Satu | Balada Tes STAN

34.8K 2.6K 504
                                    

Gue sudah datang cukup pagi supaya dapat kesempatan buat lari waktu matahari belum terlalu terik, tapi apa daya ternyata yang datang sudah cukup banyak. Gue mendapat urutan di atas angka delapan puluh yang mana urutan itu mengharuskan gue untuk lari sekitar pukul sebelas siang.

Hari ini gue disibukkan dengan tes STAN. Sembari menunggu giliran untuk cek kesehatan, gue duduk di kursi yang disediakan, menunggu nomor urut gue dipanggil. Karena dari sekolah hanya gue yang lolos sampai tahap kedua, jadi gue sendirian sekarang. Sampai salah satu cowok yang duduk selisih dua kursi dari gue berkata pada cewek di sebelah gue. "Permisi, boleh tuker kursinya?"

"Hah? Oh... boleh." Cewek di samping gue kelihatan bingung, apalagi gue. Padahal udah enak dapet tempat duduk yang lumayan teduh, tapi dia malah tuker tempat.

Cowok itu akhirnya duduk di samping gue. Sebelum dia mendaratkan pantatnya di kursi itu, gue pura-pura mengalihkan perhatian. Kan gak enak juga ngelihatin, nanti disangka naksir.

"Hey." panggilnya.

Gue menoleh, mendapati dia sedang menatap gue. "Gue?"

"Bukan, noh mbak yang di ujung." Cowok itu menunjuk seorang cewek yang duduk di ujung dan sibuk memainkan ponselnya.

"Eh kirain..."

"Bercanda, gue manggil lo kok." Katanya.

Sialan malu gue.

"Lo dari SMA 1 ya?" Tanyanya to the point.

"Kok lo tau?" Gue malah balik bertanya.

Cowok itu mengarahkan matanya ke seragam olahraga yang gue pakai, ada nama SMA gue. Bego banget.

"Oh... hahaha." Gue tertawa awkward. "Iya, kenapa? Kita gak satu sekolah, kan?" Meskipun gue ansos dan gak hapal semua wajah temen SMA gue bahkan setelah tiga tahun sekolah, gue tahu siapa saja yang lolos sampai tahap kedua. Kalaupun dia satu sekolah sama gue, paling gak pasti tahu namanya karena gue akan mencari teman selama tes biar gak sendirian.

"Lah lo ga hapal muka temen SMA lo sendiri?"

"Hah? Jadi satu SMA?"

Dia ketawa. "Bukan neng, astaga. Gue dari SMA B. Tadinya mau nanya tentang seseorang, tapi kayaknya lo gak kenal sama temen SMA lo sendiri?"

"Ah gitu... siapa emangnya? Yah walaupun gak kenal semua tapi ya gue paling gak tahu beberapa orang lah."

"Son Chaeyoung."

"Lah temen sekelas gue. Kok lo kenal sama dia?" Chaeyoung ini cewek yang mungil dan anggun. Semua orang tahu dia pacarnya Dino, anak IPS 2 yang kalau ke sekolah bawa motor trail. Mereka terkenal soalnya pacarannya langgeng dan kemarin kebetulan masuk yearbook sebagai salah satu couple of the year. Bareng sama Jihoon - Yena sama Mark - Yeri.

Mark crush gue waktu SMA. Hikd.

"Iya dulu satu SMP." Jawabnya.

Gue ingat sekarang, dulu Chaeyoung emang dari SMP swasta yang elite gitu deh. "Oh... lo pindah cuma mau nanya itu doang?"

Cowok itu ngangguk. "Abis ga enak ntar sama mbaknya, masa dia jadi penengah. Nama gue Hendery by the way. Lo?"

"Deby." Jawab gue.

Kita berdua ngobrol, untuk ukuran seorang stranger, Hendery ini lumayan convo builder. Dia bisa nyairin suasana antara gue dan dia supaya gak awkward. Hal itu terbukti dengan adanya fakta kalau gue orang yang susah interaksi sama orang baru, tapi ternyata Hendery berhasil bikin gue merasa lepas untuk ngobrol sama dia tanpa khawatir.

[1] Hendery - AU (✔️)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant