Chapter 15 - Musim Cinta

7.5K 500 6
                                    

= Promise =

Seorang perempuan cantik masih betah berlama-lama duduk di kursi depan rumah. Mata nya menatap lurus ke depan. lebih tepatnya menatap jalanan. Sesekali ia menghela nafas berat.

"udah 6 hari li" gumamnya. Ia pun tertunduk dan selang beberapa menit pundak nya bergetar. menandakan perempuan itu sudah tak kuat menahan bebannya. buliran bening luruh di pipi mulusnya. perempuan itu mendongak, menatap layar ponsel nya. membuka pesan singkat dari seseorang, yang jelas di pesan itu tersirat ' my sunshine' dan keterangan di bawah nya '6 hari yang lalu' . pesan singkat yang sudah agak lama. perempuan itu tersenyum getir.

"kamu belum ngabarin aku. apakah sesibuk itu?. aku mengkhawatirkan mu" gumam gadis itu dengan tatapan nanar. Akhirnya perempuan itu memutuskan untuk bangkit dari kursi dan berjalan menuju kamar. menyeka sisa buliran bening itu. Ia menghempas tubuh nya di ranjang, mencoba memejamkan matanya. Ponsel nya bergetar, tapi ia tak menghiraukan.

"paling-paling operator" desisnya. perempuan itu memejamkan mata sekali lagi. Ponsel itu bergetar tak ada henti nya.

"arghh menyebalkan" ucap perempuan itu sambil meraih ponsel di nakas. Mata perempuan itu membulat dan ada lengkungan di sudut bibirnya.

"Haloo" ucap nya dengan nada riang. seolah ada sebuah perasaan yang menggebu saat menerima telpon itu.

"Hai" ucap seseorang dari ujung telepon dengan nada lirih.

"Kau sakit?" tanya perempuan itu dengan raut muka cemas.

"tidak. aku hanya kurang tidur. jangan mengkhawatirkan ku seperti itu. aku baik-baik saja" ucap seseorang itu. perempuan cantik ini menghembus nafas lega.

"syukurlah. kenapa baru mengabari ku? aku sangat merindukanmu" ucap perempuan itu seolah semua rindu tertumpahkan.

"hahaha" ucap seseorang dari ujung telpon dengan tawa yang sedikit di paksa.

"kau lucu sekali. berapa lama kita tak bertemu?" lanjut seseorang itu.

"kau bilang lucu?. aku menghabiskan waktu dengan menangis sepanjang hari karena merindukan mu dan kau bilang itu  lucu. 6 hari ini sangat menyiksa ku " ucap perempuan itu seolah sedang protes.

"maaf. yang aku bilang lucu adalah suara merajuk mu bukan penderitaan hati mu" ucap seseorang itu.

"Kau harus terbiasa tanpa aku. Tak selamanya aku ada di samping mu. Terimakasih telah merindukan aku seperti itu. Aku tahu kau mencintai ku--"

"cukup. jangan bicara seolah-olah besok kau mau mati. Kau harus menemani aku selamanya" sela perempuan itu.

***

Di ruangan yang berdinding putih,seorang pria mengerjapkan mata nya. bau obat sangat menyeruak di ruangan ini. Selang infus melilit pergelangan tangan pria itu.

"ma" ucap nya dengan nada sangat lemah dan sesekali memegangi perutnya. Perempuan paruh baya mendekat kearahnya. Buliran bening jatuh di pipi perempuan paruh baya itu.

"kau sudah sadar sayang. mana yang sakit?" ucap sang mama dengan suara parau.

"aku baik-baik saja ma. sudah berapa lama aku tertidur?" tanya pria itu

"6 hari"

Pikiran pria itu memutar rol film ke belakang.

"Tinggal lah disini. maka semua rasa sakit mu akan hilang" ucap sebuah suara yang tak tau siapa pemiliknya.
Pria itu mengangguk dengan cepat. dia telah nyaman bersama awan-awan indah itu.

"melompatlah ke awan besar itu. yang kau duduki masih batas bumi" ucap sebuah suara.

Pria itu telah membuat ancang-ancang untuk melompat. Ia tercekat setelah mendengar suara lainnya.

"Ali. aku merindukan mu. cepat lah kembali" ucap seorang perempuan dengan nada lirih.

"Prilly" gumam pria itu.

"Mari melompatlah. aku akan akhiri semua penderitaanmu" ucap sebuah suara.

"Aku tak bisa. ada seseorang yang menunggu ku" ucap pria itu sambil melompat mencari lorong putih yang ia lalui tadi.

" Ponsel ku mana ma?" tanya pria itu. sang mama mengeryitkan dahi sekejap dan menyerahkan nya.

Pria itu tengah asyik dengan telpon nya. sang mama memutuskan untuk kembali duduk di sofa panjang. namun sekejap ekspresi nya berubah menjadi sendu.

"cukup. jangan bicara seolah-olah besok kau mau mati. kau harus menemani aku selamanya" ucap seorang perempuan di ujung telepon.

"memang. aku hanya tinggal menunggu kapan Tuhan ingin membawa ku kembali. Mencari ginjal yang tepat untuk ku sangat susah. dan mana ada orang yang rela membagi ginjalnya. Kalaupun ada kemungkinan cocok hanya 20%. Aku memang akan mati" ucapnya dalam hati.

"Maaf. namun yang ku ucap tak sepenuhnya salah bukan? . umur manusia tak ada yang tahu." ucap pria itu.

"iya aku mengerti. tapi aku mohon stop berbicara yang tidak-tidak. kau sehat, jadi tak perlu berpikiran yang aneh-aneh. Kau harus selalu menjaga ku,berada tepat di sampingku." ucap perempuan itu dengan nada yang sedikit meninggi.

"iya. aku akan selalu menjaga mu" meski dari kolong langit (lanjutnya dalam hati)

"Apa kamu sudah makan? bagaimana mata mu? sudah bisa menatap cahaya kan?" tanya pria itu.

"banyak sekali yang kau tanyakan. seharusnya aku yang bertanya banyak padamu. aku belum makan. bagaimana mungkin aku mood makan di saat galau karena kau tak mengabari ku. Dan aku sudah bisa melihat cahaya terang tanpa kacamata. sekarang giliranku. kemana saja kau 6 hari ini? apakah serepot itu menjaga oma mu? Kau sudah makan? apa kau baik-baik saja?" ucap perempuan itu panjang lebar.

pria itu tampak terkekeh.

"Kamu harus makan. kau akan sakit jika seperti itu. Aku sangat repot sayang. mama sedang mengurusi kantor jadi aku yang menjaga oma sepenuhnya."

Untung saja ia sempat bertanya pada mama nya apa prilly pernah menghubungi nya sebelumnya. sang mama akhirnya menjelaskan bahwa ia membalas pesan prilly dengan alasan oma nya sakit.

"Aku baik-baik saja. aku sudah makan" lanjutnya dengan meringis memegangi perutnya yang sakit.

"syukur lah. ini kan musim cinta, banyak orang yang sedang berdua dengan pasangannya. aku ingin menemui mu, bolehkah aku menyusul?" tanya perempuan itu dengan tiba-tiba.

"musim cinta?" tanya pria itu.

"iya. bulan februari kan musim cinta. ada valentine dan hari-hari penuh kasih sayang lain nya"

"Aku tak butuh musim cinta. karena aku selalu jatuh cinta berulang-ulang pada mu setiap detik nya. jangan menyusulku. 2 hari lagi aku akan pulang menemui mu" ucap pria itu.

" my sunshine. aku mencintai mu, aku ingin memeluk mu. kau harus janji ,2 hari lagi kau benar-benar akan menemui ku" ucap perempuan itu.

"Aku janji. sudah makan sana. aku akan menelpon mu nanti sore. see you soon. i love you my angel" ucap pria itu

"I love you too my sunshine"

^_^ **** ^_^

'Aku selalu jatuh cinta berulang-ulang padamu setiap detiknya" . aihh matekk.. kapan gue di ucapin kayak gitu. wkwkwk *lirikpacar* 

Bagaimana dengan part ini??? nyesek kah??? don't cry babe

Makasih buat coment² nya. gue  selalu baca kok di email.. pengen bales sumpah. tapi wattpad gue kuampret. gak bisa buat komen. hiks :'(

Pokok nya selalu di tunggu vote & koment nya.

kecups sayang,

TamyBie

PromiseWhere stories live. Discover now