Chapter 6 : Buku Memori

2K 350 61
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Someday i might
(Suatu hari nanti aku mungkin)

Cross the street when we on the same side
(Menyeberangi jalan saat kita berada di sisi yang sama)

Just to skip the "How are you?"
"Hanya untuk mengindari kata, "Apa kabarmu?"

"I'm fine."
"Aku baik"

-Erase You🎶

•••

"Semuanya berubah, 'kan?" Uzumaki
Naruto mengucapkan itu seraya mendudukkan diri tepat di samping Sasuke. Mereka berdua tengah duduk menghadap lapangan basket yang tengah dipenuhi oleh yang lainnya.

Laki-laki vs perempuan. Kiba mengajukan pertandingan yang dulu sering mereka lakukan sesaat pulang sekolah. Mencetak poin berulang kali, meninggalkan tim perempuan jauh dibelakang. Suatu hal yang sangat berkebalikan dengan masa lalu.

Dulu Sakura terkenal dengan kelihaiannya memainkan bola berwarna orange itu, bahkan berulang kali dia mengalahkan Sasuke maupun yang lainnya, tetapi sekarang, tampaknya dia mengalami penurunan yang drastis.

Sasuke tersenyum kecil saat mendapati Sakura yang kembali berdecak dengan sesekali mengusap peluh yang berjatuhan di area wajahnya. Mukanya memerah, bahkan dari sini Sasuke tahu bahwa napasnya tidak lah beraturan.

"Harusnya dia memotong rambut atau memakai baju yang membuatnya lebih leluasa bergerak," sahut Sasuke, melenceng dari apa yang Naruto katakan.

Naruto tertawa mendengar itu, dia mengambil sebotol minuman di dekatnya. "Itu bukan gayanya lagi."

Sasuke menyipitkan mata saat melihat Sakura yang mengangkat kedua tangannya, mengatakan bahwa dia menyerah dan tak ingin melanjutkan pertandingan kembali. Perempuan itu kemudian langsung terduduk di lapangan dengan Kiba yang bersorak riang, merayakan kemenangannya.

"Dia bilang dia tak memiliki kekasih." Maka kemudian tanpa bisa ditahan Sasuke mengangkat topik pembicaraan itu. Membuat Naruto yang tengah meneguk minumannya tersedak. Naruto terbatuk, menepuk dadanya dengan mata yang tertuju pada Sasuke.

"A ... apa?" tanyanya memastikan.

Sasuke berdecak, "Kau mendengarnya."

"Ya memang, tapi aku hanya merasa ... waw." Naruto terpana. "5 tahun, dalam 5 tahun itu kau terlihat sangat anti dengan segala info tentang Sakura. Mendengar kau membicarakan Sakura itu suatu hal yang langka." Naruto berucap dengan nada sungguh-sungguh, yang sayangnya sama sekali tak ditanggapi oleh Sasuke. Pria itu kembali fokus ke depan.

You Again (sasusaku)Where stories live. Discover now