CLBK

1.2K 133 28
                                    

Desy yang sedang mengusap keringatnya pun terperanjat kaget, "Ngagetin aja dah bocah ungu! Kenapa?"

"Hehe maaf-maaf bocah ngapak. Itu, Ci Shani ngeliatin apaan si?"

Desy pun menoleh ke arah Shani, sekaligus orang yang sedang Shani perhatikan.
"Waduh, waduh. Kayanya ada bau bakaran deh, Gre."

Gracia melebarkan matanya, "weh! Yuk buruan keluar Cii!"

"Ck! Lemot amat." Desy menoyor dahi Gracia, "Itu tuhh, Si Shani kayanya jelezz sama Shanju."

"Masa sih?? Setau aku kan Ci Shani udah b aja sama abang."

"Lo sotoy berarti. Sana tanyain biar jelas. Jangan lupa kasih tau gue."

"Oke." Gracia langsung menghampiri Shani yang masih memasang wajah nanarnya.

••

"Beb, kost kamu masih utuh kan?" Tanya Shania yang masih mengemudi.

"Masih kok. Gak lupa emang?"

"Gak lah! Mana ada kos doang lupa."

"Bilang aja gabisa lupain aku beserta kostan aku." Balas Beby dengan tengilnya, yang tentu membuat Shania tersenyum namun segera menyembunyikannya.

"Pede banget si jadi orang! Gagitu juga!" Shania menjawab dengan denial-nya. Tentu hal itu membuat Beby tidak percaya dan terkekeh.

"Eh, kamu ke Bekasi?"

Shania mengangguk yakin.

"Yaudah hati-hati deh. Udah biasa ya balik malem ke Bekasi?"

"Ng-ggak sih. Biasanya kalo sampe malem ya ke Haruka. Aku males nyetir sendiri ke Bekasinya."

Beby hanya ber-oh ria. Entah jawaban ragu Shania sebenarnya kode atau bukan, yang jelas Beby tidak akan sepeka itu. Apalagi sekarang mereka hanya sebatas sahabat yang jarang sekali bertemu.

•••

Tepat pukul 9 malam, Shani baru saja sampai di kamarnya. Dia merasa latihan kali ini sangat melelahkan. Biasanya dia mendapat banyak hiburan dari para juniornya. Tapi malam ini dia tidak sedang dalam suasana baik.

Shani merebahkan tubuhnya. Tidak seperti biasanya, dia tidak membersihkan tubuhnya terlebih dulu. Melainkan menatap langit-langit kamar dalam diam. Entah apa yang memenuhi pikirannya sekarang.

Tiba-tiba Shani teringat sesuatu. Dia belum memberi kabar pada Viny, kekasihnya. Dia segera meraih ponsel di tasnya. Namun tidak melihat ada pesan satu pun dari Viny.

Kak Viny

Kak aku udah nyampe

Udah tidur ya?

Read

Viny telah membaca pesan Shani. Namun tak kunjung membalasnya padahal sudah 3 menit Shani menunggu.

"Kok cuma read sih.." gumamnya.

Akhirnya Shani menelepon Viny karena penasaran.

"Hai, udah tidur ya?"

"..." Tidak ada jawaban dari Viny. Mungkin Viny masih emosi karena dia pikir Shani telah menghianatinya.

"Kakak. Yaudah kalo udah tidur. Aku bersih-bersih dulu ya."

"Pulang dari kapan?"

Detik Terakhir [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt