[1] Hendery - AU (✔️)

Bonus 2

"Di sana jam berapa sekarang?" Tanya Dery di face time.

Gue menunjukkan jam beker di meja ke layar smartphone —jam sepuluh malam, sebelum akhirnya kembali meringkuk di selimut.

Berarti di tempat Dery sekarang masih jam empat sore. Akan tetapi langit di belakang jendela Dery terlihat gelap, hal itu tidak begitu mengherankan karena di sana sedang musim dingin. "Aku kangen banget."

"Iyaaaa aku juga kangen." Balas gue. Gak bohong. Beneran kangen banget.

Gue dan Dery sekarang sama-sama menjadi mahasiswa S2. Gue melanjutkan S2 ke Pendidikan Bahasa Inggris di salah satu kampus di Malang, gue mau keluar dari zona nyaman gue buat jadi dosen.

Sementara Dery ngambil S2 Manajemen di University of Glasgow, di Inggris. Sebenarnya gak heran juga sih dia lanjut S2 di luar negeri, karena Dery mampu secara akademis dan finansial. Good for him.

Cuma ya gitu, gue sama dia jadi LDR sekarang. Jadi kangen banget.

"Tapi 2 mingguan lagi aku pulang pas libur tahun baru." Ujar Dery. "Dingin banget, yang."

"Ya emang dingin, namanya aja musim dingin." Kata gue gemas.

Dery beranjak sebentar untuk menutup tirai jendelanya sebelum kembali duduk di kursi belajar. Dia dari tadi emang di kamar, gue lagi nemenin dia ngerjain tugas. "Sumpah dingin banget ini aku kayanya mau jadi nugget frozen."

Gue tertawa. "Gapapa lah nanti aku makan kalau jadi nugget."

Dery membetulkan rambutnya yang mulai gondrong. "Kayanya aku harus potong rambut deh."

Udah jalan dua tahunan gue sama Dery pacaran, tapi sampai sekarang masih suka shock kalau dia tiba-tiba kelihatan ganteng kaya gitu.

"Kamu jadi rajin banget di sana. Jam empat sore masa udah belajar aja." Gurau gue. Yah, dibanding dengan kebiasaan Dery di kostnya dulu dengan sekarang ya udah pasti beda banget. Mungkin ini yang dinamakan character development.

"Lagi banyak banget yang mesti dikerjain gara-gara mau liburan ini." Keluhnya sambil ketawa. "Mau cepet pulang biar bisa peluk kamu."