Namon // CARD : NUMBER // ⚠️

Start from the beginning
                                    

"Kalian ini kenapa?"

"Kau yang kenapa!!" Frank tiba tiba berteriak, jantungnya berdegup sangat kencang.

"Hey guys tenang lah, kalian ini habis dari mana?"

"Nanti aku ceritakan, sekarang lebih baik kita pulang ini sudah jam 6 sore"

Mereka pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing.

.

.

.

"Mon" panggil nanon dengan suara lembutnya

"Ya?" Chimon berbalik menghadap ke arah kekasihnya. Mereka berdua sedang berada di apartemennya chimon, nanon memutusnya untuk menginap karna chimon tadi mengeluh minta di temani oleh kekasih dimplesnya ini.

"Tadi di sekolah kenapa?" Chimon menggigit bibirnya pelan. Tangannya mengusap pelan pipi kekasihnya tersebut.

"I think something wil be happen?"

"Berjanjilah apapun yang terjadi, jangan pernah tinggalkan aku"

"I promise honey, i promise"

....

Sudah Lima hari setelah kita bermain permainan aneh itu, kelima sahabatku menghilang tanpa kabar, di sekolah absen, dan keluarganya juga tidak tau keberadaan mereka. Dan nanon kekasihku juga ikutan menghilang sejak 2 hari yang lalu. Tiba tiba aku teringat akan kata-kata yang tertulis di permainan itu. “Apa mungkin  hilangnya mereka ada hubungannya dengan permainan aneh itu? “. Gumamku di dalam hati.

“Chimon, bisa kita berbicara sebentar?” Itu Perth temen sekelas ku, entah kenapa dilihat dari wajahnya sepertinya dia ingin berbicara serius dengan ku. Ada apa sebenarnya, aku merasa tidak punya masalah dengannya.

“Ada apa perth? Kenapa kau terlihat tegang begitu?"

“Ini, kau bukalah sendiri, dan lihat isinya”. Kenapa dia malah memberiku kotak? Sebenernya kotak apa ini? Kenapa perasaan ku tidak enak?.

"Apa...ini..si..siapa...yang melakukan i..ini?”.

“Aku menemukannya di gudang bawah saat aku akan meletakkan bola basket, karna aku penasaran, aku bukalah kotak itu, and see.. aku melihat apa yang sedang kau lihat sekarang. Aku turut berduka cita mon, aku tidak tau apa yang kalian lakukan di sana saat itu sampai-sampai nama teman-temanmu ada di kotak itu”.

“Aku tau kau akan shock, bersabarlah, ini semua udah takdir tuhan”.

“Kau hanya harus tau satu hal, jangan pernah takut menghadapi sesuatu, karna kalau kau takut, kau akan semakin kalah”.

Perth pun meninggalkan ku sendirian setelah dia menepuk-nepuk pundak ku. Setelah perth pergi, aku pun mengambil isi dari kotak tersebut. Dikotak itu berisi beberapa foto yang sangat tidak ingin aku lihat, dan dibawah foto foto itu, ada sebuah camera kecil, akupun mengambil camera itu. “Camera siapa ini? Kenapa ada disini?” tiba-tiba saja camera itu memutar sebuah video dengan sendirinya.

.

.

.

.

▪︎▪︎▪︎

// CARD : 3 //

Drake sedang mendribble bola basket, matanya menatap tajam ring di depannya. Dia pun bersiap untuk melempar bola tersebut...

"SHIT!" Umpatnya saat lemparan bola tersebut malah memantul karna terkena tiang. Saat dia berbalik, sebuah pisau melesat tepat mengenai lengan kanannya.

Chimon Harem OneShootWhere stories live. Discover now