Chapter 5 : Semburat Jingga

2.1K 332 25
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mentari tampak masih malu-malu memperlihatkan dirinya, meski lambat tapi dengan pasti dia akan menyinari sang bumi. Menggantikan rembulan yang telah selesai melaksanakan tugasnya.

Sakura memandang seraya menghirup udara pagi nan sejuk dalam-dalam. Dia tersenyum senang dengan pemandangan yang disuguhkan, ditambah dengan suara ombak pantai yang membuatnya tenang.

Sekarang dia tengah berdiri di dekat pantai, merasakan deburan ombak yang mengenai kakinya. Dia hanya sendiri, semua teman sekamarnya masih terlelap di dalam villa.

Setelah membukakan pintu untuk Sasuke, Sakura langsung menuju kamar. Dia membaringkan diri lama, tetapi kantuk tak kunjung menyelimutinya. Hingga akhirnya, saat jam setengah lima tadi dia memilih keluar dari Villa menuju pantai.

Sakura kemudian mengambil smartphone dari sakunya, menghidupkan benda itu setelah lama dimatikan. Dia menekan ikon kamera dan kemudian menangkap pemandangan indah di depannya.

"Di sini dingin." Suara itu terdengar disusul dengan sampiran jaket di pundaknya. Sakura tersentak, meneguk ludah kering saat mengetahui siapa yang melakukan itu.

Dengan lambat, Sakura menoleh ke samping. Mendapati kehadiran Uchiha Sasuke dengan kaos panjang dan topi hitamnya. Keringat terlihat membasahi dirinya, pun dengan napasnya yang terdengar memburu.

Sakura diam-diam menggigit bibir bagian dalam, sebelum kemudian menegang saat Sasuke balas menoleh dan memandangnya. Dengan segera Sakura langsung kembali menoleh ke depan, berfokus kembali pada mentari yang mulai meninggi seraya memasukkan kembali smartphone ke dalam saku.

"Apa ... yang kau lakukan di sini?" Sakura memilih bertanya meski dengan suaranya yang terdengar mencicit. Tak dapat berlama-lama dalam situasi hening nan canggung.

"Lari pagi."

"Aaa ...." Sakura mengangguk mengerti.

"Dan kau?" Sasuke ikut memandang pada yang menjadi pusat atensi Sakura.

"Hanya belum terbiasa dengan perbedaan waktu di Amegakure dan Konoha," jawab Sakura jujur.

Lagi. Hening kembali mengambil alih keadaan. Hanya diisi oleh suara khas pantai bersama suara burung yang kadang terdengar. Sesekali angin berhasil memainkan surai mereka berdua.

Hingga kemudian waktu terus berjalan, membawa mentari yang semakin meninggi untuk menempati singgasananya. Langit yang kelam tadi, mulai pudar dengan cahayanya.

Sasuke menyipitkan mata melihat itu. Sedikit melirik ke samping seraya berkata, "Aku lebih suka sunset daripada sunrise."

Sakura mengerjap, menarik jaket untuk lebih menutupi badannya. "... kenapa?" tanya Sakura serak.

Sasuke menarik sedikit sudut bibir dan memasukkan tangan ke dalam saku celana. Dia tampak sengaja memberi jeda, membuat Sakura penasaran dan dengan pelan menoleh kembali pada Sasuke.

You Again (sasusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang