Bunga Tidur yang Mengganggu

101 15 1
                                    

Beberapa orang mengatakan, jika kita memimpikan seseorang, itu artinya kita tengah merindukannya. Ada juga yang mengatakan itu karena kita terlalu banyak memikirkannya. Menurut pendapatmu bagaimana? Ah, kalau menurutku itu tidak benar. Yang aku tahu, mimpi adalah jalan bagi para setan untuk menebarkan keburukan. Memang tak semua mimpi datangnya dari setan, tetapi tak menutup kemungkinan itu terjadi.

Kamu tahu? Sepanjang aku mencintaimu, baru sekali aku bermimpi tentangmu. Padahal, setiap detik dalam hidupku selalu saja hanya bayangmu yang menyambut. Dari sini saja sudah terbukti bahwa mimpi tak selamanya datang karena seseorang terlalu memikirkan dan merindukan, bukan? Buktinya, aku nyaris tak pernah memimpikanmu meski hanya kamu yang mengisi pikiranku.

Kamu harus tahu, aku tak perlu memimpikanmu untuk meyakinkan hati bahwa aku mencintaimu. Bukankah mimpi hanyalah sebuah bunga tidur? Mimpi hanya sekadar memperindah lelap. Kemungkinan terburuk malah sebagai pemantik harap. Beberapa mimpi bahkan tak berasal dari Tuhan.

Kamu tahu? Tanpa memimpikanmu pun, setiap detik dalam hidupku selalu dipenuhi olehmu. Setiap kali aku melakukan sesuatu yang membuatku teringat padamu, hatiku selalu kembali berdebar. Sungguh, aku tidak tahu mengapa nama dan bayangmu selalu mengambil alih damaiku. Kamu selalu mengusikku meski bukan dalam artian sebenarnya.

Boleh aku bercerita? Masih ingat seseorang yang menjadi alasan aku menulis sajak? Sebenarnya, entah mengapa aku selalu memimpikannya, padahal aku tak pernah memikirkannya. Hampir setiap hari dia hadir dalam mimpiku. Ah, menyebalkan sekali. Susah payah dahulu aku menyembuhkan luka. Untuk apa aku menghapus rasa cinta kalau setiap hari dia selalu mengusikku dalam mimpi?

Kamu di sana bagaimana? Pernahkah aku merasuk ke dalam pikiranmu?  Pernahkah kamu memimpikanku? Aku sungguh ingin sekali bisa bertemu denganmu. Tak masalah meski  hanya bisa dalam mimpi. Namun, tampaknya kita memang belum diperbolehkan bertemu walau hanya melalui perantara bunga tidur itu, ya. Artinya, aku masih harus terus menunggu.

Aku sudah mulai menabung untuk datang ke kotamu. Walaupun kamu pernah mengatakan bahwa kamu yang akan berkunjung ke sini, saat hari pernikahanku. Ah, itu lelucon yang tak pernah kuinginkan terjadi. Kalaupun kamu ke sini, bukan karena datang ke pernikahanku, tetapi karena kamulah yang menikah denganku. Meski begitu, tetap saja aku masih memiliki keinginan untuk ke kotamu. Kelak ketika kita bertemu di dunia nyata, aku akan menepis segala ragu perihal mimpi. Mungkin setelah itu kamu malah akan selalu hadir dalam mimpiku.

Katanya, mimpi itu merupakan jembatan pertemuan yang mungkin tidak pernah terjadi dalam dunia nyata. Bagiku, mimpi itu seperti anugerah. Meski tak selamanya mimpi datang dari Sang Mahakuasa. Namun, takbisa kupungkiri, aku selalu bahagia jika bisa bertemu dengan seseorang yang kurindukan. Terutama bila seseorang itu memang tak akan mungkin kutemui di kehidupan nyata. Meski mimpi bisa  datang dari mana saja.

Ketika waktunya tiba nanti, aku akan bisa bertemu denganmu secara langsung, kan? Tanpa perlu kita bertemu dalam mimpi. Alasan mengapa aku tak pernah memimpikanmu, mungkin karena kita belum pernah bertemu. Aku taktahu wajahmu secara nyata. Selama ini hanya sebatas foto belaka.

Aku memang bukan tipe orang yang jatuh cinta hanya berdasarkan fisik dan rupa. Namun, bagaimanapun aku ingin bisa bertemu langsung denganmu. Melepas rindu yang kian menggebu. Aku hanya ingin, suatu hari bisa menemuimu. Entah sekarang atau di masa depan yang masih belum kita tahu.

***

Halo, semuanya. Terima kasih karena bersedia mampir ke sini. Saya harap kalian tidak pernah bosan membaca kisah ini, ya. Saya menyayangi kalian semua.

~Salam cinta tanpa syarat, Leci Seira 💞

Untuk Seseorang yang Belum Pernah Kutemui [Sudah Terbit] (New Cover)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang