dekapénte (15)

394 92 2
                                    

Pemandangan pertama yang Yelena lihat saat membuka mata adalah wajah tampan milik Teon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pemandangan pertama yang Yelena lihat saat membuka mata adalah wajah tampan milik Teon. Ia merasakan sesuatu yang empuk dibawah kepalanya yang ia yakini adalah paha milik Teon, karena dapat dilihat dengan jelas dari bawah sini leher panjang dan rahang tajam milik Teon.

Gerakan kecil yang Yelena lakukan membuat Teon menundukkan kepalanya sehingga mata hazel itu menatap kearahnya dengan seulas senyum.

Yelena bergumam pelan mencoba untuk duduk, tak lupa kedua tangan Teon yang berada dibahunya guna membantu.

"Kau sudah bangun?" Tanya Sean yang semula bersandar dibatang pohon tiba-tiba merangkak mendekat kearah makanan.

"Hmm iya-  Ini..?"

"Para peri hutan memasak untuk kita, baiklah karena Yelena sudah bangun mari kita makan!" Evan berseru riang sambil mengangkat kedua tangannya.

Ibunya Xiry bilang kalau Yelena akan bangun 10 menit setelah meminum ramuan itu, nyatanya Yelena tertidur sampai 3 jam. Makanan mereka sudah disajikan sejak beberapa jam yang lalu, tapi mereka memilih untuk menunggu Yelena bangun dan makan bersama.

"Mungkin dia terlalu kelelahan, jadi dosisnya agak melenceng"

Begitulah ucap ibunya Xiry.

Setelah menahan lapar untuk beberapa jam, dan jangan lupakan paha Teon yang sudah sangat keram dan pegal. Akhirnya Yelena bangun dari tidur nyenyaknya dan mereka bisa makan sebanyak-banyaknya.

"Makanlah yang banyak Yelena, kau sudah kehilangan banyak darah tadi" Ucap Evan sambil makan dengan rakus.

"Ck, makan yang benar, jangan seperti orang yang belum diberi makan 3 tahun" Evan memutar bola matanya kepada sang kakak.

"Dasar tidak sadar diri" Batinnya, karena Sebastian juga tidak jauh beda dengannya, rakus.

Setelah menyelesaikan acara mengisi perut, Sebastian langsung menghampiri satu pohon yang ada disana untuk bersandar. Ia memejamkan matanya sambil merasakan semilir angin yang bertiup membelainya.

Sebastian agak kaget ketika tiba-tiba terasa ada beban dipundaknya. Bibirnya tertarik keatas saat melihat tersangka yang bersandar dibahunya, yaitu Yelena.

Dengan lembut Sebastian mengelus surai hitam itu, lalu menciumnya singkat. Dia ikut menjatuhkan kepalanya diatas kepala Yelena, mereka saling bersandar.

"Evan! Kenapa aku tiba-tiba merasa panas?!"

"Sama Chris! Tiba-tiba aku juga merasa panas disini!"

Teriakan mereka membuat Sean dan Teon mendelik tajam.

"Kita ke air terjun saja yuk!"

"Ayo! Pasti disana sejuk, tidak seperti disini! Panasss!!" Evan dan Chris langsung terbirit ketika Teon melemparkan batu kearah mereka, yang sialnya tepat sasaran mengenai pundak Chris.

My Sword | Jisoo ft. BoysWhere stories live. Discover now