Fairy (Pluemon vers.)

3.6K 282 6
                                    

Ini untuk versi pluemonnya ya
.

.

.

.

****

Pluem tidak percaya sama yang namanya fairy. Baginya fairy hanya cerita hayalan anak anak, tapi teman temannya justru membantah akan hal itu. Mereka bilang jika fairy bukanlah hayalan semata, fairy itu nyata.

Tapi nyatanya pluem tetaplah pluem yang tidak akan pernah percaya dengan hal hal semacam itu.

"Kita jadi kan ke hutan belakang sekolah?"

"Sebenarnya untuk apa kita kesana? Kau bilang itu hutan terlarang"

"Justru karna terlarang lah kenapa aku ingin kesana" Pluem tidak habis pikir dengan jalan pikiran fiat dan harit. Sudah jelas itu hutan terlarang masih saja mereka nekat untuk kesana.

"Apa yang kau cari disana?"

"Peri"

Pluem mendengus kesal mendengar jawaban fiat. Lagi lagi soal peri, kenapa teman temannya ini terobsesi sekali dengan yang namanya peri?

"Jangan kebanyakan menghayal fiat. Peri itu tidak ada, jangan terlalu banyak membaca dongeng anak anak"

"Fiat tidak menghayal, dan kita juga tidak pernah membaca dongeng anak anak, kau saja yang belum pernah bertemu"

"Lantas, kalian sudah pernah?"

"Sudah" Jawaban kompak mereka membuat pluem melangkahkan kakinya meninggalkan mereka.

Dia sudah males mendengar ocehan teman temannya tentang segala macam peri hayalan mereka. Tapi sekali lagi seorang pluem purim, meski tidak percaya dengan yang namanya peri, dia tetap mengikuti ajakan teman temannya untuk pergi ke hutan terlarang tersebut.

"Jadi.. dimana peri itu?"

"Kau ini tidak bisa sabaran yah.. peri tidak muncul secara terang terangan" Pluem hanya mengikuti mereka dari belakang dengan malas.

Tiba tiba dari arah samping kanan terdengar suara geraman di balik semak semak. Yang ada dipikaran pluem sekarang hanyalah berlari dari kawanan serigala mencari tempat persembunyian. Dia amat sangat menyesal menyetujui fiat dan harit yang memaksanya mengikuti mereka ke hutan terlarang ini, dan sekarang disinilah dia. Sendirian ditengah hutan. Entah dimana fiat dan harit, mereka tadi berpencar karna dikejar kejar oleh serigala buas itu. Pluem hanya bisa menyumpah serapahin mereka.

"Bukannya peri yang kita temui malah serigala yang sedang kelaparan yang kita temui"

"Jika aku menemukan mereka, aku akan membunuh mereka"

KRETEK

"Awww"

"Fiat? Harit? Apa itu kalian?" Pluem mendekati asal suara tersebut. Dan ketika dia sampai, dia melihat seorang lelaki bertubuh mungil sedang memegangi kakinya. Sepertinya kakinya terluka.

"Kau tidak apa apa?" Yang di tanya pun mendongak dan membelalakan matanya kaget. Pluem menyerngitkan dahinya, kenapa lelaki di depannya ini terkesan sangat kaget.

"Ka-kau siapa?" Suaranya sangat lembut. Dan pluem menyadari satu hal... wajah lelaki itu sangat manis dan imut, dengan frakles yang menaburi pipi merahnya, Dan Jangan lupakan bulu matanya yang lentik dengan.. apa itu? Serbuk keemasan yang jika lelaki manis itu ngerjapkan matanya, serbuk itu akan jatuh menghiasi pipi merahnya.

Sangat cantik dan manis.

"Ayo aku bantu berdiri" Dan disinilah mereka sekarang, berdua duduk di atas pohon menghindari kawanan serigala yang sempat menemukan mereka disana.

Chimon Harem OneShootWhere stories live. Discover now