Orang Jahat

307 45 10
                                    

"Apakah kamu sudah siap Jungkook?" tanya ketua tim dokter yang akhirnya mau membantu kedua member BTS ini. "Mungkin prosedur kamu masuk ke dalam sana lagi dalam keadaan sepenuhnya sadar tentang dirimu akan sedikit menyakitkan, kamu harus menahannya dan menerima keadaanmu oke? Kalau tidak, kamu tidak akan bisa masuk."

Jungkook ragu-ragu mengangguk tapi dia telah memantapkan tekadnya untuk menyelamatkan hyung-hyungnya. Kenapa Jungkook yang pergi dan bukannya Seokjin? Jungkook akan merasa lebih tenang jika Seokjin memantau dari alam nyata. Dia tahu bahwa koneksi Seokjin lebih kuat kalau sampai ada apa-apa dengan dirinya dan member lain, berbeda dengan dirinya, hanya berasal dari keluarga yang sangat biasa.

Sebenarnya ada satu hal yang menggangu pikirannya sejak tadi, dimana Bang Shi Hyuk saat ini? Mengapa dia tidak terlihat sama sekali bahkan sekadar menengok? Apakah semua ini memang rencananya? Apakah Big Hit benar-benar sedang kekurangan uang sekarang sampai-sampai member BTS harus melakukan reality show semacam ini? Memang benar sih selama pandemi bertahun-tahun ini konser tidak diadakan. Apakah pemasukan konser mengambil bagian yang cukup besar sehingga Bighit harus melakukan sesuatu yang ekstrem seperti ini untuk mendapatkan uang?

"Ready! Go!" teriakan dokter sebagai penanda bahwa alat-alat yang menempel di tubuh Jungkook mulai bekerja.

Benar! Rasanya seperti seluruh otot di tubuhnya tertarik ke berbagai arah.

Aaargh..... Jungkook dapat mendengar bahwa dia berteriak cukup keras sembari berusaha menerima rasa sakitnya.

Seokjin di sampingnya memandang takut. Jungkook dapat melihat kekalutan di wajah kakak tertuanya itu sebelum pandangannya menjadi buram.

Seokjin melirik ke arah semua tim dokter disana dan wajah mereka semua tampak tenang setenang air di kolam kecil. Berarti tidak perlu ada yang dikhawatirkan kan? Ah, harusnya aku saja yang pergi, Jungkook masih berada dalam masa pemulihan setelah bangun tadi. Bagaimana ini? Rasanya aku ingin mencabut semua alat-alat ini dari tubuhnya sekarang juga.

Beberapa detik kemudian, Jungkook menjadi tenang seperti tidak pernah terjadi apa-apa. "Dok, apakah adikku baik-baik saja?" tanya Seokjin dengan raut cemas yang tak lepas juga dari wajahnya. Seokjin adalah orang yang ekspresif, dia sama sekali tidak dapat menyembunyikan perasaaannya. Adik-adiknya yang lain belum kembali, dia tak ingin terjadi masalah juga pada Jungkook.

"Tenang saja Seokjin. Jungkook sudah berhasil masuk ke alam mimpi lagi. Kita tinggal lihat jalan ceritanya di layar monitor. Lihat, dia baik-baik saja kan?" ucap dokter dengan tenang sembari mengarahkan dagunya ke monitor dengan tangan yang bersedekap. Dokter itu terlihat puas. "Sebenarnya, prosedur ini baru pertama kali dilakukan. Jadi aku merasa bangga sekali jika ternyata berhasil."

"Apa?!" Pandangan mata Seokjin yang awalnya di monitor melihat Jungkook yang memandangi kedua tangannya-terlihat masih linglung-langsung beralih melotot ke dokter. "Jadi Anda belum pernah melakukan ini sebelumnya? Jungkook adalah kelinci percobaan disini?!"

"Dia kan memang kelinci, mirip maksudnya," ucap dokter masih dengan nada santai dan sikap acuh tak acuh. Oke, lawakan dokter itu benar-benar tidak lucu di suasana seperti ini. Seokjin rasanya ingin mengancurkan lab ini kalau tidak mengingat bahwa masih ada semua teman-temannya bertaruh nyawa disini. Kalian cepatlah sadar dan kembali...

Sementara itu, Jungkook berdiri di dekat gedung megah tua yang mencurigakan. Dia memandangi tangannya untuk memastikan bahwa dirinya tidak berubah menjadi tubuh anak kecil. Kalau jadi anak kecil, bagaimana caranya menyelamtkan Taehyung coba?

Syukurlah dia juga masih sangat sadar siapa dirinya dan apa yang harus dilakukannya di dunia ini. Sebuah suara yang mirip sekali dengan suara ketua dokter masuk ke dalam gendang telinganya. Rasanya seperti suara yang berasal dari headset meski sekarang dia tidak pakai headset.

Kamu bisa mendengarku? Sekarang di lehermu terpasang sebuah kalung. Kalung itu sebagai alat bantuan jika terjadi sesuatu dan kamu perlu melakukan sesuatu yang berada di luar kendali sistem. Hanya bisa dipakai sekali, jadi pastikan kamu memakainya dengan bijak. Kalung itu pun yang bisa menjadi alatmu kembali ke dunia nyata. Jika kalung itu hilang, maka kemungkinan kamu tidak bisa kembali, kecuali kalau kami berhasil menemukan cara lainnya.

"Apakah semua teman-temanku juga memakai kalung ini?" tanya Jungkook. Sekarang dia sedikit merasa cemas. Ah, dia tinggal menjaga kalung ini dan memakainya dengan tepat bukan?

Tentu tidak. Teman-temanmu masuk ke dunia Be Star in Dream dengan persetujuan penonton, jadi mereka tidak memerlukan kalung itu untuk kembali, cukup persetujuan voting. Sedangkan kamu bisa dibilang masuk dengan cara ilegal, jadi hidupmu bergantung pada kalung itu. Semangat ya!

Jungkook meraih kalung di lehernya dan sedikit menggenggamnya erat. Ternyata misi ini resikonya lebih besar daripada yang dia kira. Mengapa tim dokter tidak mengatakan tentang ini sebelumnya? Sepertinya sekarang dia tidak bisa mempercayai siapapun. Atau apakah dia masih bisa  mempercayai Seokjin dan teman-temannya yang lain?

Entahlah. Yang pasti saat ini menyelamatkan Taehyung adalah yang utama. Suara itu belum kembali lagi jadi dia harus segera fokus. Bangunan megah tua itu terdengar sepi dari luar sini. Apakah Taehyung baik-baik saja disana? Apa yang mereka lakukan kepadanya?

Ayo Jungkook kamu pasti bisa! batinnya. Siapa lagi yang akan menyemangatinya saat ini selain dirinya sendiri?

Our Adventure (BTS as Children)Where stories live. Discover now