❌PERINGATAN KERAS!!!❌
HANYA CERITA KENTANK, JADI PLIS JANGAN HUJAT XIXIXIXIXI
▶buat yang suka cerita high class, maaf ini bukan lapak yang tepat.
▶menulis pun hanya untuk bersenang-senang.
▶hanya cerita monoton ringan. Yang suka konflik berat bukan...
🔊Cie... ada yang diem-diem baca cerita emak tapi gak mau ninggalin jejak.
Gapapa kok, tapi jangan terlalu pelitlah ya, hehe... Langsung aja, Vote & Bacotnya slurrrrr !!! 😃 .
.
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
(Emak bilaik : "tampannya menantuku.")
Dah lah, kuy baca !
...
⭕Zain POV
Malam ini saya dan Caca menghadiri acara ulang tahun anaknya dokter Hendri. Salah satu dokter senior yang lumayan akrab dengan saya di rumah sakit. Sambil berbincang-bincang saya perhatikan Caca yang berkumpul dengan teman satu sekolahnya. Tadi katanya cuma mau ngasih hadiah, eh malah berlama-lama disana.
Sebenarnya saya kurang suka Caca dekat-dekat dengan si Mario itu. Tapi karena mereka teman yasudahlah. Tak ada alasan jelas kenapa saya harus melarang mereka bertemu bukan ? Itu sih yang saya pikirkan, tapi yang membuat saya kesal tangannya itu loh.
Ya ampun !
Gerah sendiri rasanya melihat keganjenan bocah itu. Apa-apaan dia pakai acara sentuh-sentuh bahu istri saya. Mana Caca biasa-biasa saja lagi, ck anak itu.
Oh tidak Zain, kau tidak mungkin cemburu. Caca hanya keponakan yang tersesat pada status istri, ingat selalu hal itu !
Akan tetapi semakin dilihat anak itu malah semakin berani. Tangannya yang semula cuma diam tak bergerak, kini mulai ngelus-elus pelan bahu Caca. Benar-benar tak bisa dibiarkan.
TAK...
Saking kesal melihat kelakuan bocah itu, tak sadar saya sudah menghentak gelas ke meja dengan keras, membuat para tamu mengalihkan perhatian pada saya.
Persetan dengan semuanya. Saya berjalan cepat menyusul ke tempat mereka berdiri sekarang. Dengan sigap saya tarik tangan Caca sampai rangkulan mereka terlepas.
"Eh ?"
"JANGAN SENTUH ISTRI SAYA !"
Setelahnya saya tarik Caca keluar dari ballroom menuju taman hotel, mendudukkan di bangku taman dekat air mancur.
"Kamu itu gimana hah ?"
Dengan cueknya seolah tak merasa salah anak ini menyilangkan tangan di dada. Tak tahu ini suami nya kesal.
