14▪︎Number Five - Part 1

1K 168 6
                                    

Tak jauh dari jasad patch diego menemukan allicya dengan luka pukulan di wajahnya dan luka tembak di bahu kanan nya, denyut jantung nya masih terasa dego mengambil seprai dan merobeknya melilitkannya pada bahu allicya berharap menghindari pendarahan yang berlebih. Deigo menggendong allicya dan meninggal kan jasad patch begitu saja disana.

☂️☂️☂️☂️☂️☂️☂️☂️☂️

"kapan harusnya itu terjadi? Maksudku apocalypse itu" luther dan five duduk saling berhadapan di ruangan diego. "aku tak bisa beri tau waktu tepatnya, tapi dari yang kudapat tersisa 4 hari" "kenapa kau tak bilang dari awal?" "itu tak penting" "tentu saja penting"

"kita bisa berkumpul bersama dan membantu menghentikan itu" "faktanya, kau sudah berusaha" "apa maksudmu?" kepala five tertunduk dengan wajah suramnya. Dirinya ragu harus menjelaskan atau tidak apa yang sudah dilihatnya di masa depan.

"aku menemukan kalian semua. Mayat kalian" "kita mati?" "mengerikan. Kalian bersama berusaha menghentikan siapa pun yang menghentikan dunia" "tunggu kau tau darimana?" "ini di genggaman tanganmu yang mati saat aku menemukanmu" five mengeluarkan sebuah kain yang menyelimuti sebuat bola mata kaca dan memberikannya pada luther.

"pasti tercongkel dari mata nya tepat sebelum kau mati" "kepala nya siapa?" "sudah ku bilang aku tidak tau" luther memutar bola mata itu dan melihat nomer seri yang ada. "di belakang ada nomer seri. Mungkin kau bisa-" "tidak, itu lah akhirnya"

Seseorang masuk dengan menendang pintu kedua tangannya memegangi tubuh seorang gadis yang berada di gendongan punggungnya, pingsan dengan luka di bahu kanan dan wajah yang babak belur. Yaaa itu diego dan allicya yang ada di gendongannya.

"brengsek, kau tau apa yang kau lakukan?" luther dan five berdiri seketika melihat siapa yang diabawa diego. Diego hampir mencekik five dengan salah satu tangannya sebelum luther lebih dulu menahannya. "lepaskan aku" "tidak sebelum kau tenang dan taruh dulu allie di kasur mu" luther melepas tangan nya dari diego dan mengambil alih allicya. Merebahkan tubuh gadis itu di kasur dan mneyelimutinya.

"sekarang, kau mau menjelaskan apa maksudmu?" "saudara kita cukup sibuk sejak kemarin. Dia ada di griddy's saat penembakan, lalu di gimble brother setelah orang bertopeng menyerang academy mencarinya" "tak ada satu pun yang ada hubungan nya denganmu"

"ada. Mereka membunuh teman ku dan hampir membunuh adik ku" pandangan diego beralih ke allicya yang tertidur dia atas kasur nya.

"siapa mereka five?" pandangan luther teralihkan ke arah five. Sedangkan five mengalihkan pandangannya ke arah allicya, tak lama dirinya mengehela napas dan beralih lagi memandangi diego dan luther.

"mereka bekerja untuk atasanku yang dulu. Wanita yang dijuluki the handler. Dia menyuruh mereka menghentikanku dan membawa allie padanya. Lalu, sampai saat teman diego menghalangi mereka. itu tujuan mereka"

"sekarang mereka tujuanku. Ku pastikan mereka menebusnya" diego masih saja tersulut emosi, dan mulai mengalihkan langkahnya meninggalkan tempat itu. "itu salah diego. Mereka lebih berbahaya dari dirimu. Mereka pembunuh" "kita lihat nanti" diego benar benar pergi meninggalkan ruangan itu. Saat ini hanya ada keheningan anatara luther dan five.

"atasan sebelumnya? Sebenarnya ada apa five? Dan jangan katakan 'bukan urusanmu' oke. Ini sudah kelewatan aliie terluka dan teman diego mati" five mengalihkan pandanganya ke wajah allicya yang tertidur, mengelus pipinya dengan perlahan. "ceritanya panjang"

Flashback

"siapa kau" five dewasa mengarahkan senjatanya ke seorang wanita berpakaian hitam yang berdiri tak jauh darinya. "aku disni untuk membantu" "katakan kenapa aku tak harus menembakmu sekarang juga"

Another World || 1 (The Umbrella Academy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang