Dua | Pra Ospek

11.2K 2.1K 463
                                    

Kalau kalian tanya apa yang terjadi waktu itu, gak, gue gak menjelaskan ke dia kalau sebelumnya kita pernah ketemu. Jadi gue hanya minta maaf dan berkata kalau sepertinya gue salah orang.

Malu. Soalnya cuma gue yang inget kalau kita pernah kenalan dan ngobrol sebelumnya. Gue emang segampang itu dilupain orang, gak kaget. Apalagi waktu itu gue sama Hendery cuma ngobrol sebentar aja.

Hari ini akhirnya tiba, pra ospek. Gue udah deg-degan sejak pagi karena kata abang gue si <sebagian teks hilang> ospek tuh susah. Dimarah-marahin dan dikasih tugas banyak banget. Gue udah sampai di kampus sejak pukul setengah enam dan sekarang udah jam enam lebih. Belum tahu pra ospek FIB mulai jam berapa, tapi yang pasti di sini masih sedikit sepi. Sementara itu Arin bilang kalau FISIP mulai jam enam.

Karena belum ada teman dekat, gue cuma duduk aja di salah satu bangku. Sambil main hp, nontonin oppa di twitter. Gak lama ada cewek yang pakai atasan batik warna ungu menghampiri gue. Iya, beda sama Arin yang pakai baju bebas untuk pra, anak FIB wajib pakai atasan batik dan bawahan rok atau celana hitam. Mana pake sepatu pantofel. Capek lur.

"Boleh gabung, gak?" Tanya cewek itu. Dia terlihat anggun dengan rok hitam panjang semata kaki yang memperlihatkan sedikit lekuk tubuhnya.

"Boleh boleh. Duduk aja." Jawab gue santai. Gue otomatis bergeser dan memberi dia ruang untuk duduk. Karena udah gak sendirian, gue memilih untuk menonaktifkan ponsel gue dan memasukkannya ke dalam tas.

"Anjir, anjir. Gila gue kira gue telat. Soalnya tadi FT sama FISIP udah mulai dibarisin." Keluhnya sambil ngos-ngosan. Emang sih dari gerbang utama kampus, kalau mau ke FIB pasti lewat FT sama FISIP. Bisa muter jalan lain tapi itu jalan yang paling deket. "Gue gaktau kalau ojol gak boleh masuk ke wilayah kampus. Jadi gue lari anjir sambil nenteng sepatu gue, bayangin kaya orang kesetanan."

Gue tertawa kecil, menyodorkan botol air mineral ke dia. Kasihan habis lari-larian.

"Thanks." Dia meneguk air mineral yang gue bawa dari kost. Setelahnya dia mengulurkan tangan. "By the way, gue Rana. Sasing. Lo?"

"Deby. Gue sasing juga." Gue menyambut uluran tangannya.

"ANJIR SERIUS?!" Rana heboh sendiri. "Untung banget deh ketemu temen gue takut jadi kaya kambing conge."

Gue ketawa. "Kenapa emangnya? Bukannya emang hari ini kita semua pertama kali ketemu ya kecuali pas daftar ulang?"

"Iya emang. Tapi kata temen gue yang anak sasjep, mereka tuh udah mulai persiapan ospek jurusan mereka sejak hari Rabu kemarin. Jadi mereka paling gak udah ketemu sama temen sejurusan lah, udah tau mukanya."

Gue lanjut ngobrol sama Rana, anaknya asyik dan yang paling penting suka KPOP juga hehehehehehehehehehehehehehehehe sepertinya gue bertemu orang yang tepat. Rumah dia masih dalam satu kota, makanya dia tadi naik ojol soalnya gak ngekost. Jadi tim pulang pergi.

Suara loudspeaker bergema di lapangan parkir FIB yang dijadikan tempat baris selama di luar. Kami digiring untuk baris sesuai jurusan masing-masing. Gue tetep sama Rana, untungnya dia gak pindah-pindah juga anaknya. Soalnya gue takut dia bosen gara-gara gue gak asik.

"Silahkan tiap barisan berjalan yang rapih menuju ke lapangan futsal yang ada di belakang. Cari nama kalian, lalu kembali berbaris lagi di sini sesuai nomor kelompok yang ditentukan." Kata salah satu komdis di depan.

[1] Hendery - AU (✔️)Where stories live. Discover now