Pergi

480 67 11
                                    

Taehyung tidak bisa tidur nyenyak. Bocah lima tahun dengan badan sedikit gembul itu--tentunya tidak segembul Namjoon--menoleh ke kanan kiri, melihat semua teman-temannya sedang tertidur pulas. Mereka semua bergelung seperti kucing kedinginan di teras toko ini. Untung belum musim salju. Masih musim panas. Kalau tidak, mereka bisa membeku di luar sini.

Matanya berhenti memandang kakaknya yang paling tua. Seokjin kan sudah tidak bersama mereka lagi.

Tiba-tiba Taehyung merasa sangat sedih mengingat Jin.

Dimana Jin Hyung?

Aku harus menemukannya.

Awalnya dia masih merasa kesal dengan perlakuan Yoongi. Namun kini perasaannya teralihkan untuk mencari Jin. Dia berdiri dan sedikit menepuk celana panjangnya yang kotor. Lalu, dia melirik ke arah Si kecil Jungkook.

Aku tidak mungkin pergi mencari Hyung sendirian.

***

Si bocah--yang katanya orang-orang aneh--Taehyung akhirnya dapat membuktikan ucapannya. Dia berhasil membangunkan Jungkook dari tidur panjangnya. Kini mereka sedang bergandengan tangan sembari berjalan.

"Hyung... katanya sebentar saja," ucap Jungkook dan lagi-lagi dia mengucek matanya. Sebenarnya masih ngantuk, tapi tiba-tiba tadi dia terbangun ketika ada seseorang yang membisikkan nama Seokjin di telinganya. Dan mau-maunya diajak Taehyung meninggalkan kakak-kakak yang lain. Alibinya sih jalan-jalan sebentar.

"Kita kan mau mencari Jin Hyung, Kook."

Jungkook melebarkan kelopak matanya. "Jin Hyung kemana Hyung?"

Taehyung seketika menepuk dahinya. Dia lupa bahwa Jungkook masih tertidur ketika peristiwa Seokjin dikejar oleh pria misterius untuk mengalihkan perhatian supaya orang itu tidak mengejar adik-adiknya.

Mengingat ini, Taehyung merasa sangat khawatir. Hyung-nya itu tidak ada kabar sama sekali dan mereka belum menemukannya. Bagaimana jika terjadi hal buruk pada kakak tertuanya itu.

Saat ini, ingatannya tentang sebenarnya mereka adalah BTS dan bukanlah anak kecil kembali mengisi pikirannya. Dadanya rasanya sesak mengingat betapa mengenaskan hidup mereka sekarang. Mereka sedang sangat ketakutan. Seperti banyak sekali orang yang menginginkan keburukan untuk mereka. Dimana dia harus mencari Seokjin? Sedangkan sekarang dia bersama Jungkook juga terpisah dari kakak-kakaknya yang lain. Dia menyesal telah mengajak Jungkook pergi.

Sekarang mereka berwujud tubuh anak kecil. Mereka tidak memiliki kekuatan untuk membela diri mereka sendiri.

Taehyung melangkah ke pinggir jalan dengan tetap menggandeng Jungkook dan lalu menjongkokkan tubuhnya disana. Tautannya dengan Jungkook terlepas. Dia menelungkupkan kepalanya ke lututnya. Dia menangis. Isakannya sampai terdengar oleh Jungkook.

"Hyung ..."

Jungkook tahu bahwa Taehyung menangis. Pikirannya yang sangat anak umur tiga tahun sekali pun seperti memaksanya untuk ikut menangis. Jadilah mereka berdua menangis di pinggir jalan, tanpa Jungkook tahu mengapa dia menangis. Air matanya tidak mau berhenti.

Perubahannya menjadi anak umur tiga tahun menjadikannya tidak terlalu bisa mencerna keadaan yang sedang terjadi. Berbeda dengan kakak-kakaknya yang memang sudah lebih mengerti.

Sebuah langkah berat mendekati mereka. Tapi kedua anak kecil ini tetap tidak bergeming.

"Ya Tuhan. Apa yang kalian lakukan disini Nak?"

Barulah ketika tepukan ringan mengenai kepala mereka, Taehyung dan Jungkook mengangkat kepala.

"Paman siapa?"

Pria yang rambutnya sudah memutih di beberapa sisi itu tertawa pelan. "Panggil aku Kakek ya... Aku terlalu muda untuk dipanggil Paman..."

"Dimana orangtua kalian? Apakah kalian tersesat?"

Jungkook membuka mulutnya, "Aku..."

"Orangtua kami sudah mati," sela Taehyung. Dia takut Jungkook yang sangat polos akan membongkar identitas mereka. Lagipula jelas-jelas ibunya juga sudah menolaknya. Untung saja kakek ini bukan anak muda yang mungkin akan mengenal mereka. Foto-foto masa kecil member BTS kan sudah ada yang tersebar di media. Wajah mereka sekarang mirip seperti yang ada di foto-foto itu. Fans mereka tetap akan mengenali mereka. Sebenarnya, Taehyung tidak berharap bertemu fans dengan tubuh seperti ini. Dia... sedikit merasa takut. Dia tidak bisa melindungi diri sendiri.

"Aigoo... Apakah kalian berkeliaran di jalan? Dimana kalian tinggal?"

Taehyung hanya menggelengkan kepalanya karena tidak tahu harus menjawab apa. Matanya yang berkaca-kaca melihat ke arah kakek dengan senyum ramah itu.

"Ikut kakek ke rumah saja mau ya?"

Bocah lima tahun itu pun tanpa berpikir panjang meraih genggaman tangan kakek. Sedangkan tangan kiri kakek sudah meraih tubuh Jungkook untuk digendong.

Taehyung merasa bukan keputusan yang salah untuk sesekali mempercayai orang asing. Dia memang naif.

***

Namjoon menguap lebar dan merentangkan tangannya keatas. Di sebelahnya Hoseok masih terlelap dalam mimpinya. Dia mengerjapkan mata lengketnya sesaat.

"Dimana Jungkook?"

Dan dia baru menyadari bahwa Taehyung juga tidak ada.

"Hyung! Hyung bangun! Jungkook dan Taehyung hilang!"

Begitulah. Keempat anak kecil itu bangun di pagi hari yang sulit karena mereka kembali kehilangan saudara mereka.

***

Adegan Seokjin belum kumunculkan kembali. Nanti aja kalau sudah saatnya. 😉

Our Adventure (BTS as Children)Where stories live. Discover now