subrosa

96 21 1
                                    

.
Ia pernah membaca soal mengubur rahasia di bawah pohon mawar.

Tapi di rumah ini tidak ada pohon mawar. Hanya ada ilalang di taman sempit yang terbengkalai, rumputnya setinggi lutut. Sesungguhnya pernahlah rumput taman ini dipangkas rapi, tepi-tepinya dihiasi bunga musim semi, dan seorang anak lelaki berlarian membawa mainan pesawat.

Anak laki-laki itu hilang diculik.

Beberapa tahun setelahnya, keluarga yang ditinggalkan menempuh hidup baru di kota lain. Rumah ini menjadi kuburan tanpa mayat si anak laki-laki, tidak pernah dijenguk.

Ia sendiri baru sanggup mengunjunginya sekarang, jadi tak sedikitpun ia menyalahkan orangtua anak itu.

Di sudut taman sempit ia merogoh saku mantel, mengeluarkan pramodel pesawat yang sama dengan milik si anak lelaki. Pesawat mainan itu memang sepasang, masing-masing dapat satu, merah dan biru. Mereka menabung uang jajan selama tiga minggu hanya untuk itu.

Ia kuburkan pesawat itu di bawah sebuah semak belukar. Menggali tanah dengan tangan, ia teringat cerita tentang rahasia di bawah pohon mawar dan mungkinkah di dalam tanah ada tengkorak si anak lelaki?

Tapi semak itu bukan mawar. Tidak ada rahasia ataupun mayat yang terkubur, minta ditemukan. Temannya itu sudah belasan tahun hilang dan mungkin akan terus begitu di belasan tahun berikutnya. Lalu, berpuluh tahun kemudian, kota ini akan lupa pada sosok anak lelaki yang bermain dengan pesawat biru.

Hanya rumah ini yang akan melapuk bersama waktu.

Almost Love, But Not Quite [BXB]Where stories live. Discover now