Chapter 1 - 6

1K 38 24
                                    

Angin berhembus membawa kapal berlayar ke lautan. Kapal Verdict tetap setia membuntuti di belakang. "Su- sudah tenang... Akan kucari kuncinya nanti. Kalaupun tidak ada, akan kubawa kau ke pandai besi untuk melepasnya."

"Hmh!" Kagura mendengus. "Sejauh ini, ucapanmu tidak ada yang terbukti! Kau bilang kau tidak percaya aku mampu membayarmu, aku juga sama! Bagaimana aku yakin kalau kau akan menepati janjimu!?" Kagura yang menjongkok menepi di tepi kapal. Kong yang daritadi berusaha menghiburnya sudah menyerah dan garuk-garuk kepala. Kekesalan Kagura nampaknya sudah sangat sulit untuk diobati.

"Y- ya, ucapanku tentang petugas perbatasan Kilimanjaya benar bukan? Tenang saja! Aku ini pria yang menepati janjiku, selama... ada emasnya. Hehe." Kagura menyipitkan mata menatap Edward yang masih sibuk dengan kemudi kapal. Semua masalah ini bisa selesai seandainya saja Kagura bisa berlayar sendiri. Kalau ia bisa, ia tinggal memikirkan cara menyingkirkan Edward dari kapalnya lalu merebut kapal ini untuk membawanya langsung ke Pulau Koji, tanpa harus mengikuti semua urusan bajak laut ini.

Lalu, kapal Guliver telihat, perlahan semakin membesar mengikuti jarak yang semakin sempit. "Kau tunggu di sini saja," tanpa disuruh pun, Kagura juga malas untuk ikut turun dalam transaksi penjualan barang jarahan itu. Mengingat sosok Verdict yang berliuran tak tahan dengannya membuat Kagura merinding. Jelas saja ia ingin bersembunyi di kapal. Kong pun ia peluk, untuk menemaninya di sana.

"Hei, di sini!" Seru Edward melambaikan tangan, memberi isyarat kepada Verdict untuk merapat. Kapal Guliver masih terjangkar dengan aman di belakang Edward, dan transaksi mereka akan berjalan. Tapi, entah kenapa Verdict tidak mau mendekatkan kapalnya dan justru terlihat berpaling. "Huh? Kenapa dia?" Edward sempat terheran-heran. Apa mungkin Verdict membatalkan transaksi mereka secara sepihak?

"Awas!" Namun, Kagura yang masih di kapal dan merasa ada yang aneh berteriak. Edward pun berbalik dan beruntung masih sempat menghindari sebuah tebasan pedang yang mengarah kepadanya. Orang yang menyerang Edward tidak sendiri. Kagura melihat mulai banyak orang berdatangan dari semak-semak dan kapal Guliver, lalu puncaknya, di sisi lain pulau mulai terlihat sebuah kapal yang menampakkan diri.

"Kita bertemu lagi bajak laut miskin! Sudah kubilang, kau akan mati!" Lalu salah satu orang yang turun dari kapal itu adalah Guliver, dengan kondisi yang masih sedikit kacau.

Terlihat jelas, sehabis dibuang ke laut oleh Edward, tanpa basa-basi, Guliver langsung mengejar Edward sampai ke sini. Kagura yang ketakutan menunduk, mencoba menyembunyikan diri sambil tetap mengintip. Kelihatannya, Guliver datang bersama kru bajak laut. Bendera hitam di kapal yang menurunkan Guliver memberi tahu Kagura akan hal itu. Cecilia, kapal Edward juga memakai bendera hitam yang sama.

Hah... Edward menghembuskan nafas panjang. "Padahal sudah kuberi kesempatan untuk hidup, malah datang lagi. Kau nyari mati?" Edward menarik pedangnya lalu menghunuskannya dengan lurus dan mantap.

"Hmh!" Guliver mendengus. Kemudian, satu per satu kru bajak laut yang dibawanya mulai berkumpul di belakangnya. Jumlahnya lebih banyak dari kru Guliver yang sudah dikalahkan Edward sebelumnya. Belasan lebih, orang-orang berpenampilan kriminal itu tampak beringas dan sudah tak sabar menyerang Edward. Dari penampilannya, Kagura tahu kalau yang di belakang Guliver itu lebih berbahaya daripada kru lelaki itu! Mungkin memang, kru Guliver adalah pelaut pedagang, berbeda dengan para bajak laut yang ada di belakang Guliver sekarang.

"Hmmm... Apa mereka krunya Yuan Zong?" Edward memiringkan kepala menatap mereka semua.

"Hmh! Tajam juga otakmu! Hei kalian!" Guliver menatap ke belakang berniat memberi komando, "Sesuai kesepatakan dengan Kapten kalian, berikan aku kepala orang itu!" Telunjuk Guliver yang mengarah ke Edward diangguki mereka semua. Kru bajak laut yang berpenampilan mengerikan itu pun maju semuanya ke arah Edward. Beberapa dari mereka ada yang sengaja membawa kepala manusia yang telah diawetkan di pinggang, menunjukkan kalau lawan Edward kali ini bukanlah lawan yang belum terbiasa berkelahi dan membunuh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 17, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dragon PrincessWhere stories live. Discover now