DC Part >9

279 15 4
                                    

"Alfa kehilangan ingatannya karena benturan waktu itu. Tapi kata dokter itu cuma sementara aja kok."

Mata Aul sudah mengeluarkan cairan bening dengan diiringi tangisan dari dalam hatinya. Bagaimana bisa Alfa mengira Fania sebagai kekasihnya? Aneh.

Aldo dan Fania yang mendengarnya hanya melonggo. Mana mungkin?

"Kamu jagain aku ya. Aku gak mau jauh-jauh dari kamu." Ucap Alfa seraya memegang kedua tangan Fania.

Aldo yang ingin protes lantas tidak jadi karena tatapan dari tante Mila yang mengisyaratkan untuk menuruti keinginan Alfa.

Aul izin pergi ke luar untuk sekedar menenangkan diri. Fania yang merasa kasihan ingin menemaninya, tetapi Aul tidak mau dan tentu saja dilarang oleh Alfa.

Di taman belakang rumah sakit Aul menumpahkan kekecewaannya.
Harusnya ia yang diingat oleh Alfa. Kenapa harus Fania?

Memang betul ini hanya sementara. Tapi sakit hati yang dirasakan Aul bukan main-main. Di saat seperti ini harusnya Aul yang Alfa minta untuk menjaganya. Bukan Fania.

"Lo harus sabar Ul. Gue juga berusaha ikhlas. Toh ini cuma beberapa saat doangkan." Ujar Aldo yang tiba-tiba muncul dari arah belakang.

"Lo gak usah bohongin perasaan lo. Gue kenal lo udah lama Do. Mata lo aja bilang kalo lo sakit kan diginiin?"

"Jujur si iya gue sedikit kecewa. Tapi mau gimana lagi? Demi Alfa kan? Kita harus sama-sama buat bikin Alfa sembuh Ul. Gue yakin kok, dia bakal kembali normal dan inget sama lo." Tenang Aldo seraya merangkul bahu Aul.

"Makasih ya, lo emang temen terbaik gue."

Tumben mengakui Ul....
---

Malam ini kedua orang tua Aul berniat ingin menjenguk Alfa di rumah sakit.

Aul sudah pulang duluan dan sekarang gantian orang tuanya yang datang ke rumah sakit.

Kedua orang tua Aul awalnya kaget mendengar kabar kalo Alfa kehilangan ingatannya.

Tapi tante Mila menjelaskan semuanya hingga akhirnya kedua orang tua Aul mempercayainya dan juga mengerti dengan keadaan Alfa saat ini.

---

Pagi ini Aul akan pergi lagi ke rumah sakit. Ia akan membuktikan pada Alfa kalo ia benar-benar kekasihnya.

Sebelum berangkat Aul segera menghubungi Aldo terlebih dahulu. Katanya Aldo akan menjemput Aul dan pergi ke rumah sakit sama-sama.

Fania semalam tidak pulang dan tidur di rumah sakit. Itu semua atas perintah Alfa, dan Fania tidak enak dengan tante Mila jika harus menolak.

Tak lama Aldo datang dengan membawa motor ninja berwarna merahnya.

"Sorry ya lama. Gue boker dulu tadi."

"Boker si boker nyet, tapi gak usah diceritain ke gue juga kali. Jijik gue dengernya."

"Hahaha... masih aja lo. Ayo ah."

Mereka pergi meninggalkan halaman rumah Aul. Di tengah jalan Aul memberhentikan Aldo dan mulai turun dari motor.

"Mau ngapain lo?"

"Gue mau beliin makanan kesukaan Alfa dulu. Siapa tau dia mulai inget kan sama gue." Ujar Aul lirih.

"Hm. Yaudah gue nunggu di depan ya. Di sini panas soalnya."

"Oke."

Aul  berjalan memasuki sebuah  restoran di tepi jalan raya tersebut. Ia yakin, jika usahanya yang satu ini akan berhasil membuat Alfa percaya padanya.

Double Couple [On Going]Where stories live. Discover now