Dua Puluh Empat | The Truth

6.6K 1.4K 464
                                    

Update lagi soalnya:

Update lagi soalnya:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Thank you so muchie!! I didn't really expect that

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Thank you so muchie!! I didn't really expect that. Happy reading! ❤️

🐙🐙🐙

Gue udah turun dari mobil duluan buat buka pager rumah Dery dan lari ke dalem, ninggalin Kak Doy di luar.

Tangan gue mencet bel yang ada di samping pintu masuk rumahnya Dery

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tangan gue mencet bel yang ada di samping pintu masuk rumahnya Dery. Gak sampai semenit pintu kebuka. Kak Cecil.

"Dery ada di kamarnya." Kata Kak Cecil, udah tahu maksud dan tujuan gue datang ke sana.

Gak lama Kak Cathy muncul dari ruang keluarga. "Ayo aku anter."

Kak Cecil nepuk pundak aku sebelum jalan keluar, nemuin Kak Doy yang lagi sibuk markir mobilnya.

Gue udah bengep gara-gara nangis di jalanan, makanya Kak Cathy ngerangkul pundak gue sekarang. Otak gue udah mikir yang enggak-enggak. Takut Dery kenapa-kenapa.

Kita naik ke lantai dua, ke kamarnya Dery. Waktu Kak Cathy ngebukain pintu kamarnya Dery, pemandangan yang gue dapat adalah:

Dery yang lagi duduk di lantai depan kasur, shirtless, main ps sambil di sampingnya ada buavita sama bungkus lays yang kebuka.

"Kak udah dibilang ketuk pintU DULU—" kata Dery waktu melihat gue berdiri di ambang pintu. Dery langsung nutup badannya sama tangan sambil buru-buru nyari kaos dan make kaosnya, gambar pink panther. "KAK, KETUK DULU!"

[1] Hendery - AU (✔️)Where stories live. Discover now