6. Kedai Es Krim

608 137 5
                                    

Melewati hari-hari ini, rasanya tak setenang sebelumnya bagi Lisa. Alasannya? Sudah sangat jelas, JK adalah penyebabnya. Muncul rumor-rumor yang menyebar antara Lisa dan JK. Saat pertama kali mendengar berita ini dari Rose, Lisa tak terlalu memikirkannya dan menganggapnya akan hilang dengan sendirinya. Tapi kenyataannya salah total. Rumor tentang hubungan Lisa dengan Jk semakin meluas.

Hari ini adalah akhir pekan, jadi Lisa memiliki alasan untuk tidak muncul di ruang latihan maupun studio rekaman. Seperti yang kalian tahu, aturan dari XG hanya memungkinkan mereka untuk keluar sebentar saat akhir pekan. Dan inilah saatnya Lisa untuk pergi. Selain itu, semalam dia menerima instruksi dari atasan untuk bertemu seseorang.

Meskipun dia agak tercengang dengan pilihan tempat pertemuan, disinilah Lisa berada. Sebuah kedai es krim kuno yang terletak jauh dari XG Entertainment. Dia merasa bingung tentang selera orang yang akan bertemu dengannya, tapi bagaimanapun, dirinya harus bertemu dengan orang penting ini.

Karena Lisa sangat menyukai olahan susu, di mejanya sudah tersedia berbagai macam jenis es krim yang dia pesan. Bahkan pemilik kedai bingung saat Lisa terus memilih es krim dan meminta mereka diantar ke mejanya.

Tangannya meraih es krim rasa vanila, dan sensasi dingin menyeruak saat dia menyuap sesendok. Ini sekaligus menjadi pelampiasan atas kekesalannya terhadap keterlambatan orang yang akan bertemu dengannya, ditambah suasana hatinya yang buruk akibat JK.

Tidak ada yang tahu bagaimana JK merespons rumor ini di agensi karena Lisa sendiri juga tidak tahu. JK tidak pernah muncul sejak hari itu dan bertemu dengannya. Menurut staf agensi, JK memiliki jadwal di luar kota dan belum jelas kapan dia akan kembali.

Lonceng pintu berbunyi dan Lisa melihat seorang pria berpakaian mencolok mendekat ke arahnya. Alisnya mengerut saat dia melihat pria itu dengan santai duduk di mejanya, dan langsung mencomot salah satu es krimnya. Lisa kaget dan sedikit kesal dengan sikap pria di depannya ini.

"Apakah sekarang para orang tua suka mencuri dari anak kecil?" sindir Lisa, sementara pria itu tertawa.

"Siapa yang kau sebut para orang tua dan anak kecil? Apakah dirimu adalah anak kecil? Pftt, aku tidak pernah mengira anak buah Raymon masih seorang bocah."

Lisa meradang mendengar balasan pria di depannya. Pria itu mungkin berusia sekitar 30-an, tapi Lisa tidak tahu pasti. Yang dia tahu hanyalah wajah dan sedikit informasi tentang pria ini, yang ternyata keturunan Amerika-Korea.

"Kau menantangku, huh? Kalau kau ingin mencari masalah, katakan saja, dan aku akan menembak otakmu yang tidak berguna itu. Dan kebetulan, aku membawa pistol sekarang!" kata Lisa sambil membuat pria di depannya tersedak es krim.

"Seharusnya anak-anak bisa diajak bermain, tapi bocah ini terlalu serius," lirih Juan, orang yang berjanji akan bertemu dengan Lisa.

Lisa melotot dan merogoh saku saat mendengar perkataan Juan, meskipun Juan berkata dengan pelan, Lisa masih dapat mendengarnya karena dia memiliki pendengaran tajam. Dia masih bisa mendengar jelas apa yang diucapkan pria di depannya ini.

"Kau-"

"Wow astaga, sabarlah Nak. Orang tua ini tidak bermaksud untuk mempermainkanmu, tapi sejak awal, bukankah kau yang memancingku untuk bermain denganmu, gadis manis?" goda Juan, membuat Lisa memerah marah.

Pria di depannya ini terlalu aneh, mencolok, tidak sopan, dan yang terakhir, berani memanggilnya gadis imut. Lisa benar-benar membenci panggilan seperti itu. Mungkin itu efek dari ejekan saat dia berada di departemen, meskipun ejekan itu tidak serius dan hanya sebagai candaan, tetapi tetap membekas pada Lisa.

Dia berdiri dan menarik kerah baju kuning terang Juan dengan kuat. Juan yang mendadak mendapatkan perlakuan ini kaget. Mimik santainya hilang dan digantikan dengan ekspresi tak percaya dan serius. Tidak ada lagi senyum, dan Lisa mendapat tatapan tajam.

MONEY | LISAWhere stories live. Discover now