Bang Shi Hyuk

822 92 11
                                    

Matanya tidak pernah lepas memperhatikan tujuh pria yang sudah dianggapnya anak sendiri. Meski sekarang dia sedang sibuk mengarahkan semua staf, Bang Shi Hyuk tetap mengkhawatirkan bocah-bocah itu. Bukan konser yang gagal ini yang membuatnya sedih sebenarnya, tapi nasib anak-anak itu kedepannya. Siapa yang akan percaya dengan cerita yang akan dikatakannya? Kalian kira orang-orang akan mudah percaya jika mereka mendengar cerita tentang tujuh pria dewasa yang mendadak berubah menjadi anak kecil kembali dalam sekejap mata? Yang bercerita akan dianggap sinting satu dunia! Dan bisa jadi lebih parah. Dituduh telah memanipulasi hilangnya tujuh pria lalu mengarang cerita gila, misalnya? Bang Shi Hyuk sebenarnya juga mengkhawatirkan dirinya sendiri juga. Teramat sangat. Apa yang akan dihadapinya di hari esok sepertinya akan seram sekali.

Maniknya melihat Jungkook menarik-narik baju Jin. Bang Shi Hyuk menghampiri kedua bocah itu.

"Aku tidak mau Kook... Kamu pipis saja sendiri... Kan sudah besar."

"Aku takut nggak bisa Hyung..." rengek Jungkook sambil masih menarik-narik baju Jin. Kenapa Jin? Karena menurut Jungkook, Jin yang paling tua disini. Lagipula selama ini Jin yang terlihat lebih mengurus mereka kalau di dorm.

"Jungkook diantar sama staf saja ya?" tawar Bang PD nim. Jungkook melengos.

"Nggak mau! malu." Khas gaya anak umur 3 tahun. Lalu bocah itu lari ke pojokan ruangan dengan baju atasan yang kebesaran. Kalau celana kebesarannya sudah dilepas dari tadi. Baju atasan itu saja sudah menenggelamkan badannya.

Bang Shi Hyuk menggelengkan kepalanya. Kenapa rasanya masalahnya akan lebih rumit lagi ya? Anak-anak BTS bukan hanya berubah fisiknya tapi juga isi kepalanya. Sia-sia rasanya selama bertahun-tahun ini dia sudah mendidik mereka dengan susah payah. Masa iya dia yang sudah hampir 50 tahun ini harus mengurus tujuh anak kecil juga?

Matanya melihat ke sekeliling. Taehyung dan Jimin terlihat bermain kejar-kejaran, sepertinya mereka sedang cepat-cepatan mengambil barang-barang di ruangan ini. Tawa mereka membahana dengan baju atasan yang kebesaran sampai ke kaki. Hoseok dan Namjoon terlihat sangat tertarik melihat staf yang sedang mengurusi peralatan speaker. Yoongi tidur di sofa. Hanya Jin yang masih berdiri tegak, memperhatikan sekeliling. Dia terlihat seperti memikirkan sesuatu dengan serius. Dia memang berubah menjadi anak yang paling besar.

Mungkin kira-kira dia berubah menjadi anak 8 tahun, pikir CEO Bighit itu.

Bang Shi Hyuk memanggil seorang staf dan menyuruhnya membujuk Jungkook untuk mau ditemani ke kamar mandi. Akan lebih kacau kalau sampai anak itu mengompol disini. Lalu dia memanggil staf lain untuk menyiapkan baju anak-anak untuk semua anggota BTS.

"Ayo Jungkook... Katanya mau pipis..." Seorang staf wanita berjongkok di depan bocah yang sedang merengut itu.

"Maluu..."

"Nuna juga punya anak seumuran Jungkook kok. Jadi sudah biasa mengantarnya ke kamar mandi."

"Benar?" Mata Jungkook membulat.

"Iya. Kalau tidak percaya, tanya saja sama yang lain. Ayolaah Kook. Kamu kan sudah besar, masa begini saja ngambek?"

Jungkook memonyongkan mulutnya. "Hyung Jin nggak sayang sama aku."

Staf wanita ini mau ketawa tapi ditahan. Bisa tambah marah anak kecil di depannya ini. "Hyung-mu itu tidak bermaksud begitu kok. Ayo!"

Akhirnya Jungkook mau dibujuk. Sementara itu, anggota BTS yang lain sudah mendapatkan pakaian yang pas bagi mereka masing-masing.

"Waah! Bajuku yang paling keren Hyung," celetuk Taehyung pada Hoseok. "Lihat nih jaketnya banyak kantongnya!" Lalu bocah dengan tubuh usia 5 tahun itu cengingisan sendiri.

"Iya Tae, bagus ya! Waah daebak ada gambar anpanmannya juga. Anpanman panman panman...." Hoseok malah bernyanyi dan berputar-putar keliling ruangan. Dia sudah memakai bajunya juga. Tentu tidak nyaman jika banyak bergerak dengan hanya memakai atasan kostum konser yang sekarang menjadi sangat kebesaran di tubuhnya.

Taehyung menghampiri Jin.

"Jin Hyung, lihat bajuku bagus ada gambar Anpanmannya..." celetuknya sambil menunjukkan punggung badannya.

Jin melihat ke kemejanya. "Nih di kantongku ada gambar Superman. Lebih bagus," kata Jin tidak mau kalah.

"Bagusan punya Tae, Hyung! Anpanman. Sama kayak lagu kita."

"Bagusan Superman!" Jin, meski dia lebih besar, rupanya dia kesal kalau melihat ada member muda yang memamerkan barang di hadapannya. Lalu mereka pun saling adu mulut tentang baju siapa yang lebih bagus. Mereka benar-benar seperti berubah menjadi anak kecil lagi. Sampai-sampai para staf harus bersusah payah juga untuk memisahkan mereka yang mulai saling dorong-dorongan.

Jin dengan badan 8 tahunnya jelas lebih besar daripada Taehyung dengan badan 5 tahunnya. Alhasil Tae pun jatuh karena terdorong. Sontak dia menangis dengan keras.

"Huwaaa Jin Hyung jahaat..."

Di tengah para staf yang masih kelimpungan mengurus konser yang gagal, beberapa dari mereka terpaksa harus turun tangan untuk menenangkan bocah-bocah yang ternyata berubah menjadi menyulitkan mereka ini.

Taehyung masih menangis dalam gendongan seorang staf. "Jin Hyung... bajuku lebih bagus..."

Jin yang merasa bersalah hanya berdiri dengan wajah cemberut. Dia kesal dengan sikap Tae yang kekanakan. Sejenak dia lupa bahwa mereka sebenarnya bukan anak kecil, tapi mengapa mereka bertindak sejauh ini?

Bang Shi Hyuk memperhatikan mereka dari jauh. Dia mengusap wajahnya lelah. Apa yang harus diperbuatnya setelah ini? Apakah memulangkan mereka semua ke keluarganya masing-masing? Keluarganya pasti akan sangat terkejut. Dia melihat dengan jelas pertanggungjawaban seperti apa yang akan dituntut oleh keluarga keluarga itu.

Jin melangkah kecil ke arah Taehyung saat dia sudah diturunkan dari gendongan.

"Tae mianhe. Bajumu lebih bagus, ada Anpanmannya," cicitnya. Dia sadar, dia harus bertindak dewasa disini. Dia bocah 8 tahun. Oh bukan! Dia pria 25 tahun. Bagaimana kamu bisa lupa Jin? Rutuknya dalam hati.

Tae masih cemberut. "Jin Hyung jangan dorong-dorong lagi ya..."

Pada akhirnya CEO Bighit tidak tahan melihat tingkah ketujuh member yang sangat berbeda-beda ini terus merecoki para staf yang sedang sangat sibuk. Ditambah lagi suasana diluar masih gaduh belum kunjung reda juga. Dia memanggil ketujuh bocah itu agar berkumpul.

"Aku sangat paham suasana hati kalian sedang tidak baik juga. Aku tahu ini juga berat sekali buat kalian. Perubahan ini.... Keanehan ini..." ucap Bang Shi Hyuk disela hembusan nafas panjangnya, "Jungkook ayo segera merapat kesini."

Jungkook baru saja selesai berganti baju dari kamar mandi dibantu staf. Dia melangkah kecil--karena langkahnya memang kecil.

"Dengarkan ya semuanya... Malam ini kalian beristirahat dulu. Besok kita akan bicarakan lagi bagaimana kelanjutannya tour kalian ini." Sejenak Bang Shi Hyuk berhenti berbicara lagi. Bayangan kerugian besar membayang di depan wajahnya.  Hari ini dia tidak akan bisa tidur. Besok belum tentu bisa tidur juga. Besoknya lagi, besoknya lagi, sepertinya akan sama saja. "Meski... Aku tidak yakin apakah aku bisa mengajak kalian mendiskusikan masalah ini," ujarnya sembari melirik ke arah Suga yang masih melekatkan kedua matanya. Raganya saja yang berdiri, nyawanya masih tidur sedari tadi.

"Tolong antarkan para anggota BTS ke ruang istirahat ya. Tempatkan mereka di satu ruangan. Saya takut terjadi apa-apa jika mereka dipisah," kata CEO berbadan tambun ini kepada seorang staf. Jin memandangi staf tersebut lalu beralih melihat ke semua teman-temannya.

Mereka semua benar-benar berubah. Mereka seperti tidak merasa salah menjadi anak kecil kembali. Apa hanya aku saja disini yang masih berfikir bahwa semua yang terjadi ini salah?

Ketujuh anggota BTS berjalan menuju ruang istirahat. Dan Jin masih berfikir keras atas semua hal yang terjadi.

Our Adventure (BTS as Children)Where stories live. Discover now