Seokjin

67 15 0
                                    

Sedari sadar dari tidur panjangnya, Taehyung tidak ingin ditemui oleh siapapun. Dia mengurung diri di dalam ruangan sendirian. Bahkan Seokjin pun diusir olehnya. Sepertinya anak itu mengalami shock yang cukup berat.

Seokjin sangat terpukul melihat adiknya itu berubah total. Taehyung bukan lagi Taehyung yang ceria dengan senyum kotak konyolnya. Sekarang Seokjin kembali ke ruang tempat lima adik-adiknya masih terbaring kaku dalam inkubator.

Dia duduk lesu dengan kepalanya menunduk. Mengingat masa-masa lalu kebersamaan tujuh anak muda ini. Kehidupan lama mereka terasa hangat sekaligus ceria. Meskipun dulu mereka berkekurangan dalam hal materi dan Bighit hanya memiliki sebuah gedung kantor kecil di pinggiran kota, semuanya terasa lebih indah.

Perjuangan mereka dalam meraih kesuksesan di dunia K-Pop memang melelahkan tapi juga membanggakan. Tinggal di dalam flat kecil dimana tujuh anak muda berdesakan tidur di satu kamar, berhasil membuat Seokjin meneteskan air mata ketika kembali membayangkannya.

Sekarang semuanya berubah. Benar, mereka telah menjadi sangat terkenal di segala penjuru dunia. Benar, mereka memiliki banyak kekayaan. Benar, perusahaan berkembang sangat pesat. Tapi pandemi yang menghalangi mereka membuat konser malah melahirkan sebuah ide baru yang ternyata jahat.

Bighit memang berkembang pesat, tapi pandemi menjadikan pendapatan mereka berkurang. Jadilah keluar ide untuk membuat program wisata alam mimpi ini.

Pada awalnya, semua baik-baik saja ketika para member-lah yang bebas menentukan alur cerita yang mereka inginkan. Mereka membuat cerita seputar persahabatan dan keluarga dengan konflik yang simple tapi mengena. Tipikal cerita-cerita dengan kesan memori yang hangat dan menenangkan.

Namun seiring berjalannya program ini, Bighit memutuskan untuk menyerahkan alur cerita 100% kepada fans dan member BTS sebagai boneka dalam alam mimpi mereka sendiri.

Seokjin yakin pemasukan Bighit saat ini sangat besar sebab dia tahu harga untuk mengakses tayangan sangat mahal dan harga untuk menentukan alur cerita juga memberikan vote lebih mahal lagi. Bukan sembarang fans yang dapat mengaksesnya. Pasti hanya fans-fans yang super tajir.

Sampai sekarang Seokjin masih tidak habis pikir tentang betapa teganya fans-fans itu pada member BTS. Dia yakin di luar sana fans sedang war sebab tidak mungkin semua fans menyetujui alur cerita seperti ini. Dia kembali terngiang-ngiang adegan dimana Taehyung dilecehkan seorang kakek tua.

Dia ingat bahwa dulu dia sempat membaca sekilas cerita-cerita fanfic yang dibuat oleh fans di sebuah platform menulis cerita. Ada cerita-cerita yang bagus dan berhasil membuatnya terharu namun semakin jauh dia mencari ternyata cerita-cerita yang menggambarkan member BTS seolah predator seks dan juga korban pelecehan seksual juga tak kalah banyak. Saat itu dia sangat tidak menyangka bahwa BTS dibayangkan sebegitu rupa oleh fans-fansnya.

Pada saat itu, Seokjin memutuskan untuk tidak bercerita pada member lainnya karena dia tidak ingin melihat member tertekan dan sedih. Dia menghapus aplikasi cerita itu dari gadgetnya dan bertekad untuk tidak membukanya kembali.

Betapa bodohnya dia menyetujui program seperti ini padahal dia sudah tahu track record imajinasi fans. Sebenarnya dia hanya tidak ingin mengacaukan antusias member yang lainnya saat menyambut program ini dulu. Namun sekarang dia sangat menyesal.

Seokjin melihat ke arah Jungkook yang masih terbaring kaku sejak masuk kembali ke dunia mimpi sialan itu. Dia sangat iba kepada adik kecilnya itu. Dia sangat mengenal Jungkook. Anak itu terbiasa bekerja terlalu keras sampai lupa kepada dirinya sendiri. Anak itu bisa saja mengorbankan banyak hal demi orang-orang yang disayanginya.

Di layar dia melihat bahwa Jungkook berada di teras toko yang dulu pernah dipakai tidur adik-adiknya saat tubuh mereka masih anak kecil. Jungkook terlihat linglung setelah bangun tidur.

Apakah Yoongi ada disana?

Jungkook bermonolog sendiri mempertanyakan dimana dia berada. Sepertinya Jungkook lupa tentang Taehyung yang belum berhasil diselamatkannya.

Anak itu melihat tirai toko dan mengerutkan alis. "Sepertinya aku ingat tempat ini."

Dia pun berjalan mengikuti kata hatinya. Jungkook meraba lehernya dan menemukan sebuah kalung. Sekarang dia baru tersadar akan sesuatu hal. "Oh iya, aku harus mencari Yoongi Hyung."

Disaat itu juga seorang pemuda keluar dari pintu bar dan Jungkook melihat sosok itu tepat di sampingnya.

Dia, Yoongi.

----------------------

Bersyukur banget ya Jungkook gampang ketemu Yoongi-nya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 30 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Our Adventure (BTS as Children)Where stories live. Discover now