Chapter 6

8.6K 615 1
                                    

= Promise =

Mobil ali berjalan lebih pelan dari sebelumnya,

"kau sudah tak apa?" tanya nya

Aku menggelengkan kepala pelan. Ku baca rasa bersalah dari nada bicaranya tadi.

"Aku tak apa.. tak perlu menyalahkan dirimu sendiri" kataku

"Bagaimana kau tau?" tanya nya

"Aku memang buta.. tapi aku bisa mendengar dan merasakan dari getaran pertanyaanmu tadi. aku baik baik saja, kau tak perlu merasa bersalah" jawabku

"Maaf .. aku benar benar lupa tadi. maaf telah membuatmu ketakutan" katanya

"Kuterima maaf mu dan ku mohon kau juga berhenti menghakimi dirimu sendiri" ujarku dengan senyum simpul

"Kenapa kau memilih lagu tadi saat pertunjukkan?" tanya ku mengalihkan pembicaraan

"Nothing's change gonna my love for you.. aku suka dengan lagu itu akhir2 ini" jawabnya

"Kau sedang jatuh cinta dan tak ingin meninggalkan gadis itu ataupun mencari yang lain selain DIA. seperti lirik lagu itu?" tanya ku

"iya.. aku tak ingin gadis ku terluka sedikitpun dan aku akan berjanji selalu berada di dekatnya"

Entah mengapa hati ku sakit saat ali menjawab pertanyaanku. Dia telah memiliki pujaan hati dan seperti nya aku benar benar harus menjaga jarak dengannya. Aku tak ingin merusak kebahagiaannya. Aku tak ingin menjadi bebannya.

"Kok diem" katanya

"tak apa.. semoga kau bisa mendapatkan gadis itu. Pasti gadis itu cantik" kataku

"Sangat cantik" jelasnya

"Andai aku bisa melihatnya" kataku pelan

"Gadis itu ada di sampingku sekarang dengan sejuta pesonanya" ujarnya

Kucerna baik baik jawaban ali, gadis itu ada di sampingnya sekarang. Dan hanya aku yang ada di sampingnya. Aku tertegun,

"Kau lah gadis itu prill" katanya

"mak-sud kamu"

"Aku suka kamu sejak pertama bertemu.Kau istimewa, kau cantik, kau baik dan kau sempurna"

"Tapi aku hanya wanita bu-"

Belum selesai aku bicara, sebuah telunjuk telah mendarat di bibirku.

"Kekuranganmu lah yang menambah kesempurnaan pada dirimu" jelasnya

"Tapi li.."

"Tapi apa?" tanyanya pelan

"Tapi aku belum pernah pacaran sekalipun dan aku takut akan mengecewakanmu" jawabku

"Jadilah dirimu sendiri.. genggam tanganku erat. Aku akan menarik mu saat kau terjatuh dan aku akan selalu ada disisimu"

"Kau janji?" tanya ku

"Kau bisa pegang janjiku ini " jawabnya

Tangannya kini menggenggam erat jemariku , entah apa yang kurasakan saat ini. Tapi bunga bunga indah seperti sedang bermekaran di relung hatiku.

"My angel" panggilnya

Aku terdiam.

"Itu panggilan untukmu, malaikat ku" katanya

Aku tersenyum lebar. Seharusnya ini romantis tapi entah mengapa aku tertawa geli mendengar ucapannya tadi.

"Kau tak suka panggilan itu?" tanya nya

"suka.."

"Kenapa kau tertawa kecil tadi"

"Agak aneh saja di telingaku saat kau memanggilku 'my angel' " jelasku

"Haha kau akan terbiasa nanti"

Aku menghabiskan waktu bercanda  dengannya. Sampai aku tak menyadari mobil ali telah berhenti,

"kita sudah sampai" katanya sambil membantuku keluar dari mobil

Oma menyambut ku dan ali. Mengajak ali mampir. Aku berganti pakaian dan kembali ke ruang tamu menemui ali.

"Oma tinggal dulu ya li" kata oma ku

"iya oma"

Oma ku pergi ke dapur .

"My angel.."

"iya"

"Duduk sini" katanya dan menarikku duduk tepat di sampingnya

Dia menaruh earphone di telingaku, ku dengar dentingan piano mengalun sangat indah. Aku hanyut dalam musik itu dan aku cukup terkejut saat di ujung permainan ,musik itu berhenti ,kudengar suara ali disana.

Prilly Latuconsina my angel.. 
Aku mencintaimu dari saat pertama kita bertemu..
Kau lebih dari sekedar sempurna..
Kau lah malaikat yang dikirim Tuhan untuk mendampingiku.
Aku berjanji akan menjagamu dan selalu ada di sampingmu selamanya..
I Love you my angel ..

Cairan bening luruh di pipi ku, baru kali ada seseorang yang mencintaiku selain anggota keluargaku. Ali menyeka air mataku ,aku menahan tangannya.

"Jangan di hapus" kataku

"Ta-pi "

"ini airmata bahagia . makasih telah menjadikan aku spesial di hati kamu" kataku parau

"Aku lah yang beruntung karena bisa memilikimu "

Kini tak hanya aku yang menangis tapi ali juga. Kudengar isakan ,ku beranikan diri memeluknya. Dia melingkarkan tangannya di tubuhku. Sangat nyaman berada di dekapannya.

PromiseWhere stories live. Discover now