Jika Saling Merasa Nyaman, Mengapa Tidak Pacaran Saja?

70 11 5
                                    

Ada banyak pertanyaan yang sering dilontarkan padaku jika sudah berbicara tentangmu. Sejujurnya, aku agak malu memberitahukan ini padamu. Terang saja, banyak sekali yang sering mengatakan kalau kamu juga suka padaku. Ah, memimpikan hal itu saja aku takberani. Mana mungkin aku percaya apa yang orang lain katakan.

Banyak yang bilang, jika dua orang sudah saling dekat dan merasakan nyaman, mengapa tidak mencoba menjalin hubungan saja. Pacaran misalnya. Namun, aku tahu betul, kita berdua ada di jalan yang sama. Tipe yang tidak membenarkan pacaran. Lagi-lagi, tentu saja aku mengetahui itu dari tulisan-tulisanmu.

Aku tahu, kamu selalu berusaha menjauhkan diri dari yang namanya pacaran. Meski kamu pernah menyukai seorang perempuan, kamu selalu berusaha agar tidak terjerumus pada pacaran, kan? Ah, mencintai seseorang itu, kan, hal yang wajar. Meski sebenarnya tetap salah karena mencintai seseorang yang belum waktunya. Namun, selagi mampu menjaga dan membatasi diri, menjauh dari segala larangan-Nya, aku rasa cinta itu lumrahnya setiap insan. Anugerah dari Sang Khalik.

Aku selalu penasaran, apa alasan mengapa kamu tidak mau menjalin hubungan yang membawa pada kemaksiatan itu? Maksudku, selain karena itu hanya membawa pada keburukan, kamu pasti punya alasan lain bukan? Alasanmu sendiri dan pandanganmu sendiri mengenai pacaran.

Kalau menurutku, alasan mengapa aku tak berniat sedikit pun untuk berpacaran adalah karena itu adalah cara paling mudah untuk memutus tali silaturahmi. Kamu tahu, kan, banyak kasus setelah putus pacaran lantas berubah menjadi musuh. Belum lagi biasanya orang yang perpacaran akan cenderung melupakan teman-temannya dan lebih suka menghabiskan waktu dengan pacarnya. Bukankah itu tidak adil? Padahal, mungkin saja kita yang jauh lebih dulu mengenal teman kita itu. Namun, setelah dia berpacaran justru kitalah yang dijauhi dan dilupakan.

Bagiku, berpacaran atau tidak, itu hanyalah soal pemikiran kita saja. Memangnya jika ada dua orang yang berpura-pura pacaran, orang lain akan mengetahuinya? Memangnya jika orang lain tak mau mengakui hubungan dua orang yang katanya "berpacaran" itu tidak diperbolehkan? Sah-sah saja bukan? Pacaran itu hanya status buatan manusia. Kita yang terlalu pintar dan kreatif sehingga bisa menciptakan status itu. Setidaknya, itu yang aku baca dari sebuah buku.

Menurutku, perasaan nyaman yang tercipta antara dua orang itu karena memiliki sesuatu yang bisa dibahas bersama secara asyik. Seperti menyukai hal yang sama atau hobi yang sama. Seperti kita yang sama-sama menyukai menulis. Kita bisa lebih lama mengobrol tentang dunia menulis, teknik menulis, atau apa pun seputar kepenulisan dibanding saat kita membicarakan ini pada orang lain. Menurutku lagi, rasa nyaman tidak selamanya bisa menimbulkan rasa cinta. Meski jika sudah menjatuhkan cinta pasti telah lebih dulu terbangun rasa nyaman. Benar bukan?

Tentu saja, semua ini hanya pendapatku saja. Kamu boleh tak setuju denganku. Ah, aku lupa. Mungkin saja kamu tidak sedang membaca ini, ya. Namun, intinya aku memang hanya ingin menekankan bahwa berpacaran tidak memastikan bahwa dua orang akan saling berjodog di masa depan. Justru itu hanya akan semakin menyakiti jika pada akhirnya harus berpisah. Bagus bila kedua pihak bisa saling mengikhlas. Namun, jika tidak bisa bagaimana? Tentulah masalah akan panjang. Apalagi jika salah satu pihak tiba-tiba mengirimkan undangan.

Ah, aku ini. Rasanya obrolan ini sudah semakin jauh. Jika ada seseorang yang menanyakan hal sama kepadamu tentang aku, kamu jangan bingung, ya. Orang-orang memang suka sekali menggoda seperti itu. Aku yakin, dalam hatimu sudah ada satu nama. Tidak, tidak. Aku yakin dalam hatimu sudah kamu kosongkan untuk satu nama yang telah Tuhan siapkan untukmu di masa depan. Itu yang kamu katakan padaku dahulu sekali. Tugas kita, hanya menunggu Tuhan menunjukkan nama itu, kan?

***

Halo semuanya. Terima kasih karena kalian masih terus membaca kisah ini  Terutama yang masih bersedia meringankan hatinya untuk memberikan vote dan komentar pada cerita ini. Saya menyayangi kalian semua.

~Salam cinta tanpa syarat, Leci Seira 💞

Untuk Seseorang yang Belum Pernah Kutemui [Sudah Terbit] (New Cover)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang