalkan allison pada pasien.

"hanya dua pertanyaan untukmu" "apa aku dalam masalah?" "bukan masalah seperti itu, aku hanya ingin menanyaimu tentang kecelakaan di parkiran bearskin tavern tadi malam" "kau polisi? Kau akan lindungi aku apa pun yang akan terjadi, kan?" "itu kewajiban tersumpahku"

"itu bukan kecelakaan"

"apa maksdumu?"

"orang itu, menyewakami untuk memulai pertarungan. Dia ingin kami menghajarnya di depan kekasihnya. Dia membayar kami banyak di muka. Kami mabuk agak kelewatan, mulai bertengkar dengan gadis ini juga. Lalu semuanya kacau"

"pria yang membayarmu, seperti apa? Rambut cokelat, berjenggot tipis, tubuhnya ramping?" allison mulai memberikan pertanyaan beruntun pada pasien itu.

Another World || 1 (The Umbrella Academy)Where stories live. Discover now