15▪︎Number Five - Part 2

1K 153 4
                                    

Klaus berjalan memasuki kamar nya dengan badan yang basah dan bekas kaki yang tersisa darah tercetak di lantai. Five mendekati kamar klaus dengan perlahan dan mengetuk pintunya.

"are you okay?" klaus mengalihkan pandangannnya pada five "yeah hanya saja, malam yang yang panjang" "lebih dari sekali kelihatannya" "yeah"

"aku baru melihat tanda anjing itu" "ya, milik teman" "that new tatto?" "kau tau, bahkan aku tak benar-benar ingat pernah membuatnya. Sudah kubilang malam yang panjang" "kau yang melakukan nya kan?" "apa maksudmu" five berjalan mendekati klaus dan duduk di depannya.

"kau tau, aku bisa mengenali gejelanya klaus." "gejala apa?" "kelelahan, seluruh tubuh gatal, sakit kepala seperti seseorang mendorong sekotak kapas ke hidungmu dan melewati otakmu. Kau mau cerita?"

"teman-teman mu saat mereka memaksa masuk kerumah dan tidak menemukanmu, mereka malah menyandraku dan allie" "dan balasannya kau mencuri koper mereka?" "yeah. allie memberikan ku kesempatan untuk kabur, kupikir ada uang disana atau aku bisa menggadaikannya, atau apa pun. Lalu aku membukanya"

"selanjutnya saat kau tau, kau ada dimana? Atau lebih tepatnya kapan?" five diri dari duduk nya dan memondar-mandir kan tubuh nya di depan klaus.

"apa bedanya, aku per-" "berapa lama kau pergi?" "hampir setahun" "setahun? kau tau apa artinya?" "yaa umurku lebih tua 10 bulan sekarang" "tidak, ini bukan lelucon klaus, hazel dan cha cha akan mengambil kembali koper itu dengan segala cara. Dimana kopernya"

" musnah. Sudah kuhancurkan"

"apa yang kau pikirkan?" "apa pedulimu" "peduliku, aku membutuhkannya, bodoh. Agar aku bisa kembali dan memperbaiki semuanya" klaus bergi keluar dari kamar nya tanpa bilang apa pun

"mau kemana kau" "pemeriksaan sudah selesai, pergilah" five hanya memandangi kepergian klaus, dengan cepat five menarik pulpen dan kertas yang ada di meja kamar klaus dan menulis sebuah surat.

______________________________________________

Allicya pov

Saat aku keluar dari kamar aku melihat klaus yang baru keluar dari kamar nya. Klaus memandangku dan langsung memelukku. "hey, bagaimana kabarmu?" "allie aku hanya pergi semalam saja"

"yaa semalam untuk ku 10 bulan untuk mu. Bukan begitu?" klaus melepas pelukannya dan memandangku heran.

"aku turut berduka untuk dave" "ah yaa terimakasih" wajah klaus lebih terlihat murung dari biasanya. "klaus, kau cukup beruntung bisa melihat nya kalau kau ingin" "kau juga bisa melihat ben kan sekarang" "tidak itu bukan karena aku. Itu karena ben sendiri yang membuat aura nya lebih jauh terasa di bandingkan sebelum nya"

"setidak nya kalian sudah bertemu" aku tersenyum mendengar perkataan klaus. Dia benar walau pun hanya sebentar setidak nya aku sudah bertemu dengan ben.

"klaus, kau akan bertemu dengan nya lagi nanti"

klaus hanya tersenyum menanggapi ku. kami berjalan keluar academy bersama, sebelum kami turun tangga aku dan klaus melihat pogo yang sedang memperbaiki mom. Aku memandang klaus dan bilang kalau aku akan berbicara dengan pogo, klaus hanya menganggu dan pergi sendiri. Aku mendekat pada pogo dan duduk di sebelah mom.

"saya senang anda kembali miss" "maaf ya pogo aku membuat semuanya kacau" "tidak miss, ini bukan salah anda. Mereka yang memaksa masuk ke academy dan anda menyerahkan diri untuk menghentikan semuanya. Itu langkah yang berani tapi bodoh. Sir hargreeves pasti akan bilang seperti itu kalau beliau ada disini" aku hanya tersenyum mendengar perkataan pogo. Yaa benar juga sih yang ku lakukan kemarin itu gila dan bodoh.

"pogo apa mom bisa kembali?" "saya masih mengusahakan nya miss, sebentar lagi mari kita coba" aku menunggu pogo menyelesai kan perbaikan mom dengan diam. aku mengalihkan pandangan ku apada lukisan-lukisan yang ada di dinding. Semua nya tentang pemandangan dan beberapa lukisan wajah manusia. Kalau aku jadi mom yang selalu berada di dalam rumah dan hanya bisa membayangkan keadaan di luar lewat lukisan ini pasti aku akan sangat bosan.

Another World || 1 (The Umbrella Academy)Where stories live. Discover now