23. Cerita Yusuf

333 37 0
                                    

"Ada saatnya mata yang selama ini terbuka akan terpejam, dan akan ada saatnya mulut yang diam akan bersuara."

-CHOCO VANILLA-
Story By DIAN ANDRI YANI

Reysa sangat terkejut melihat wajah Yusuf yang babak belur. Dengan perasaan khawatir ia melangkah menghampiri adiknya.

"Ya Allah suf, kamu kenapa? Kok bisa gini?"

Tangan Reysa bergerak menyentuh sudut bibir Yusuf yang mengeluarkan darah dan tentu saja itu membuat Yusuf meringis.

Reysa dengan cekatan mengambil kotak p3k, dan membersihkan luka di wajah Yusuf secara perlahan.

"Kak, Yusuf nggak apa apa kok, ini cuman luka kecil." Ujar Yusuf namun tak dihiraukan oleh Reysa.

"Kamu cerita ke kakak, tentang apa yang sebenarnya terjadi."

Ucapan Reysa terdengar serius namun juga bercampur rasa khawatir. Tak biasanya adik laki lakinya itu seperti ini, babak belur, Yusuf tak pernah berantem sebelumnya.

"Emm- ...."

Yusuf bimbang, apakah ia harus bercerita atau tidak kepada kakaknya.

"Suf." Panggil Reysa membuat Yusuf tersadar dan menghela napas pelan.

"Ceritain ke kakak, kalau kamu punya masalah, kamu bagi masalah kamu sama kakak, kakak akan berusaha bantu semampu kakak." Ucap Reysa yang mencoba meyakinkan adiknya.

Setelah terdiam, Yusuf akhirnya membuak suara dan dengan ragu menceritakannya pada Reysa.

"Ini semua menyangkut Nayla." Ucap Yusuf.

"Kenapa sama Nayla?" Tanya Reysa.

"Jadi ...."

Yusuf baru saja kembali dari kantin bersama kedua temannya. Namun saat tiba di pertigaan koridor. Mata elangnya menangkap suatu hal yang membuat tangannya mengepal tanpa sadar.

Di tempatnya berdiri saat ini, Ia melihat Nayla. Gadis itu sedang dalam kondisi yang tidak baik baik saja. Axel, laki laki yang tidak memiliki sopan santun, namun ia memiliki segudang masalah.

Axel sedang melancarkan aksi pembullyan nya di muka umum, dan siswa siswi lain yang ada di sana hanya menonton tanpa niat menolong.

Tak ada satu orangpun yang berani maju untuk melarang ataupun mencegah tindakan Axel. Bahkan guru pun sudah muak dengan kasus kasus Axel yang tak henti hentinya memaksa mereka harus bertemu dengan berandalan yang satu ini.

Awalnya Yusuf mencoba untuk menahan emosinya, namun hal yang akan terjadi berikutnya membuat Yusuf merasa tak akan rela jika kakaknya berada di posisi yang sama dengan Nayla.

Nayla hanya dapat menangis dengan aksi Axel yang menghujaninya dengan minuman sirup berbagai macam warna, membuat bajunya menjadi kotor.

Saat Axel hendak menuangkan segelas air comberan ke atas kepala Nayla, Nayla mencoba untuk menghindar, namun Axel menarik jilbab reysa membuat peniti jilbab gadis itu terlepas.

Namun Yusuf segera melangkahkan kaki jenjangnya dan membuka jaket yang ia kenakan, tepat saat jilbab itu terlepas, Yusuf dengan sigap menutupinya dengan jaket yang ia bawa.

"Wuhuuu, si buta baru keluar dari goa hantunya!" Seru Axel dan disusul tawa riuh dari teman temannya.

Yusuf hanya terdiam dan menatap datar kearah Axel and the geng.

Choco Vanilla (Selesai)Where stories live. Discover now