11. Behind The Mask 2

29 5 13
                                    

Jangan lupa,
Seberat apapun masalah di pundak mu, sepahit-pahitnya kisah hidupmu, bahkan sekeras apa pun otakmu berkerja hingga harus berfikir sekalipun saat tertidur.
Kau tetap berhak untuk bersyukur dan tersenyum.

_______________________________________________________________

Burung-burung kecil bernyanyi dengan riang, suara kicauannya mempesona memanjakan telinga. Kicauan bernada menyampaikan terimakasih pada sang surya yang tak pernah lelah menyinari bumi meski bumi dan seluruh penghuninya tidak pernah mampu membalas segala pengorbanan penuh makna darinya.

Suasana taman kota ramai di hari sabtu pagi meski tidak seramai hari minggu namun dirasa cukup ramai untuk mengadakan pentas guna mengumpulkan dana.

Hanzel, Neta, Fran dan satu tamu tidak diundang datang dia Boby si tukang julit, lambe turahnya anak fakultas bisnis berkumpul.

Setelah menata segala perlengkapan yang dibutuhkan, tidak membutuhkan waktu lama karena hanya membutuhkan satu buah piano, mic, dan tentunya 2 kardus guna mengumpulkan uang. Mereka berkumpul membahas lagu apa yang harus dinyanyikan, kalo kalian tanya mereka sudah pernah latihan bersama atau sekedar berkumpul? Tentu sudah mereka ber-4 berkumpul diruang musik fakultas Seni Fran, namun bukanya mempelajari lagunya atau berdiskusi justru sibuk bergibah sambil mengisi perut. Jelas hal itu menyulut emosi Hanzel sebab semua makan dan minum dibeli dengan uangnya terbuang sia-sia, hingga berakhir dengan pentas bermodal nekat.

"Mau nyanyi lagu apa? " Hanzel memandang tiga pasang mata penuh tanya, yang dipandang justru kebingungan dengan gelagat aneh seperti orang tolol saja. Huh! Mimpi apa dirinya semalam hingga harus berkerjasama bersama mereka.

" Kan Lu yang mau nyanyi, kok nanya sih" tanpa rasa bersalah Neta bersuara, tentunya langsung disambut tatapan tajam Hanzel sehingga sosoknya hanya mampu tersenyum kecut.

" Gimana kalo lagu yang lagi Viral, biar gampang menarik perhatian! " usulan Fran disambut hangat dan anggukan penuh semangat.

" Lagunya Rosa, ku menangis biar menarik perhatian emak-emak " kini Boby nampak ujuk suara, namun sayangnya usul nyelenehnya sama sekali tidak mendapat dukungan sedikitpun.

" Dikira mau nampilin SHI apa! " sela Neta dengan pandangan meremehkan khas mimiknya nampak unik.

" SHI? Sistem Hukum Indonesia? "

" Bukan itu Hanzel, lu pikirannya mata kuliah mulu SHI singkatan dari Suara Hati Istri. Serial andalan chanel Indosiar, lagunya rosa itu udah jadi ost ciri khas dan kebanggaan mereka. " jelas Neta penuh bangga bak emak-emak yang tau aib tetangga sebelah rumahnya. Sedangkan ketiga orang dihadapannya hanya ber-O ria.

" Kurang cocok" Ucap Fran dan Hanzel bersamaan.

"Gimana kalo lagu Tiktok? " Sura Neta menyita perhatian.

" Palale...pelale...palalu! " Kini Boby ganti mengejeknya, tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Dimana ada kesalahan disitu ada Boby yang siap menjadi juru julid.

" Nggak sekalian mars perindo aja? " Goda Fran

" Marilah seluruh rakyat Indonesia
Arahkan pandanganmu ke depan
Raihlah mimpimu bagi nusa bangsa
Satukan tekad mu 'tuk masa depan..." Secara reflek Neta dan Boby bernyanyi sambil mengepalkan tangan penuh semangat dan penghayatan tanpa rasa malu meski suara mereka begitu menggangu telinga persis seperti kicauan bebek ternak.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 03, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HeaAin Problem (REVISI)Where stories live. Discover now