dío (2)

931 163 11
                                    

"T-tunggu, Julius? Maksudmu Julius kakekku?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"T-tunggu, Julius? Maksudmu Julius kakekku?"

Yelena terkejut bukan main, ketika pedang yang dia mainkan tiba tiba bergetar, lalu pria tampan tiba tiba ada didepannya dan..

Pria itu menyebut nama kakeknya yang telah tiada?!

"Apa? kakek?"

Pria itu tampak bingung namun dia sambil melihat sekeliling entah mencari apa.

"I-iya Julius adalah kakekku"

Pria itu tampak terkejut namun dengan cepat dia mengubah mimik wajahnya menjadi datar lagi. Rasanya baru saja kemarin mereka bertemu, dan saat itu Julius masih muda tentunya.

"Sebenarnya sudah berapa lama aku tertidur?" Gumam pria itu namun masih bisa didengar oleh Yelena.

"Aku tidak tahu, tadi aku tidak sengaja menemukan ruangan ini dikamar kakek, sudah 17 tahun dan aku baru menyadari ada tempat seper-"

"17 TAHUN?!"

Yelena yang sedang bercerita reflek mundur karna terkejut akan teriakan pria tampan itu.

ehh? tampan?

"Itu artinya sudah 40 tahun yang lalu"

"Dimana Julius?" Tanya pria itu lagi

Yelena sedikit terkejut mendengar pertanyaannya.

"Kakek sudah meninggal dunia 11 tahun yang lalu"

"Ck, Julius sialan"

"Jadi, kau kah yang memainkanku?"

Entah berapa kali Yelena terkejut saat ini, tapi dia benar-benar terkejut.

Tadi dia memainkan pedang, apakah maksudnya yang diceritakan kakek ini sungguhan??!! Pikir Yelena dalam hati.

'ctak'

Pria itu menjetikkan jari didepan wajah Yelena yang sedang melamun.

"E-eh?"

Pria itu hanya membalas dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Entahlah tadi aku memainkan pedang yang ada di... EH?! pedangnya hilang?"

"I'm the sword"

Yelena menahan nafasnya karna tiba tiba pria itu sudah didepan wajahnya, jarak mereka sangatlah minum sekarang.

Mata Yelena menelisik wajah bak dewa didepannya ini.

Mata obsidian berwarna merah maroon yang tajam seakan mata itu akan menusuk Yelena hingga tembus, hidung mancung, rahang yang tegas, dan mata Yelena berhenti di bibir tipis yang berwarna pink sehat dan terlihat kenyal

Pria itu semakin mendekekatkan wajahnya sampai hidung mancungnya bergesekkan dengan hidung Yelena.

"Hati hati dengan matamu itu, cantik"

My Sword | Jisoo ft. BoysWhere stories live. Discover now