Chapter 9

7.9K 558 2
                                    

= Promise =

"Mama.. besok prilly mau ke rumah oma"

"Tapi prill..papa sedang sibuk di kantor"

Aku merajuk . besok aku ingin ke rumah oma ,sudah lama sekali tak ke bandung.

"Iya besok kita ke bandung.. akan papa cancel meetingnya"

"yeayyy"

Pagi pagi sekali aku telah mandi dan bersiap begitupun juga orang tuaku. Mobil kami melaju meninggalkan komplek.

"Awaaaasssssss"

Brakkkk

Aku bangkit dari tidurku,peluh membasahi diriku. Aku menitihkan airmata,bayangan kelam itu kembali lagi. Aku meraih tongkat dan berjalan ke kamar mandi.

"Prill"

"iya oma.."

"kenapa kau terbangun sepagi ini.."

"nggak papa oma"

"Ya udah oma ke dapur dulu .. ini baru jam setengah 5. sholat lah dulu"

Aku mengambil wudhu dan sholat ,mencurahkan rasa ku pada Sang penguasa. Cairan bening luruh di pipiku saat ku bersimpu, menyebut namanya dan nama orang tuaku.

Dering ponselku berbunyi, kuraih ponselku.

"Halo"

"kau menangis"

"Ali"

"kau menangis?"

"a-ku"

"kau menangis kan!! .kenapa?"

"Aku rindu orang tuaku"

Pertahanan ku runtuh. Aku terisak dan sesekali menyeka airmataku.

"Aku akan segera kerumahmu"

"Tapi li" 

"Tunggu lah sebentar ..aku akan sampai di rumahmu secepatnya"

Ali menutup telfon. Aku berjalan ke kamar mandi dan segera berganti pakaian. Ku ambil tongkatku dan segera berjalan ke taman belakang. Udara sejuk berhembus menerpa ku.

"my angel"

"ali"

"Kau tak apa apa?"

"aku hanya rindu kedua orang tuaku"

Ali memeluk tubuhku erat, entah kenapa beban ku seperti terlepas. Yang ada hanya rasa nyaman saat di pelukannya. Aku menyadarkan kepalaku di dada ali.

"Ali sayang"

"iya my angel"

"Makasih"

"tak bisakah kau berhenti berterimakasih"

Aku tertawa kecil, aku lupa ali pernah berkata padaku untuk tidak berterimakasih terus menerus.

"Aku suka senyum dan tawamu prill"

Aku tertegun.

"Terus lah seperti itu"

Aku tersenyum simpul. Jujur aku bahagia bisa memilikinya.

"Prill"

"iya"

"pejamkan matamu"

"untuk apa?"

"sudahlah lakukan.. tenang aku tak akan berbuat macam macam"

Aku menutup mataku.

"Kau rasakan angin menerpa wajahmu"

Aku mengangguk,

"Bayangkan itu adalah kedua orang tuamu yang menyapa mu lembut. ungkapkan apa yang ingin kau katakan"

Aku terdiam beberapa menit, benar kata ali. Aku merasa sedikit lega ,rasanya tadi aku telah menyentuh kedua orangtuaku.

"Sekarang ayo ikut aku"

"kemana?" 

"Sudahlah ..nanti kau akan tau"

Ali menggandeng tanganku menuju mobil. Dia membantuku memakai sabuk pengaman.

"Kita kemana sih li?"

"ke makam orangtua mu"

"Kau tau alamatnya..?"

"tentu.. setelah menelfonmu tadi pagi,aku langsung menghubungi oma menanyakan alamatnya"

"Alii"

"Kau senang?"

"iyaa..izinkan aku mengucapkan terimakasih. Terimakasih ali"

"sama sama my angel"

Tak beberapa lama mobil ali menepi, ali menuntun ku ke makam orangtua ku.

"Ma pa.. maafin prilly baru sempet nengokin kalian. Aku akan kalian, aku ingin kita seperti dulu"

Airmataku sudah tak bisa ku tahan dan akhirnya luruh juga. Ali menyeka airmataku.

"oh ya ma pa.. ini ali"

"Pagi om tante.. semoga tenang ya disana. saya janji akan jagain prilly"

"dia pacar prilly ma pa.. harus nya kalian liat dia dan ceritakan padaku . apakah dia benar benar tampan seperti yang di bilang oma"

"Kau tak percaya aku tampan"

"sebelum aku lihat ..mana mungkin aku yakin. Tapi aku akan menerima kamu apa daya seperti hal nya kamu yg tak pernah malu berada disampingku"

"Om tante.. kita permisi dulu. semoga kalian bahagia di surga"

"sampai jumpa lagi ma pa"

Ali menggandeng tanganku meninggalkan tempat itu.

"Aku selalu terima kamu apa adanya prill.. bahkan aku adalah orang yang paling beruntung"

"Aku cinta kamu li" 

"Aku juga" 

Suara mobil ali mulai menderu meninggalkan pemakaman.

"my angel"

"iya"

"besok kita ke rumah sakit"

"untuk?"

"Ada orang yang mendonorkan mata untukmu"

"Benarkah?"

"iya"

"Kau harus ikut dan orang pertama yg  ingin kulihat adalah kau"

"iya"

"kau janji?"

"tentu"

"oma sudah tau?"

"sudah kuberi tau tadi"

Aku sangat bahagia hari ini. Ali benar benar merubah duniaku. Dan aku sudah  tak sabar bisa melihatnya .

PromiseWhere stories live. Discover now