Chapter 3 : In Another Life

2.3K 378 57
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Mobil mewah itu melaju dengan kecepatan sedang, terkadang berhenti saat lampu merah tertampilkan. Deru suara mesinnya hampir tak terdengar, mungkin dikarenakan musik yang dinyalakan.

Well, untunglah ada musik di dalam sana. Karena jika tidak, maka kau bisa bayangkan betapa tegang dan matinya suasana yang melingkupi dua orang yang -sampai saat ini- tetap memilih bungkam.

Setelah tadi Sakura memberhentikan langkah Sasuke dan mengutarakan niatnya. Sasuke langsung menyuruh Sakura untuk ikut masuk ke dalam mobil.

Hingga di sinilah Sakura berakhir sekarang, duduk dengan tubuh yang kaku seraya terus memandang keluar kaca.

Sasuke sendiri kembali memberhentikan kendaraannya, menunggu sampai lampu di depan sana berubah warna. Dia menyandarkan tubuh, kemudian melirik ke sebelah dan ... terkekeh pelan.

Mendengar kekehan itu Sakura pun langsung menoleh ke arah Sasuke, mendapati wajah geli Sasuke yang membuatnya merasa terkejut juga penasaran.

Apa ada yang lucu di wajahnya? Kenapa pria itu menertawakannya?

"... Ada apa?" Sakura segera memutus tatapan, tak mampu berlama-lama memandang mata onyx yang begitu tajam itu.

"Hanya merasa lucu saja."

"Apa yang lucu?" Jemarinya saling bertaut.

Sasuke menatap ke depan, mengejam sebentar. "Keadaan kita." Lalu dengan sekali helaan napas dia pun menjawab.

Mendengar itu membuat Sakura menggigit bibir bagian dalamnya pelan. Diam dalam beberapa saat demi dapat mencari balasan dari ucapan Sasuke.

"Kita semua sudah dewasa. The Butterfly ... semuanya." Sakura melirik sedikit, lalu melanjutkan, "Jadi ... keadaannya tak mungkin lagi sama."

"Ya ...," Sasuke memberi jeda, kemudian melanjutkan, "kita sama-sama sudah dewasa, meski harus lewat luka untuk capai itu semua." Pria itu tersenyum tipis. Terlampau amat tipis, hingga orang-orang mungkin harus menatap lebih teliti bila ingin mengetahui pria itu tersenyum atau tidak.

"Jadi ... bagaimana Amegakure?"

Sakura tidak menyangka Sasuke akan membuka pembicaraan lagi, membuat Sakura segera menoleh ke samping sebelum kemudian segera menunduk saat melihat wajah Sasuke.

Bahkan wajah pria itu jauh lebih menakjubkan daripada yang ditampilkan di layar.

"Indah. Banyak hal yang aku pelajari di sana."

"Apakah Amegakure juga mengajari cara untuk menjadi feminim?"

Sakura tersenyum. "Mmm ... tidak juga ... waktu saja yang mengubahnya."

Kemudian keduanya kembali diam, membiarkan hening mengambil alih keadaan. Mobil kembali melaju, berkendara menuju tempat yang sama sekali tidak diketahui oleh Sakura. 5 tahun tidak ke Konoha, Sakura mendapati begitu banyak perubahan bangunan maupun jalan.

You Again (sasusaku)Where stories live. Discover now