9. Keponakan

584 134 10
                                    

Lisa duduk tenang di hadapan Ceo Yang. Dirinya yang tiba-tiba dipanggil membuat para trainee heboh dan bertanya-tanya.

Diruangan Ceo Yang ternyata sudah ada produser Teddy dengan wajah santainya. Saat Lisa memasuki ruangan ini tadi, Teddy memberikan senyum simpul sembari menyesap kopinya dengan nikmat.

"Senang bertemu dengan keponakan manisku," celetuk Teddy sementara Lisa yang mendengarnya cukup terkejut dan dengan cepat mengendalikan ekspresinya dengan baik.

Lisa tidak diberi tahu jika sosok Lili disini adalah seorang keponakan dari Teddy. Atasan hanya menyampaikan bahwa Teddy adalah rekannya selama disini. Karena Teddy telah memberinya informasi baru, Lisa membalas dengan sebuah senyuman.

"Ahh, paman bisa saja." Lisa membalas dengan malu-malu dan terkesan tidak enak karena ada Ceo Yang juga di ruangan ini.

"Astaga, tidak perlu kaku begitu Li. Dari awal Teddy sudah memberitahuku, santai saja. Lagipula memiliki seseorang kerabat yang mempunyai posisi bagus memang harus dimanfaatkan bukan?" ujar Ceo Yang berusaha mencairkan suasana.

Lisa hanya tersenyum dan mengangguk pada Ceo Yang. Dirinya melirik pada Teddy yang ternyata sedang menatapnya. Lisa memberi lirikan yang mengisyaratkan sebuah peringatan agar tidak telalu mencolok dan berperilaku mengalir saja. Teddy yang paham hanya mengangguk kecil dan tersenyum simpul.

"Jadi, bisakah kita langsung berterus terang saja pada Lili, hyung?"

Lisa yang sedang dalam mode Lili ini memasang wajah kebingungan yang bercampur rasa takut.

"Jadi begini, aku dan Teddy baru saja berdiskusi tentang masalahmu dan Jk tadi. Aku bertanya pada Jk apakah dia ingin perusahaan menutup berita itu atau tidak. Tapi dia menjawab dengan tegas bahwa dia ingin berita itu dibiarkan saja."

Ceo Yang menghentikan perkataannya lalu menatap Lisa lekat sembari memberikan sebuah foto yang membuat alis Lisa berkerut menatap sekumpulan orang yang ada didalam foto itu.

"Awalnya aku cukup kaget mendengarnya. Sekarang aku ingin mendengar pendapatmu."

Lisa menarik napas dalam dan terkesan berhati-hati sebelum menjawab. "Emm, karena saya masih baru jadi saya serahkan kepada Sajangnim saja."

Lisa memberikan jawaban dengan kepala menunduk walau sedikit curi-curi pandang. Dia bisa menangkap sekilas senyum miring dari Ceo Yang saat mendengar jawaban ceroboh dan terkesan polos darinya.

"Begitu ya? Kau tahu kan berita yang menimpa Jk ini cukup untuk membuat saham perusahaan menurun. Para staff dan karyawan bekerja keras untuk mengembalikan kinerja dan keadaan perusahaan." Yang hyunsuk terdiam sebentar lalu menengok pada Teddy.

"Jadi karena itu apakah kau juga bersedia membantu Lili? hanya bantuan kecil."

Lisa mendongakkan wajahnya cepat dan mengangguk. "Sa-saya bersedia Sajangnim, dan maaf karena telah membuat perusaah kesulitan karena berita itu," ujar Lisa cepat dengan wajah sedih dan bersalah.

***

Setelah beberapa waktu Lisa dan Teddy keluar bersamaan dari ruangan Ceo Yang. Wajah ramah dan manis yang biasanya Lisa ditunjukan di depan orang-orang kini menghilang dan digantikan dengan wajah dingin yang terkesan tak berperasaan.

MONEY | LISAWhere stories live. Discover now