residivis

96 17 0
                                    

.

"Ini kesalahan."

Gumammu kala memeluk mantan kekasih di ranjang hotel. Sebulan sekali.

Sebulan sekali kau jatuh dalam rutinitas ini.  Makan malam lalu ke hotel, memadu badan dalam gairah bagai malam pertama. Lalu keesokan harinya kau akan terbangun, mengambang-ambang.

Tapi kau tahu, bulan depan akan melakukan hal yang sama. Makan malam lalu bermalam. Pernah sekali kau sengaja silap, tak datang ke restoran, berusaha melupakannya.

Cara itu tidak bekerja.

Rindumu begitu hebat hingga kau itu, yang biasanya paling rasional, nekat datang mengunjungi kantornya. Mengambil resiko diketahui istri lelaki itu, diketahui orang. Kalian makan siang di taman dengan nori bento mini market, lalu mengunci diri di sebuah istal toilet umum.

Sejak saat itu kau tidak berani coba-coba.

Di langit-langit ada cermin raksasa, memantulkan sosok dua lelaki yang bergumulan di atas kasur. Ada dirimu, ada dirinya. Ini memang hotel nakal yang memasang kaca transparan di kamar mandi; tapi kalian sendiri tidak peduli melakukannya di mana, baik itu ranjang bintang lima atau bilik toilet penuh corat-coret. Yang penting adalah dengan siapa bersama, sebenarnya.

Di atas ranjang berseprai pink, wajahmu memerah karena hangat tubuhnya. Topeng es yang biasa kau kenakan meleleh dalam semalam-- cair jadi embun keringat.

Satu jam lagi, kalian akan bangun dan bersiap pergi, lalu kau kenakan topeng yang baru, kembali beku.
.

Almost Love, But Not Quite [BXB]Место, где живут истории. Откройте их для себя