Ohmmon : Love to Hate Me (3)

1.4K 142 11
                                    

Hope you like and enjoy it!
Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






*****

Semenjak pertengkaran mereka beberapa hari yang lalu, chimon maupun ohm tidak pernah lagi terlihat melakukan interaksi. Tidak ada yang namanya adu bacot, tidak ada lagi yang namanya baku hantam. Mereka malah mengabaikan satu sama lain jika bertemu yang membuat seluruh warga sekolah kebingungan dan bertanya-tanya.

Dan semenjak itu pula, nanon semakin dekat dengan chimon. Ke kantin bareng, pulang dan berangkat sekolah bareng, bahkan mereka selalu bersama jika berada di lingkungan sekolah membuat drake selaku sahabatnya chimon harus menahan rasa kesalnya lantaran sahabat manisnya di rebut oleh cowok bongsornya itu.

"Bisa gak sih lo gak ngintilin kita mulu?" Ucap drake pada nanon. Dirinya kesal karna selalu diabaikan oleh mereka berdua. Sebenarnya chimon tak benar-benar mengabaikannya, tapi atensinya sebagai satu-satunya sahabat udah di ambil alih oleh manusia bongsor itu.

"Chimon aja gak ngelarang, kok lo yang repot" ucap nanon santai.

"Udah-udah, mending lo sana deh non ambil makanan keburu habis. Yuk drake kita cari tempat" lerai chimon yang sudah pusing melihat dua cowok tampan itu selalu bertengkar. Mereka pun menuju meja kosong yang berada di pojok kantin.

Belum saja nanon mengambil langkah, dirinya sudah di hadapkan dengan teman sekelasnya yang saat ini paling tak ingin ia temui.

"Apa perkataan gue kemarin kurang jelas?" Nanon menatap datar ohm.

"Jauhi chimon" lanjut ohm.

"Lo siapa nyuruh gue jauhin dia?" Ujar nanon sinis.

"Jangan pikir gue gak tau ya lo deketin chimon ada maunya"

"Jauhin.chimon.ngerti?" Ohm memberikan penekanan di setiap ucapannya.

PRAANGGG

Seketika seluruh kantin mendadak sunyi dan semua mata menuju kearah ohm yang dengan begitu santai menghempaskan nampan makanan milik nanon.

Tanpa melirik ke arah nanon, dirinya berjalan kearah meja pojok kantin, tepatnya ke arah meja chimon dan drake. Sampai disana, ohm menarik kursi di samping chimon dan mendudukinya.

Chimon yang melihat kelakuan musuhnya itu mendelik kesal. Tak mengerti maksud dari lelaki didepannya ini. Tiba-tiba datang dan duduk disebelahnya, belum lagi cowok itu menatapnya terus menerus.

Sebenarnya, bukan sekali ini saja ohm bertingkah aneh. Sudah beberapa kali semenjak mereka bertengkar hebat di rumah ohm. Cowok tinggi itu tiba-tiba menjadi baik padanya. Memberikan sekotak susu, atau roti bungkus. Menawarinya pulang bersama -tapi itu selalu gagal karna nanon selalu lebih dulu mengajaknya. Hingga yang tiba-tiba cowok itu datang ke rumahnya.

"Mah.. i'm home" chimon membuka sepatunya dan meletakkannya di rak sepatu. Sesaat matanya tak sengaja melirik sepatu lain yang berada disana. Siapa?

"Mah.." panggil chimon lagi.

"Mon.. udah pulang nak? Mama di dapur sayang"  chimon pun melangkah menuju dapur.

Saat sampai di dapur, alangkah terkejutnya dia menemukan lelaki tinggi berbadan besar tengah menata makanan di meja makannya.

"Mah.. katakan padaku, yang di samping mama itu ohm pawat?" Chimon termenung sejenak. Pikirannya tiba-tiba blank.

"Iya, temen kamu ini bawain makanan kesukaan kamu. Katanya kamu gak sempet makan karna mau les. Kok kamu gak bilang sih sama mama kalo punya temen seganteng ini"

Gila. Ini gila.

"Hah?" Chimon mode keong.

"Malah bengong. Sana ganti baju habis itu turun kita makan bersama"

Sebelum ke kamar, chimon bersumpah dia melihat ohm menyeringai sembari menatapnya.

"Kok bengong? Di makan dong" chimon seakan kembali ke dunia nyatanya saat mendengar suara berat menyapa indra pendengarannya.

"Ngapain lo disini?" Mendengar ucapan chimon yang ketus membuat ohm tersenyum kecil.

"Gue mau makan bareng lo" ucap ohm santai.

Tiba-tiba dari belakang nanon menghampiri ohm dan langsung menarik kerah baju milik ohm. Seluruh kantin terkejut akan hal itu. Baru kali ini melihat mereka bertengkar seperti itu.

"Kenapa?" Tanya ohm. Nanon mengeratkan cengkramannya.

"Lo bener-bener bajingan ohm"

"Katakan itu pada dirimu sendiri yang ingin mendekati chimon hanya karna ingin menidurinya"

Nanon melepaskan cengkraman ohm dengan kasar, satu pukulan mengenai pipi ohm dengan keras. Seruan kaget terdengar di penjuru kantin tak terkecuali chimon yang menyaksikannya.

"Cukup! Ohm nanon!" Sebelum ohm membalas pukulan nanon, chimon segera melerai mereka. Dirinya menahan lengan ohm dengan tangan mungilnya.

"Kalo kalian mau berantem jangan disini. Sana di lapangan. Kalian ganggu waktu makan siang kita" setelah mengucapkan itu, chimon menarik drake pergi meninggalkan kantin.























*****











"Kenapa lagi mon?"

Kali ini, chimon dan drake berada di taman belakang. Setelah meninggalkan kantin, mereka memutuskan untuk bersantai di sana. Mumpung hari ini kelasnya kosong, jadi mereka bisa menghabiskan waktu untuk bersantai ria.

Seperti biasa, chimon menyenderkan kepalanya manja di pundak drake. Jarinya memainkan jemari drake yang lebih besar.

"Gak ada" jawab chimon singkat.

"Lo masih di gangguin sama gengnya bright gak?" Pertanyaan drake membuat chimon menghela nafas kasar.

"Harusnya sih enggak"

"Apa maksud jawaba lo hah?" Kesel drake tuh sama sahabat imutnya ini. Gak jelas.

"Gue ngerasa akhir-akhir ini sedang diawasi" cicit chimon.

"APA?!"

"Ihhh santai dong, kaget goblok" chimon memasang wajah cemberut lucunya. Kaget dia tuh tiba-tiba cowok beralis tebal itu teriak di telinganya.

"Hehehe maaf sayang. Kok lo bisa ngerasa gitu?" Tanya drake yang kali ini membenarkan posisi mereka menjadi chimon yang menyender ke dadanya dan dirinya mendekap tubuh kecil itu.

"Perasaan gue aja atau enggak. Gue juga gak tau. Setiap gue di jalan mau pulang atau berangkat sekolah, gue merasa diikuti"

"Besok-besok lo berangkat sekolah atau pulang sama gue. Gak ada penolakan. Gue gak mau lo kenapa-napa"

Jika sudah begini, tak ada alasan untuk chimon menolak. Dirinya pun hanya bergumam dan menyamankan posisinya di dekapan sahabatnya itu.

Dari arah pohon di belakang mereka, seseorang menatap kedua sahabat itu dengan tatapan datar sekaligus sendu.

Apa-apaan itu pake peluk-peluk segala!




-tbc






Haloo kembali lagi dengan ohmmonnya...
Satu chapter lagi bakal end untuk judul ini hehehehe

Kalian mau endingnya kayak gimana?

.
.
.
.

Terimakasih 🙏

Chimon Harem OneShootWhere stories live. Discover now