EPILOG

824 159 210
                                    

Sebulan Kemudian

Zefanya berjalan santai di koridor sekolah menuju kelasnya. Ia tersenyum bahagia. Akan tetapi senyumannya langsung luntur ketika melewati kelas IPA 3, kelas Ryan. Gadis itu menghela nafasnya ketika melihat bangku Ryan yang kosong tanpa pemiliknya.

Ryan bukannya bolos, itu bukanlah kebiasaan cowok itu. Melainkan ia sudah pulang ke Australia untuk merawat ibunya yang sedang sakit disana. Bukan hanya pulang, tetapi Ryan juga berniat pindah sekolah di sana. Ia ingin memulai kehidupan baru di sana, tanpa Zefanya. Cinta Pertamanya.

Ryan bukannya ingin menghindar dari Zefanya. Ia hanya ingin menenangkan perasaannya dan mencoba mengikhlaskan Zefanya untuk Alfarel. Meskipun Ryan pindah ke Australia. Ia dan Zefanya tetap saling bertukar kabar lewat sosial media.

Jujur, Ryan merasa lega karena sudah mengutarakan perasannya yang telah lama Ia pendam sendiri pada Zefanya. Ya, walaupun cintanya harus bertepuk sebelah tangan. Tapi tak apa, selagi Zefanya bahagia. Maka, Ryan pun akan ikut bahagia melihatnya. Walaupun Zefanya bahagia bukan dengannya.

"Hei, ko cemberut sih?" tanya seorang cowok pada Zefanya. Cowok itu mencubit hidung Zefanya gemas.

"Kenapa hmm?" tanya nya ketika tak mendapat respon dari Zefanya. Lalu, pandangan cowok itu beralih pada kelas IPA 3 yang sedari tadi Zefanya tatap.

"Kangen Ryan?" tanya cowok itu tepat sasaran. Karena Zefanya langsung
menoleh padanya.

"Iya," ucap Zefanya lirih.

Cowok itu tersenyum lembut, Ia mengusap pelan rambut Zefanya.

"Kan bisa Chat atau telpon. Udah, jangan sedih lagi. Masih ada aku yang bakal jagain kamu," ucap cowok itu berusaha menghibur Zefanya.

"Makasih Al," ucap Zefanya sambil tersenyum. Ia langsung memeluk tubuh cowok itu, mencari kenyamanan di sana.

"As you wish princess," ucap Alfarel, ia pun membalas pelukan Zefanya.

Ya, cowok itu adalah Alfarel. Tak disangka-sangka mereka berdua kembali berpacaran. Setelah seminggu kepulangan Ryan ke Australia. Alfarel mencoba memberanikan dirinya meminta maaf sekaligus mengungkapkan perasaannya yang sesungguhnya pada Zefanya. Dan tanpa pikir panjang, Zefanya pun menerimanya. Ia tak bisa membohongi perasaannya bahwa ia juga mencintai Alfarel.

"Tuan putri gak boleh nangis, entar cantiknya ilang," ucap Alfarel, ia mengusap air mata Zefanya setelah menguraikan pelukannya.

"Udah ya?" lanjutnya.

Zefanya menganggukkan kepalanya. Alfarel tersenyum lembut, ia mendekatkan wajahnya pada Zefanya dan...

CUP

Alfarel mencium Zefanya, bukan di bibir melainkan di dahi gadis itu. Ia
menyalurkan rasa cintanya kepada gadis yang berada di depannya ini.

"I Love You," bisik Alfarel di telinga Zefanya.

"Me too," balas Zefanya.

Mereka berdua pun kembali berpelukan.

TAMAT

huaaaa, gimana gaiss?? sukaa ga sama endingnya? puas?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

huaaaa, gimana gaiss?? sukaa ga sama endingnya? puas?

maaf yaa kalau endingnya ga sesuai ekspetasi kalian

terimakasih buat kalian yang udah bacaa cerita akuuu huhuuu, terharu kalian baik banget dukung aku dari awal sampai akhir ceritaa hikssss😭🙏

author sayang kalian banyak-banyakk💕

akhirnya cerita pertama akuu bisaa tamatt jugaaa, hiksss😭😭😭

bangga sama diri sendiri whehehe😖

ini cerita pertama aku ga bakalan aku revisi yaa, karena mau jadiin kenang-kenangan buat semangat aku kedepannya kalau mau bikin cerita lagiiii

TERIMAKASIH BANYAKKKK SEMUANNYA HIKSSS😭😭😭

salam selamat tinggal,
tiaaaa💕

semoga bisa berjumpaa lagi di cerita baru yang bakalan
aku buatt🐱

Love GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang