16. Sweet Seventeen

476 220 92
                                    

Zefanya hari ini berangkat sekolah sendirian. Karena Alfarel tak menjemputnya. Ia heran dengan cowok itu. Dari kemarin, tepatnya selasai mengantarkannya pulang dari pasar malam, cowok itu tak ada kabar. Jika setiap malam cowok itu
selalu memberi kabar kepadanya, tapi hari ini pengecualian.

Zefanya juga tak tahu kenapa, ia bahkan tak peduli. Tapi masalahnya, ia harus berangkat sendiri kesekolahan. Biasanya ia berangkat sekolah bersama Alfarel ataupun Nabila, tetapi hari ini mereka berdua sama-sama tak ada kabar. Alhasil, ia
harus berangkat sekolah sendiri.

Sesampainya di sekolahan, Zefanya langsung menuju kelasnya. Keningnya mengerut saat melihat pintu kelasnya tertutup rapat. Tanpa merasa curiga, ia pun membuka pintu kelasnya dan....

DORRR!!!

"Happy Birthday to you,
  Happy Birthday to you,
  Happy Birthday, Happy Birthday,
  Happy Birthday to you."

Zefanya menutup mulutnya dengan tangan. Ia sangat kaget dengan ini semua. Di depannya, teman-temannya sedang menyanyikan lagu ulang tahun dengan Nabila yang membawa kue ulang tahun di tangannya. Kue itu sangat indah dengan lilin berangka 17 di atasnya..

"Tiup lilinnya,
  Tiup lilinya,
  Tiup lilinnya sekarang juga,
  Sekarang juga,
  Sekarang juga."

"YEAY!!!"

Seru semua orang yang berada di kelas saat melihat Zefanya meniup lilinnya. Nabila menyerahkan kue yang berada di tangannya ke teman di sebelahnya. Lalu langsung memeluk Zefanya erat.

"Happy birthday Ze, wish you all the best."

Zefanya pun membalas pelukan Nabila tak kalah erat.

"Makasih," bisik Zefanya, ia sangat terharu dengan semua ini.

Saking terharunya, ia sampai menitikkan air mata. Nabila melepaskan pelukannya, ia kaget saat melihat Zefanya menangis. Buru- buru ia menghapus air mata Zefanya.

"Loh, kok nangis sih?"

"Gue terharu," jawab Zefanya, ia masih menangis sesegukan.

"Udah, hari ini hari bahagia lo. Jadi gak boleh sedih-sedih." Nabila kembali menghapus air mata Zefanya.

"Nih, gue ada hadiah buat lo." Nabila memberikan Zefanya kado yang lumayan besar.

"Apa nih?" tanya Zefanya penasaran, ia sudah tak menangis lagi.

"Buka aja."

Zefanya pun langsung membuka kado pemberian Nabila. Ia tersenyum senang saat melihat isi kado itu. Di dalamnya terdapat setumpuk buku novel yang sangat ingin ia miliki. Zefanya kembali memeluk sahabatnya itu, ia sangat bahagia mendapatkan hadiah dari Nabila. Dari dulu ia sangat menginginkannya, tetapi ia belum bisa membelinya.

"Lo suka?" tanya Nabila, ia membalas pelukan Zefanya.

"Suka banget," seru Zefanya senang, ia melepaskan pelukannya.

"Ohiya, ada satu lagi."

"Apa?"

"Ini kado dari abang gue, katanya maaf gak bisa ngasih langsung."

Nabila menyerahkan satu kado berukuran kecil kepada Zefanya. Kado itu sangat imut dengan gantungan nama di atasnya. Mark, nama abang dari Nabila. Zefanya sudah menganggapnya sebagai saudaranya sendiri, begitu pun sebaliknya. Karena penasaran, ia pun langsung membukanya. Isi di dalamnya membuat Zefanya tersenyum senang. Di dalamnya terdapat gelang jam nerwarna pink dengan gelang perak yang sederhana tetapi sangat cantik jika dipakai ditangannya.

Love GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang