Vesya Hanzelly Florence'R
Nama yang imut dan manis, bertolak belakang dengan semua karakter telah melekat pada dirinya.Hal ini yang membuat sang pemilik nama lebih nyaman dipanggil Hanzel. Menurutnya nama Hanzel lebih cocok dengan karakternya, terlebih lagi kedua bola mata miliknya berwarna Hazel bersinar. Membuat Nama itu sukses menggambarkan dirinya dengan sempurna. Walaupun tak jarang orang-orang menganggapnya seorang pria karenanya.

"zel..Hanzel ini aku bawain salad, buah pearl, dan Apple merah kesukaanmu"

Seorang lelaki bertubuh kekar datang menghampiri Hanzel yang tengah duduk sendiri di salah satu gazebo taman kampus. Lelaki dengan postur tubuh gagah, tinggi dengan kulit tan-nya membuatnya nampak tampan maskulin.

Kris, panggil Saja begitu.

Siapa sih yang tidak mengenal lelaki tampan ini? kepopulerannya bahkan membuat banyak orang mendaftar ke Universitas ini hanya agar bisa ternotic olehnya.

Bak aset Universitas sosok tampan, pintar, berbakat dalam bidang akademik dan non akademik, langganan juara serta orang yang dipercaya penuh sebagai kapten tim basket untuk pertandingan Nasional. Oh ya, satu lagi kabarnya dia pewaris tunggal keluarga kaya raya dari negara lain.

Menantu idaman ibumu nih ,hehe..

Namum siapa kira? lelaki yang nampak begitu sempurna ini justru telah lama menjomblo. Rumornya sejak ia putus dengan pacarnya sewaktu SMA dia tak pernah terlihat berpacaran bahkan untuk sekedar dekat dengan wanita manapun tentunya kecuali Hanzel, seolah luka lama yang diterima Kriss belum juga pulih.

"Kris? Tau dari mana aku belum makan?, " ucap Hanzel penuh tanda tanya.

Hanzel menutup novel ditangannya, lalu mencopot earphone dari salah satu telinganya. Wanita itu nampak gembira menerima bungkusan itu, dengan cepat dia membuka bungkus plastik putih dikeluarkannya salad sayur dan satu cap jus tomat, kedua bibir pink-nya melukiskan senyum tipis Seketika senyumannya membuat Kris tersenyum lebar, manis.

"Kamal tadi bilang masalah dikantin, pas aku di resto jadi sekalian aku beliin" Jelas Kris

Kris memposisikan dirinya duduk di samping Hanzel, matanya menatap hangat wanita tersebut sambil tersenyum ia terus memandangi wanita didepannya.
Sedangkan Hanzel kini tengah sibuk mengunyah makanan, pipinya mengembang membuatnya nampak seperti seorang bocah bayi imut. Sontak membuat Kris gemas akan tingkahnya.

Diambilnya earphone dari genggaman Hanzel lalu dipasang di telinga kirinya,
"Lagu ini lagi, lama-lama aku hafal.."

Kriss nampak menikmati putaran lagu tersebut, tangannya bergerak mengikuti alunan musik. Walupun bisa dipastikan tak ada satu katapun dari lagu tersebut yang ia tau artinya.
Kris menggeser tubuhnya, membuat tubuhnya dan Hanzel menempel tanpa cela hingga jari kelingking mereka saling bersentuhan.

Mereka berdua nampak bak sepasang kekasih, sangat serasi dan manis.

Beberapa pasang mata wanita yang menangkap momen itu berbisik-bisik membicarakan mereka. Itu hal wajar, ya pastinya banyak wanita yang iri dengan kedekatan Hanzel dan Kris, Apalagi Kris terkenal tak mudah didekati wanita dan selalu bersikap dingin. Sekalipun oleh sosok wanita yang terkenal cantik diujung koridor, Kedua bola matanya memandang sinis Hanzel. Nampak jelas kebencian terpancar dari kedua bola mata hitam itu.

Berlia Ansetio sosok wanita yang terkenal akan visualnya, dres berwarna soft pink seatas lutut lengkap dengan sepatu hak tinggi dan tas selempang putih merek ternama melekat pada tubuh tinggihnya, Bak model.
Disebelahnya terdapat dua orang wanita sahabat karibnya Any dan Nada dengan visual yang sma cantiknya, Visual segitiga permudah julukan yang melekat pada ketiga wanita cantik, terdengar alay bukan tapi begitulah mereka menyebutnya.

Berlia tak hanya terkenal karena kecantikannya namun juga karena statusnya sebagai anak dari seorang Ansetio Wibowo salah satu pembisnis paling berpengaruh se-Indonesia dan salah satu penyumbang dana terbesar untuk Universitas ini. Tak ayal hal ini membuat banyak mahasiswi dan mahasiswa berbondong-bondong mendekatinya meskipun jelas dia merupakan sosok wanita pemilih bahkan sekedar untuk berteman.

"Hanzel tambah deket aja sih, " ucapan Any membuat hati Berlia semakin memanas "Aduh Lia jangan sampai lo kalah sama Hanzel.. Jangan sampai!"

Bola mata Berlia berputar, menatap satu-persatu sahabatnya. Melepas lipatan tangannya sambil mengibaskan rambut merah panjang, matanya kembali menatap singit wanita yang kini sedang duduk disebelah lelaki incarannya. Tanpa melepaskan sosok itu dari tatapanya, tangan seolah menggenggam erat wanita tersebut sambil mengucap penuh kebencian

"Lihat saja apa yang akan ku lakukan nanti".

Kedua sepatu putih itu nampak bergerak dibawa tuanya, Berlia melangkah dengan anggun diikuti oleh dua orang sahabatnya, di setiap langkahnya mengudang perhatian banyak orang, setiap orang yang melihatnya menatap dengan rasa takjub.

============================

============================

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


Kris
(Kim taehyung)

Hai hai....

Ini aku DeniV.

Gimana cerita kali ini?

Ngomong-ngomong karena aku masih pemula jadi butuh banget saran dan Kritikan dari kalian...

ayo jangan ragu buat komen tentang cerita ini ya.
Selama komentar dengan bahasa dan niat yang baik aku welcome kok
sebutkan pengguna

Jangan lupa vote ya😘

HeaAin Problem (REVISI)Место, где живут истории. Откройте их для себя