éxi (6)

619 137 7
                                    

"Ini dia, Lea" Yelena menyerahkan kotak kayu yang diatasnya tertulis 'middlemist'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini dia, Lea" Yelena menyerahkan kotak kayu yang diatasnya tertulis 'middlemist'.

"Kenapa kau berkeringat?" Tanya Chris heran saat melihat Yelena dengan Teon yang mengikuti dibelakangnya.

Tadi Lea khawatir karena Yelena lama sekali berada diruangan ibunya, dia takut ada sesuatu yang terjadi dengan Yelena, jadi dia meminta salah satu dari mereka untuk menyusul Yelena.

Tadinya Sebastian yang ingin menyusulnya, tetapi Teon menghentikannya dan menyuruh Sebastian untuk mengambil neraca yang ada digudang untuk menimbang bahan ramuan nanti.

"Ah tidak apa-apa Chris, tadi aku melompat-lompat untuk mengambil kotak ini" Ucap Yelena sambil tersenyum meyakinkan, matanya tidak sengaja bertemu tatap dengan iris coklat milik si pria berahang tajam alias Teon. Terlihat pria itu tengah menyeringai menggodanya.

Sebastian kembali dari gudang sambil menenteng neraca, lalu mereka berenam mengikuti Lea yang masuk kedalam ruangan khusus membuat ramuan.

Lea mulai menyiapkan satu persatu bahan-bahan untuk membuat ramuan. Yelena yang merasa terlalu sesak diruangan ini pun menyuruh para pria itu pergi dari ruangan itu.

Tersisalah Salea dan Yelena didalam ruangan. Yelena ikut membantu Salea seperti mengambil ini dan itu.

Disela-sela kegiatan membuat ramuan, mereka berbincang-bincang seperti biasa.

"Kau tahu tidak? Kenapa aku dengan mudahnya percaya? Bahkan mau ikut membantumu?" Tanya Salea tiba-tiba.

Yelena yang tidak tahu hanya menggelengkan kepalanya.

"Karena aku tahu itu bukan hanya mitos belaka, aku tahu itu nyata. Karena penyihir yang telah mengutuk mereka ternyata adalah penyihir yang telah membunuh ayahku"

Yelena yang mendengar itu langsung membulatkan matanya terkejut, tidak lama ia melihat bahu Salea yg bergetar tandanya dia menangis, tanpa pikir panjang Yelena langsung memeluk sahabatnya itu.

Walau tidak bersuara Yelena bisa merasakan lehernya basah sekarang. Tapi dia tidak masalah dengan itu.

Yelena menarik Lea untuk menatapnya, Yelena menghapus air mata yang ada di pipi Lea.

"Hey, sudah jangan menangis, bagaimana kalau paman Faland tau? Dia pasti akan memarahiku" Hibur Yelena sambil menarik-narik kedua pipi Salea yang gembil.

"Lea, percaya padaku ya? Aku tidak hanya akan menyelamatkan mereka, tapi aku juga akan membalaskan dendam kita karena telah berani membunuh ayahmu dan berusaha membunuh ayahku" Ucap Yelena dengan pelan namun ada amarah yang berusaha dia pendam.

Lea yang melihat kedua tangan sahabatnya itu mengepal segera mengelusnya dan menggenggamnya.

"Aku akan membantumu dari sini Yelena, aku akan mengikuti kalian dengan bola ajaib milik ibuku"

My Sword | Jisoo ft. BoysWhere stories live. Discover now