Mereka pun bergantian untuk berfoto termasuk Gracia yang memang sangat merindukan kakaknya itu. Namun tidak dengan Shani yang baru saja mengganti kostumnya.

"Ge, jangan dishare ya fotonya." Pinta Viny setelah melakukan sesi foto bersama Gracia.

Mendengar itu, Shani melirik ke arah keduanya. Dia merasa heran.

Sementara Gracia mengernyitkan dahinya, "Loh, kenapa Kak?"

"Hehe gapapa."

"Yaah, yauda dehh."

Viny menatap Shani dan memberikan ssnyum termanisnya, namun Shani segera berjalan untuk menggantungkan kostum yang tadi dia pakai. Viny hanya menghela nafasnya. Tentu dia memaklumi sikap Shani yang berubah dingin padahal sebenarnya gengsi.

Setelah itu, Shani menghampiri Gracia menuju meja make up dan duduk di sebelahnya.

"Mau makan gak, Ge?"

"Mmm, gak Ci. Aku udah bawa bekal hehehe."

"Ck, aku laper tauu pengen sushii.,"

Tanpa mereka sadari, Viny memperhatikan obrolan mereka. Hati dia langsung tergerak untuk melakukan sesuatu.

"Yaudah ntar aku anterin, tapi ntar yaa abis makan." Ujar Gracia masih menghapus make up.

"Eh guys! Aku balik dulu yaa, kalian semangat latihannyaa!" Seru Viny berpamitan dengan semua yang ada di backstage.

"Hati-hati Kak Inyii kakakkuuhh, daah.." ujar Gracia menoleh sembari menunjukkan ekspresi cemberutnya.

Tiba-tiba Shani menghela nafasnya kasar.

"Kenapa Ci?"

Shani menggeleng.

"Sedingin itu sama Viny?" Tanya Beby yang sudah berada di belakang Shani.

"Eh Kak."

"Kalo masih cinta, perjuangin." Ujarnya lagi lalu meninggalkan Shani begitu saja.

Hal itu membuat Shani bingung dan semakin berpikir.

"Kayanya aku harus curhat ke Kak Beby soal ini." Batinnya.

"Ka Ci Shanii, nih ada titipan dari Kak Viny." Ujar Muthe mengejutkan Shani.

Shani menoleh dan menunjukkan wajah cengonya tanpa menerima bingkisan itu.

"Iiih, ini pegaang Ci Shanii.." kesal Muthe karena Shani seolah-olah mengabaikannya.

"Eh iya maaf, tapi.. kok bisa sama kamu?"

"Tadi dia mau masuk, terus kita ketemu. Katanya buru-buru makanya titipin ke aku aja."

"Oh gitu, makasih ya, Muthe."

"Ehemm, ada yang mau clbk nih!!" Celetuk Desy.

Mendengar itu, Shani hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu kembali fokus pada bingkisan di dalam plastik putih. Dan dia mulai membukanya.

"Sushi? Kobisa tau? Apa dia nguping obrolan aku sama Gracia?" Batinnya bertanya-tanya.

"Asix bangedh sie Chii dapet sushi dari sang mantann." Bisik Gracia lalu cekikikan meledek Shani.

"Apasih, Ge."

Shani tersenyum kecil. Dia merasa bahagia diperlakukan seperti ini. Menurutnya, Viny tidak berubah. Selalu perhatian dan paling mengerti.

"Hadehhh, apa sih Shan!" Monolognya ketika sadar apa yang ada di otaknya.

Sementara Gracia menatap Shani heran karena suka berbicara sendiri.

•••

"Sayang, kamu mau makan dulu apa pulang langsung?" Tanya Erzo yang masih menyetir.

Hari ini memang Erzo sudah berjanji akan menjemput Shani setelah latihan. Awalnya Shani menolak, namun Erzo kekeh meminta agar Shani menurutinya.

"Emmm, pulang aja deh aku capek." Balasnya cuek.

"Beneran?"

Shani hanya mengangguk tanpa kata.

Rasanya malas jika harus berdekatan dengan Erzo. Walaupun sebenarnya dia sangat baik pada Shani dan keluarganya. Namun di mata Shani, dia lah yang menghancurkan hubungannya dengan Viny.

Padahal, perjodohan itu murni keinginan orang tua mereka sejak dulu. Yaah, itu sebuah keuntungan bagi Erzo karena dia benar-benar menyayangi Shani.

10 menit kemudian, mobil Erzo sampai di depan rumah Shani.

"Kamu langsung istirahat ya." Ujar Erzo  mengecup kening Shani. Namun ada sedikit penilakan dari sang empunya. Walaupun begitu, Erzo tetap bisa mencium Shani.

Setelah itu Shani segera turun dari mobil, melambaikan tangan pada Erzo,  dan masuk ke dalam rumah.

Hari yamg sangat produktif bagi Shani. Apalagi latihan setlist baru yang kebanyakan lagunya ceria. Itu akan menguras tenaga 2x lipat karena gerakannya enerjik.

"Hahhh.." helaan nafas keluar dari mulut Shani ketika menghrmpaskan tubuhnya di atas kasur. Dia memandangi langit-langit kamar. Seperti ada sesuatu yangs edang dipikirkan.

"Aku bilang makasih gak ya sama dia?"




Gatau ah pengen cepet2 update wkwkwk

Detik Terakhir [END]Where stories live. Discover now