Menanti

2.3K 136 18
                                    

Viny is calling

"Viny? Ngapain nelfon deh? Bukannya dia lagi di Surabaya." Monolog Nadse.

"Hallo"

"Hallo, Nad."

"Ada apa nelfon? Bukannya kamu ada kegiatan jeketi ya?"

"Udah kelar kok. Udah waktunya istirahat."

"Terus? Kok malah nelfon aku? Ada apa?"

"Enng.. aku mau minta pendapat ke kamu.. Aku balikan gak ya sama Shani?"

Sebelumnya, Nadse memang sudah mengetahui hubungan Viny dan Shani. Kerena terkadang Viny bercerita pada Nadse tentang masalahnya. Selama ini Nadse mengira bahwa Viny mendekatinya untuk menjalin hubungan seperti dulu lagi, tapi ternyata dia hanya dijadikan tempat berbagi cerita. Dan dia tidak tahu tentang hubungan Viny dan Gina. Wajar bukan kalau Nadse berharap lebih?

"Nadse? Kok diem?"

"Eh ee.. ya kamu masih sayang kan sama Shani? Yaudah balik." Jawab Nadse dengan nada datar. Hal itu membuat Viny merasa aneh.

"Kok gitu sih jawabnya."

"Gitu gimana? Biasa aja."

Hati Nadse benar-benar sakit. Selama ini Viny seolah-olah memberi dia harapan. Sikap manisnya terhadap Nadse sama seperti mereka menjalin hubungan dulu. Sebenarnya apa mau Viny?

"Kamu lagi ada masalah ya? Maaf ya ganggu. Kamu bisa cerita kok ke aku."

"Hhh.. kamu sadar gak sih, Vin? Perlakuan kamu ke aku selama kamu putus sama Shani tuh maksudnya apa?" Akhirnya Nadse jujur tentang apa yang dia rasakan selama ini.

"M-maksud kamu gimana? Aku gak ngerti."

"Kamu tuh kaya ngasih aku harapan lagi buat kita deket kaya dulu. Kamu nyadar gak kalo... kalo rasa sayang aku ke kamu tuh muncul lagi!" Ujar Nadse sedikit terbata karena mulai menangis.

"Nad.."

"Kamu bilang kamu udah gak peduli sama Shani. Tapi kamu nelfon aku malem-malem cuma mau nanya kaya gitu? Kenapa kamu gak ngertiin perasaan aku, Vin?! Bahkan kamu sesekali manggil aku sayang lagi kaya dulu! Maksud kamu apa?!" Potong Nadse mulai emosi.

"Nadse aku gak maksud gitu, Nad.."

Tutt tutt tutt

Nadse pun memutuskan teleponnya secara sepihak. Dia benar-benar hancur malam itu. Di saat Nadse mulai lupa dengan Viny, Viny muncul di kehidupannya lagi. Bahkan selalu menunjukkan sikap manisnya terhadap Nadse. Hal itu yang membuat Nadse semakin tidak bisa berpaling.

Sementara Viny benar-benar sedang dilanda stres saat ini. Semua masalah berdatangan. Padahal dia sendiri yang membuat masalah semakin merambat. Tapi dia tidak menyadari itu, sampai ada tiga orang sekaligus yang dia sakiti.

"Aargh bodoh banget sih guee! Kenapa lo bisa dikelilingin tiga cewek yang bikin pusing sih Viiin." Monolognya sambil mengacak-acak rambutnya.

•••

Hari konser pun tiba. Semua member tentunya sangat antusias akan konser kali ini. Apalagi member senbatsu yang akan membawakan single original pertama bagi JKT48 dan sudah dinantikan selama delapan tahun.

Semua member dan staff berkumpul membentuk lingkaran besar untuk diberi arahan oleh sang manager dan berdoa sebelum konser dimulai. Tidak lupa diakhiri dengan suara engine yang sangat meriah dari semuanya.

"Demi kesuksesan dan kelancaran selama berlangsungnya konser delapan tahunnya JKT48, mari kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing." Pimpin Beby yang merupakan Kapten JKT48 saat ini. "Berdoa selesai. Yuk engine yuk!" Lanjutnya setelah berdoa selesai.

Detik Terakhir [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora