DC Part >15

148 15 0
                                    

Gue tau lo sedih Fan. Gue janji! Aldo harus gue kasih pelajaran." Batin Aul.

---

Hari sudah menjelang sore, Fania masih menunggu supir yang akan menjemputnya di halte sekolah.  1 jam menunggu tiba-tiba ada kabar dari supirnya bahwa mobilnya mogok di tengah jalan. Fania sangat kesal dan dia memutuskan untuk menunggu taksi ataupun angkot yang lewat di halte tersebut. 30 menit sudah, saking lamanya Fania bosan setengah mati. Handphone saja tidak bisa menghilangkan bosan tersebut.

Ntah kenapa, hari ini dunia terasa sangat menyedihkan bagi seorang Fania. Tidak ada raut bahagia sedikitpun di wajah cantiknya. Hatinya, dirinya, badannya, raganya, juga jiwanya sedang tidak baik baik saja hari ini.

Saat sedang merenung memikirkan semuanya, tiba-tiba ada yang berjalan mendekat ke arah Fania. Fania yang tidak menyadari hanya acuh dengan keaadaan sekitar.

Tak lama Fania jatuh pingsan. Fania di bekap oleh orang yang mendekatinya tadi. Orang tersebut memberikan obat pada sapu tangan yang di pakai untuk membekap Fania. Fania dibawa masuk ke dalam sebuah mobil sedan berwarna hitam.

Setelah kurang lebih satu jam, mobil tersebut berhenti di sebuah villa. Fania yang belum sadarkan diri dibawa masuk ke dalam villa tersebut.

"Mau disimpan di mana anak ini bos?" Tanya salah satu pria berbadan kekar.

"Kalian bawa dia ke kamar atas. Pastiin dia gak akan bangun sampe malem nanti." Jawab seorang wanita yang dipanggil bos barusan.

2 orang pria berbadan kekar tersebut membawa Fania ke lantai atas dengan memapahnya.

Fania dibiarkan tidur dan dikunci di kamar villa tersebut.

---

Jam sudah menunjukan angka 8 malam. Fania masih belum sadar dari pingsannya.

Sedangkan di lantai bawah orang yang di panggil bos itu sedang berbincang dengan seorang pria berpakaian layaknya seorang preman, dengan tato berbentuk tengkorak di lengan sebelah kanannya. Mereka tampak sedang merencanakan sesuatu.

"Pokoknya rencana kita harus berhasil. Gua gak mau tau, kalo sampe gagal kalian bakal nanggung akibatnya."

"Tenang aja bos, gua yakin kita akan berhasil.

"Gua pegang omongan lo."

Pria tersebut naik ke lantai atas untuk memulai rencananya. Diikuti dengan bos nya tersebut.

Setelah sampai di kamar yang Fania tiduri saat ini, pria tersebut langsung membuka pakaian nya dan ikut tidur bersama Fania.

Sedangkan si bosnya tersebut asik memotret mereka berdua. Seolah olah dia sedang menjadi photografer.

---

Di lain tempat, Aul dan Alfa  mendapat kabar dari kedua orang tua Fania kalau Fania belum pulang sampai sekarang.

Alfa mencoba menghubungi Aldo dan sama sekali tidak ada jawaban.

Mereka berdua sudah mencari ke sekolah dan ke tempat-tempat yang biasanya Fania datangi.

2 jam mereka berkeliling untuk mencari Fania, tapi tidak ada jawaban ataupun tanda tanda keberadaan Fania.

Aul sangat-sangat khawatir dengan keberadaan Fania sekarang. Andai saja dia pulang bersamanya tadi sore, semuanya tidak akan terjadi seperti ini.

"Kita harus cari Fania kemana lagi, Al?" Ujar Aul.

"Kayanya kita tunggu besok aja deh yang, udah malem bangat ini kamu juga harus istirahat. Besok pagi kita cari Fania lagi nanti aku yang izin ke sekolah biar kita gak masuk besok. "

Double Couple [On Going]Where stories live. Discover now